Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Presiden Akan Berikan Sambutan di Halalbihalal Lintas Umat Beragama

Papua Sejak Dulu Dikenal dengan Tanah Damai 

JAYAPURA- Dalam menjaga kerukunan lintas umat beragama dan menjaga harmonisasi serta mewujudkan Papua  tetap damai, maka akan dilaksanakan HalalbiHalal Lintas umat beragama Papua  di Hotel Ultima Horison Entrop Sabtu (19/6) lusa.

 Yang menjadi spesial dalam Halalbihalal tersebut yakni Presiden Ri Joko Widodo akan memberi sambutan sambutan secara virtual begitu juga dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Nantinya akan  disaksikan masyarakat Papua  melalui link yang ditampilkan panitia. 

Ketua Umum Panitia Halal Bi Halal Lintas Umat Beragama tahun 2021 Nikolaus Kondomo , SH.,MH.,mengatakan, Halalbihalal lintas umat beragama  2021 diselenggarakan kerjasama antara Full Gospel Bussiness Men’s Fellowship International Indonesia Provinsi Papua , Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua , Persatuan Gereja-Gereja Papua  dan Forum Komunikasi Antar Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Papua .

 Kenapa dilaksanakan Halalbihalal, pasalnya pada bulan lalu telah dilaksanakan parayaan Paskah Lintas umat beragama.   “Papua  sejak dulu sampai dengan saat ini dikenal dengan tanah damai kerjasama kerukunan antara umat  selalu dijaga dengan baik sampai dengan saat ini,”katanya.

Baca Juga :  Jembatan Kali Buaya Kian Menghawatirkan

 Lanjutnya, situasi inilah pihaknya melihat bahwa perkembangan pembangunan manusia sampai dengan saat ini telah banyak organisasi, banyak orang masuk ke Papua , perkembangan teologi. Oleh sebab itu, membuat manusia mulai individu.

  Oleh sebab itu, dalam melatarbelakangi itu Papua  sebagai Papua  tanah damai, harus dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif dan dapat dinilai oleh masyarakat, dapat dilihat oleh pemerintah bahwa kerukunan antar umat beragama di Papua  benar sungguh-sungguh dijaga betul-betul sampai sekarang.

Dan adanya masalah di luar Papua  diharapkan tidak terjadi juga di Papua , mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini dapat berdampak positif pada masyarakat umum.

  “Kami telah berkoordinasi mudah-mudahan pada hari H pelaksanaaan halalbihalal pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI bisa memberikan sambutan langsung secara virtual pada tanggal 19 Juni 2021 dan Menteri Agama, kita sudah berkoordinasi dan mudahan beliau juga bisa ikut secara virtual,”jelasnya.

Baca Juga :  Disiplin Terapkan Prokes, Tak Ada Karyawan yang Terpapar Covid-19

 Sementara itu,  Sekum Panitia Halalbihalal lintas antar umat beragama 2021 Dr. Faisal Saleh menambahkan, biasanya halalbihalal dilaksanakan oleh umat islam tapi kali ini hal yang unik di Papua  justru inisiatif melaksanaan halal bi halal datangnya usulan Fulgospel Papua  kemudian disampaikan ke Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua  lewat rapat tanggal 18 Mei 2021, akhirnya disepakati dengan rapat bersama ini Halalbihalal dilaksanakan tanggal 19 Juni 2021.

 Dan untuk tema yang diambil “Mengukuhkan Harmonisasi Umat Beragama Untuk Mewujudkan Papua  Tetap Damai”dan Sub Tema” Merajut Keberagaman dan Moderasi Beragama di Papua  Dalam Bingkai NKRI”. (dil/wen)

Papua Sejak Dulu Dikenal dengan Tanah Damai 

JAYAPURA- Dalam menjaga kerukunan lintas umat beragama dan menjaga harmonisasi serta mewujudkan Papua  tetap damai, maka akan dilaksanakan HalalbiHalal Lintas umat beragama Papua  di Hotel Ultima Horison Entrop Sabtu (19/6) lusa.

 Yang menjadi spesial dalam Halalbihalal tersebut yakni Presiden Ri Joko Widodo akan memberi sambutan sambutan secara virtual begitu juga dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Nantinya akan  disaksikan masyarakat Papua  melalui link yang ditampilkan panitia. 

Ketua Umum Panitia Halal Bi Halal Lintas Umat Beragama tahun 2021 Nikolaus Kondomo , SH.,MH.,mengatakan, Halalbihalal lintas umat beragama  2021 diselenggarakan kerjasama antara Full Gospel Bussiness Men’s Fellowship International Indonesia Provinsi Papua , Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua , Persatuan Gereja-Gereja Papua  dan Forum Komunikasi Antar Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Papua .

 Kenapa dilaksanakan Halalbihalal, pasalnya pada bulan lalu telah dilaksanakan parayaan Paskah Lintas umat beragama.   “Papua  sejak dulu sampai dengan saat ini dikenal dengan tanah damai kerjasama kerukunan antara umat  selalu dijaga dengan baik sampai dengan saat ini,”katanya.

Baca Juga :  Putuskan MoU Sepihak, PB PON Bisa Tuai Masalah

 Lanjutnya, situasi inilah pihaknya melihat bahwa perkembangan pembangunan manusia sampai dengan saat ini telah banyak organisasi, banyak orang masuk ke Papua , perkembangan teologi. Oleh sebab itu, membuat manusia mulai individu.

  Oleh sebab itu, dalam melatarbelakangi itu Papua  sebagai Papua  tanah damai, harus dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif dan dapat dinilai oleh masyarakat, dapat dilihat oleh pemerintah bahwa kerukunan antar umat beragama di Papua  benar sungguh-sungguh dijaga betul-betul sampai sekarang.

Dan adanya masalah di luar Papua  diharapkan tidak terjadi juga di Papua , mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini dapat berdampak positif pada masyarakat umum.

  “Kami telah berkoordinasi mudah-mudahan pada hari H pelaksanaaan halalbihalal pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI bisa memberikan sambutan langsung secara virtual pada tanggal 19 Juni 2021 dan Menteri Agama, kita sudah berkoordinasi dan mudahan beliau juga bisa ikut secara virtual,”jelasnya.

Baca Juga :  Cegah Radikalisme dan Intoleransi, Libatkan Semua Elemen

 Sementara itu,  Sekum Panitia Halalbihalal lintas antar umat beragama 2021 Dr. Faisal Saleh menambahkan, biasanya halalbihalal dilaksanakan oleh umat islam tapi kali ini hal yang unik di Papua  justru inisiatif melaksanaan halal bi halal datangnya usulan Fulgospel Papua  kemudian disampaikan ke Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua  lewat rapat tanggal 18 Mei 2021, akhirnya disepakati dengan rapat bersama ini Halalbihalal dilaksanakan tanggal 19 Juni 2021.

 Dan untuk tema yang diambil “Mengukuhkan Harmonisasi Umat Beragama Untuk Mewujudkan Papua  Tetap Damai”dan Sub Tema” Merajut Keberagaman dan Moderasi Beragama di Papua  Dalam Bingkai NKRI”. (dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya