Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Tetap Laksanakan UAS dan UKK, Yakin Lulusan SMK Punya Kompetensi

Tahun ini Ujian Nasional (UN) Kembali Ditiadakan, Apa Kata Kepsek SMKN 3 Jayapura

Para siswa SMK Negeri 3 Jayapura, saat berbaris ketika mengikuti UAS tahun 2020. ( FOTO: Yewen/Cepos)

Meskipun Kemendikbud RI meniadakan ujian nasional (UN), tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di SMK, sebab di SMK tetap melaksanakan UAS dan UKK. Seperti apa tanggapan SMK mengenai hal ini?

Laporan: Roberthus Yewen

Virus Corona atau Covid-19 nampaknya belum juga berakhir. Kini penyebaran virus yang berawal dari Wuhan, Cina ini masih masih terus diperangi oleh manusia.

Kehadiran Covid-19 telah melumpuhkan berbagai aktivitas, salah satunya adalah sekolah-sekolah diberbagai daerah yang ada di Indonesia, termasuk di Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Sejak Maret 2020 lalu ketika virus Corona atau Covid-19 memasuki Indonesia, maka pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) RI telah meniadakan pelaksanaan ujian nasional (UN) bagi SD, SMP dan SMA/SMK.

Hal ini teryata berlanjut di tahun 2021, dimana Mendikbud RI telah meniadakan UN yang kedua kalinya. Hal ini tentu memberikan dampak terhadap para siswa ditingkat SMA/SMK, khususnya sekolah kejuruan.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Bagi-bagi Puluhan Kendaraan Dinas

  Meskipun, UN tidak ditiadakan namun tidak menganggu terhadap SMK atau sekolah kejuruan yang ada di Kota Jayapura, sebab SMK tetap melaksanakan ujian sekolah (UAS) dan ujian kompetensi keahlian (UKK) yang tetap dilaksanakan di SMK.

Khusus untuk SMK Negeri 3 Jayapura, meskipun UN tidak ditiadakan sebenarnya tidak berpengaruh, sebab UAS dan UKK tetap dilaksanakan. Hal ini sebagai wujud dari menciptakan keahlian para siswa di masing-masing jurusan yang ada di SMK Negeri 3 Jayapura.

“Ini sudah kali kedua UN ditiadakan. Hal ini sebenarnya tidak berpengaruh terhadap para siswa, karena para siswa masih melaksanakan UAS dan UKK, seperti tahun sebelumnya,” kata Kepala SMK Negeri 3 Jayapura, Melkianus Mawene, S.R, MMT kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/2) kemarin.

Bagi SMK Negeri 3 pelaksanaan UAS dan UKK tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dimana, untuk UAS dilaksanakan secara offline, tetapi menggunakan komputer yang ada.

Baca Juga :  Dinas Perikanan Fokus Tiga Sektor Unggulan 

Sementara untuk UKK tetap dilaksanakan dengan menyediakan peralatan setiap siswa memiliki peralatannya masing-masing. Hal ini merupakan bagian dari mencegah dan memutus mata rantai Covid-19 di SMK Negeri 3 Jayapura.

“Jika dulunya siswa bisa meminjam peralatan dari temannya untuk mengikuti UKK, tetapi sekarang setiap siswa memiliki peralatannya masing-masing, sehingga meminimalisir penyebaran Covid-19 di sekolah,” ucap Melkianus.

Melkianus yakin dengan ditiadakannya UN tidak akan berpengaruh terhadap para siswa didiknya dalam penyerapan di dunia kerja jika lulus nanti.

Hal ini lantaran, para siswa SMK Negeri 3 Jayapura mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa, meskipun harus dilaksanakan secara online. “Kami yakin para siswa kami tetap memiliki kompetensi di setiap jurusan, sehingga ketika lulus bisa diserap dalam dunia kerja nantinya,” ujarnya. (*/wen)

Tahun ini Ujian Nasional (UN) Kembali Ditiadakan, Apa Kata Kepsek SMKN 3 Jayapura

Para siswa SMK Negeri 3 Jayapura, saat berbaris ketika mengikuti UAS tahun 2020. ( FOTO: Yewen/Cepos)

Meskipun Kemendikbud RI meniadakan ujian nasional (UN), tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di SMK, sebab di SMK tetap melaksanakan UAS dan UKK. Seperti apa tanggapan SMK mengenai hal ini?

Laporan: Roberthus Yewen

Virus Corona atau Covid-19 nampaknya belum juga berakhir. Kini penyebaran virus yang berawal dari Wuhan, Cina ini masih masih terus diperangi oleh manusia.

Kehadiran Covid-19 telah melumpuhkan berbagai aktivitas, salah satunya adalah sekolah-sekolah diberbagai daerah yang ada di Indonesia, termasuk di Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Sejak Maret 2020 lalu ketika virus Corona atau Covid-19 memasuki Indonesia, maka pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) RI telah meniadakan pelaksanaan ujian nasional (UN) bagi SD, SMP dan SMA/SMK.

Hal ini teryata berlanjut di tahun 2021, dimana Mendikbud RI telah meniadakan UN yang kedua kalinya. Hal ini tentu memberikan dampak terhadap para siswa ditingkat SMA/SMK, khususnya sekolah kejuruan.

Baca Juga :  11 Orang Jemaah Umroh Siap diberangkatkan ke Makkah

  Meskipun, UN tidak ditiadakan namun tidak menganggu terhadap SMK atau sekolah kejuruan yang ada di Kota Jayapura, sebab SMK tetap melaksanakan ujian sekolah (UAS) dan ujian kompetensi keahlian (UKK) yang tetap dilaksanakan di SMK.

Khusus untuk SMK Negeri 3 Jayapura, meskipun UN tidak ditiadakan sebenarnya tidak berpengaruh, sebab UAS dan UKK tetap dilaksanakan. Hal ini sebagai wujud dari menciptakan keahlian para siswa di masing-masing jurusan yang ada di SMK Negeri 3 Jayapura.

“Ini sudah kali kedua UN ditiadakan. Hal ini sebenarnya tidak berpengaruh terhadap para siswa, karena para siswa masih melaksanakan UAS dan UKK, seperti tahun sebelumnya,” kata Kepala SMK Negeri 3 Jayapura, Melkianus Mawene, S.R, MMT kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/2) kemarin.

Bagi SMK Negeri 3 pelaksanaan UAS dan UKK tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dimana, untuk UAS dilaksanakan secara offline, tetapi menggunakan komputer yang ada.

Baca Juga :  Pemerintah Diminta Hapus Pasal Makar

Sementara untuk UKK tetap dilaksanakan dengan menyediakan peralatan setiap siswa memiliki peralatannya masing-masing. Hal ini merupakan bagian dari mencegah dan memutus mata rantai Covid-19 di SMK Negeri 3 Jayapura.

“Jika dulunya siswa bisa meminjam peralatan dari temannya untuk mengikuti UKK, tetapi sekarang setiap siswa memiliki peralatannya masing-masing, sehingga meminimalisir penyebaran Covid-19 di sekolah,” ucap Melkianus.

Melkianus yakin dengan ditiadakannya UN tidak akan berpengaruh terhadap para siswa didiknya dalam penyerapan di dunia kerja jika lulus nanti.

Hal ini lantaran, para siswa SMK Negeri 3 Jayapura mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa, meskipun harus dilaksanakan secara online. “Kami yakin para siswa kami tetap memiliki kompetensi di setiap jurusan, sehingga ketika lulus bisa diserap dalam dunia kerja nantinya,” ujarnya. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya