
Tanggapan Warga Komplek Belakang SMAN 4 Jayapura yang Bermukim di Daerah Resapan Air
Untuk mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura, Distrik Jayapura Selatan, Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dan penertiban rumah warga yang tidak memiliki IMB. Bagaimana tanggapan warga?
Berikut Laporan Priyadi-Jayapura
Setiap kali hujan deras daerah Kota Jayapura maka sudah dapat dipastian komplek dibelakang SMAN 4 Jayapura ini akan terdampak banjir. Maka Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dengan lebar kurang lebih 5 meter dan mengembalikan daerah tersebut menjadi resapan air.
Disinyalir banyak pemukiman warga di komplek tersebut tidak memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangungan) dan hanya memiliki surat adat dari kepala suku setempat. Dari data Satpol PP Kota Jayapura ada lebih 50 rumah warga yang tidak memiliki IMB, maka rumah tidak memiliki IMB akan ditertibkan.
Adapun tanggapan warga terkait akan dilakukannya penertiban di wilayah tersebut salah satu warga yang tinggal dikomplek itu M.Hatta memgatakan memang warga yang tinggal di belakang komplek SMAN 4 entrop, sebagian masih ada yang belum memiliki IMB, ada juga yang sudah memiliki IMB sehingga hal ini juga sangat membingungkan.
Hatta mengaku mengapa sampai daerah tersebut yang merupakan resapan airnamun ada rumah warga yang dibangun memiliki IMB. Ia juga mengaku bingung jika tempat tersebut adalah tempat resapan air mengapa tidak dibeli pemerintah.
“Saya liat pemerintah tidak serius dalam mengatasi banjir di sini, kalau ini daerah resapan air, seharusnya tanah di beli dari Ondoafi, setelah dilepas tanahnya dari Ondoafi dan di jual di warga, sekarang pemerintah sibuk,”ungkapnya, Rabu(15/5).
Hatta juga menegaskan, jika mau melakukan normalisasi sungai untuk resapan air, ada tempat yang sekarang sudah tidak lagi dibangun yakni di samping Hotel Musi Entrop, karena tanah kosong itu benar -benar daerah resapan air dan pertemuan air. Namun daerah belakang komplek SMAN 4 Jayapura itu hanya tempat mutarnya air saja. Sehingga, tidak perlu dilakukan pemberhentian pembangunan.
“Saya hanya berharap ada solusi terbaik, kenapa masalah ini tidak ditindaklanjuti dulu, tapi sekarang pemerintah sibuk sendiri. jika dilakukan pembongkaran atau lainnya, tetap pemerintah berhadapan dengan Ondoafi dulu, kemudian haknya warga yang terdampak harus diberikan,”pintanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Jayapura, Laba Sembiring, M.Pd.,mengakui, untuk normalisasi sungai entrop dimana letaknya dekat SMAN 4 Jayapura Laba mengaku ini hal yang sangat baik agar meminimalisir terjadinya banjir saat hujan deras.
Laba Sembiring, juga memberikan saran dalam mengatasi masalah banjir di Kota Jayapura, harus dilakukan secara baik dan benar dipikirkan melalui perencanaan yang baik sehingga bisa digunakan secara jangka panjang.
“Intinya dalam mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura harus ada solusi konkrit dan tidak membuat hal yang merugikan bagi orang banyak,”tandasnya.(***).