JAYAPURA – Orang Papua diminta untuk tidak hanya mengharapkan proyek satu dua, dalam setahun di dinas atau OPD tertentu tapi bisa memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di Papua.
Kepala Bidang Perindustrian, Disperindagkop UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Yoniman Ronting mengatakan di Papua ada kesalahan berpikir bahwa ketika orang Papua menjadi kontraktor atau pekerja proyek itu dikategorikan sebagai pengusaha, padahal ketika mereka usaha kopi dan coklat itu sudah merupakan usaha yang luar biasa dan bisa berlanjut, seharusnya ini yang difokuskan bukan proyek.
“Anak-anak Papua selalu saya ingatkan jangan tunggu proyek 1, atau 2 proyek tetapi coba kembangkan sumber daya alam secara berkelanjutan, karena bisa mempekerjakan orang lain,”katanya.
Dia menegaskan mendapat paket proyek di salah satu dinas bukan menjadi jaminan seseorang menjadi pengusaha sukses karena hal itu belum tentu didapat kalaupun dapat hanya 1 atau 2 proyek saja tetapi jika dikelola sumber daya alam, seperti kopi, kakako, hasil laut, hutan, dan lainnya secara berkelanjutan orang Papua bisa sukses dan itu dihasilkan setiap harinya.
Lanjutnya, Papua memiliki sumber daya alam (SDA) yang kaya dan seharusnya mampu mengelola beberapa komoditi unggulan di daerah untuk pemenuhan kebutuhan dan bisa di ekspor ke luar Papua.
SDA Papua terbilang kaya dan sangat menjanjikan tetapi kebanyakan masyarakat Papua lebih banyak pemasok kebutuhan bahan makanan dan lainnya dari luar Papua bukan malah dikelola sendiri. “Di satu sisi kita bilang kita kaya tetapi kami dinas melihat dari Dinas Perindagkop Papua kebutuhan-kebutuhan itu kebanyakan dipasok dari luar bukan dari dalam,” katanya.
Harusnya, kata dia orang Papua harus bisa mampu mengelola sumber daya alamnya sendiri seperti kopi, kakao minyak kelapa, rumput laut, kayu dan usaha-usaha produksi lainnya karena Papua sangat potensial.
“Seharusnya kita (Papua) bisa hasilkan dari dalam Papua sendiri bahkan ada beberapa kopi pun harus didatangkan dari luar sementara Papua punya kopi sangat bagus kualitasnya karena masih original dan lainya,” katanya. (oel/wen)