Tak hanya itu, kata Kasatlantas berbagai kegiatan seperti pengenalan rambu-rambu, gerakan lalu lintas dan pelatihan singkat tentang kedisiplinan berlalu lintas melalui Game-game edukatif diharapkan bisa memotivasi dan mengubah perilaku remaja dibawah umur yang sudah biasanya menggunakan sepeda motor.
Dijelaskannya tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja di bawah umur, khususnya pengendara roda dua, telah menjadi perhatian tersendiri dan menimbulkan keprihatinan beberapa pihak.
Lanjutnya, hal ini terjadi disebabkan karena faktor kemampuan serta karakter pengendara. Dimana tingginya kecelakaan melibatkan sepeda motor yang didominasi remaja di bawah umur atau anak sekolah, yang notabene mereka belum waktunya mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM).
Karena itu dia menyarankan kepada orang tua siswa, kalau bisa setiap hari anaknya diantar atau di jemput dari sekolah atau mengunakan jasa taksi, ojek dan lain sebagainya yang menurutnya aman. Itu dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terjadi kepada anak.
“Orang tua bukan berarti sayang anak itu membiarkan anaknya membawa kendaraan. Menurut saya jika ada orang tua yang mengizinkan anaknya membawa kendaraan sama saja dia membiarkan anaknya jadi korban,” ujarnya. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos