Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Waspadai Potensi Radikalisme dan Intoleransi

JAYAPURA-Upaya untuk mencegah dan menanggulangi radikalisme serta intoleransi di kalangan personel Polri,  Polda Papua menggelar kegiatan pembinaan   di Ballroom lantai 1 Hotel Horizon Jayapura pada Senin (9/10).

  Kegiatan ini dipimpin oleh Irwasda Polda Papua, Kombes Pol. Alfred Papare, dan dihadiri oleh sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Papua serta personel Polda Papua. Alfred Papare menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang radikalisme sebagai paham yang berupaya mengganti dasar dan ideologi negara dengan cara yang bertentangan dengan aturan.

  Ini biasa dilakukan dengan mempengaruhi cara berpikir generasi muda. Karenanya perlu sikap antisipatif dan memahami sejak awal model atau pola yang ditumbuhkan kelompok-kelompok tertentu. Ia juga mencatat bahwa radikalisme seringkali berakar dari kelompok agama tertentu.

Baca Juga :  Jaring 56 Orang Buat Paspor di Kawasan Car Free Day

  “Kegiatan ini dimaksudkan agar kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik, baik dari segi agama maupun perspektif pemerintah, sehingga materi yang disampaikan dapat memberikan dampak positif pada anggota,” kata Irwasda.

  Selain itu, Irwasda juga mengingatkan para Kasubag Renmin (Kasubag Pembinaan) untuk memantau anggota di setiap satuan kerja agar materi yang diberikan dalam kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan anggotanya. Ia menyampaikan bahwa tindakan intoleransi dan radikalisme bisa muncul secara perlahan dan mengarah pada tindakan terorisme jika tidak diantisipasi.

  “Kelompok-kelompok yang berpotensi radikal pasti akan muncul, dan lambat laun sikap intoleransi mereka akan berkembang menjadi radikalisme, bahkan bisa berujung pada tindakan terorisme, ini yang harus diperhatikan. Sebelum tumbuh itu sudah dideteksi,” paparnya.

Baca Juga :  Dampak Miras Picu Berbagai Kriminalitas

  Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan dianggap sangat penting terutama bagi para pembinaan, agar mereka dapat membantu pimpinan dalam mendeteksi gejala-gejala yang mengarah ke arah tersebut.

   Irwasda menutup sambutannya dengan harapan agar semua pihak dapat bersama-sama mencegah penyebaran paham radikalisme khususnya di kalangan personel Polda Papua. “Stabilitas keamanan daerah patut dijaga dan itu menjadi satu tanggungjawab polri,” tutupnya. (ade/tri)

JAYAPURA-Upaya untuk mencegah dan menanggulangi radikalisme serta intoleransi di kalangan personel Polri,  Polda Papua menggelar kegiatan pembinaan   di Ballroom lantai 1 Hotel Horizon Jayapura pada Senin (9/10).

  Kegiatan ini dipimpin oleh Irwasda Polda Papua, Kombes Pol. Alfred Papare, dan dihadiri oleh sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Papua serta personel Polda Papua. Alfred Papare menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang radikalisme sebagai paham yang berupaya mengganti dasar dan ideologi negara dengan cara yang bertentangan dengan aturan.

  Ini biasa dilakukan dengan mempengaruhi cara berpikir generasi muda. Karenanya perlu sikap antisipatif dan memahami sejak awal model atau pola yang ditumbuhkan kelompok-kelompok tertentu. Ia juga mencatat bahwa radikalisme seringkali berakar dari kelompok agama tertentu.

Baca Juga :  Tiga Penyedia Senpi dan Amunisi KKB Ditangkap

  “Kegiatan ini dimaksudkan agar kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik, baik dari segi agama maupun perspektif pemerintah, sehingga materi yang disampaikan dapat memberikan dampak positif pada anggota,” kata Irwasda.

  Selain itu, Irwasda juga mengingatkan para Kasubag Renmin (Kasubag Pembinaan) untuk memantau anggota di setiap satuan kerja agar materi yang diberikan dalam kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan anggotanya. Ia menyampaikan bahwa tindakan intoleransi dan radikalisme bisa muncul secara perlahan dan mengarah pada tindakan terorisme jika tidak diantisipasi.

  “Kelompok-kelompok yang berpotensi radikal pasti akan muncul, dan lambat laun sikap intoleransi mereka akan berkembang menjadi radikalisme, bahkan bisa berujung pada tindakan terorisme, ini yang harus diperhatikan. Sebelum tumbuh itu sudah dideteksi,” paparnya.

Baca Juga :  Kelamaan Vakum Dikhawatirkan Ganggu Stabilitas

  Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan dianggap sangat penting terutama bagi para pembinaan, agar mereka dapat membantu pimpinan dalam mendeteksi gejala-gejala yang mengarah ke arah tersebut.

   Irwasda menutup sambutannya dengan harapan agar semua pihak dapat bersama-sama mencegah penyebaran paham radikalisme khususnya di kalangan personel Polda Papua. “Stabilitas keamanan daerah patut dijaga dan itu menjadi satu tanggungjawab polri,” tutupnya. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya