Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Piutang PT. Air Minum Robongholo Capai Rp. 31,6 Miliar

JAYAPURA – PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda) terus meningkatkan pelayanan dari sisi infrastruktur, akan tetapi masih terkendala biaya yang mana piuatangnya capai Rp 31,6 miliar.

Direktur Utama PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda)  Entis Sutisna menjelaskan, berdasarkan data selama  4 tahun terakhir yakni 2019 sampai dengan semester satu tahun 2023,  tercatat piutang pelanggan ada sekitar Rp  31,6 miliar.

Lanjutnya, piutang tersebut  terbagi, rumah tangga itu 84% kemudian niaga 9% dan 7% instansi pemerintah.

“Piutang ini kan cukup besar artinya tingkat kesadaran pelanggan masih kurang dalam membayar kewajiban,” tambahnya.

Menurutnya, sementara jumlah  sambungan rumah itu sekitar 37.612 pelanggan tapi yang datang untuk membayar  itu hanya 47% dari 37.612 pelanggan.

Baca Juga :  Operasi Zebra Cartenz, Disiplinkan Warga dalam Berlalu Lintas

“Jadi ada 53% pelanggan yang masih menunggak atau tidak mau membayar, ini yang  menjadi dilema juga bagi kami.  Saat ini kami sedang menggalakkan pemutusan, kita tidak toleransi lagi jadi masyarakat yang umur piutangnya 2 bulan sudah langsung diputus, ” tambahnya.

Menurutnya, ini sangat   pihaknya karena seluruh operasional pemeliharaan, gaji pegawai, semuanya dari pembayaran air. Jadi pihaknya berharap masyarakat bisa membayar rekening air tepat waktu. (ana/ary)

JAYAPURA – PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda) terus meningkatkan pelayanan dari sisi infrastruktur, akan tetapi masih terkendala biaya yang mana piuatangnya capai Rp 31,6 miliar.

Direktur Utama PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda)  Entis Sutisna menjelaskan, berdasarkan data selama  4 tahun terakhir yakni 2019 sampai dengan semester satu tahun 2023,  tercatat piutang pelanggan ada sekitar Rp  31,6 miliar.

Lanjutnya, piutang tersebut  terbagi, rumah tangga itu 84% kemudian niaga 9% dan 7% instansi pemerintah.

“Piutang ini kan cukup besar artinya tingkat kesadaran pelanggan masih kurang dalam membayar kewajiban,” tambahnya.

Menurutnya, sementara jumlah  sambungan rumah itu sekitar 37.612 pelanggan tapi yang datang untuk membayar  itu hanya 47% dari 37.612 pelanggan.

Baca Juga :  Alumni FH Rekomendasikan UU Otsus Perlu Direvisi

“Jadi ada 53% pelanggan yang masih menunggak atau tidak mau membayar, ini yang  menjadi dilema juga bagi kami.  Saat ini kami sedang menggalakkan pemutusan, kita tidak toleransi lagi jadi masyarakat yang umur piutangnya 2 bulan sudah langsung diputus, ” tambahnya.

Menurutnya, ini sangat   pihaknya karena seluruh operasional pemeliharaan, gaji pegawai, semuanya dari pembayaran air. Jadi pihaknya berharap masyarakat bisa membayar rekening air tepat waktu. (ana/ary)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya