Kondisi Pasar Sedang Dilakukan Pembersihan
JAYAPURA-Hari Senin (10/1) pagi, sejumlah pedagang di Pasar Youtefa Abepura sudah mulai jualan tapi jualan mereka di depan jalan masuk pasar baik di jalan baru ke Abepura maupun jalan baru depan Dermaga Enggros menuju Tanah Hitam.
Ida selaku penjual bumbu dapur dan sayur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, ia baru aktif mulai jualan hari Senin (10/1) kemarin, sebelumnya Ia libur karena pasar masih banjir dan saat ini aktivitas di dalam pasar juga belum maksimal karena pedagang yang memiliki tempat masih melakukan pembersihan barang dagangan.
Sehingga pedagang bumbu dapur dan sayur, buah-buahan, pinang, rata -rata lebih memilih berjualan di depan jalan masuk pasar walaupun tetap terjadi kemacetan.
Ida mengaku, pasca banjir memang sejumlah komoditi pertanian harganya naik seperti cabai rawit sudah Rp 100 ribu/kg, cabai keriting Rp 60 ribu/kg, cabai besar Rp 70 ribu/kg, dan tomat Rp 25 ribu/kg.
Menurutnya, saat ini pengujung yang datang berbelanja masih sepi hal ini disebabkan masyarakat yang terdampak banjir di Kota Jayapura juga banyak termasuk penjual sayur keliling dan saat ini pemerintah juga memberikan bantuan.
Sementara itu, Yanto penjual sayur yang juga berjualan di pinggir jalan masuk depan Pasar Youtefa Abepura mengakui pascabanjir harga sayur-sayuran memang naik contohnya harga sayur sawi, kangkung, kini jadi Rp7.000 per ikat, dari sebelumnya Rp 5.000 per ikat, dan harga sayur bayam Rp 10.000 per ikat dari sebelumnya Rp 7.000 per ikat, naiknya harga sayur disebabkan karena hasil panen petani sayur gagal karena diterjang banjir dan banyak bibit tanaman sayur yang roboh akibat banjir.
Dari pantauan wartawan Cenderawasih Pos untuk pedagang sembako maupun kios yang punya tempat di Pasar Youtefa Abepura saat ini juga masih proses pembersihan tempat jualan, sambil memilah mana saja barang dagangan mana yang bisa dijual dan yang tidak dapat dijual.(dil/gin).