JAYAPURA – Dua rumah di kawasan Kamkey, kelurahan Awio, Distrik Abepura, hangus terbakar, Jumat (7/11) siang sekira pukul 11.45 WIT. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kebakaran ini menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
John Raharusun, pemilik rumah yang terbakar, mengaku saat kobaran api mulai terlihat, ia sedang berada di dalam rumah bersama keluarganya. Menurutnya, api berasal dari salah satu rumah panggung milik Yosua Onim. Sebelum kejadian ia sempat melihat sekelompok anak muda bermain api dalam rumah milik Yosua Onim, yang menjadi sumber api.
Namun ia tidak mengetahui pasti, tujuan dari sekelompok pemuda tersebut main api. Tetapi yang pasti mereka main api di teras pangung rumah semi permanen. “Api dari rumah panggung sebelah kita ini (sambil menunjuk).
Sebelumnya kita sempat menegur mereka (anak-anak) tetapi tidak dihiraukan. Tidak lama setelah itu terjadilah kebakaran,” kata John Raharusun kepada Cenderawasih Pos, Jumat (7/11).
“Anak-anak ini terlalu keras kepala. Dari mereka ada juga pelajar SMA, ada juga yang tidak sekolah,” tambahnya.
Di satu sisi John mengaku kecewa dengan kehadiran Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jayapura yang dianggap terlambat mendatangi tempat kejadian kebakaran. “Percuma damkar datang, rumah sudah rata dengan tanah mereka baru muncul, selalu saja begitu. Ini yang membuat masyarakat kecewa, seharusnya mereka selalu standby,” ungkapnya dengan nada kecewa.
JAYAPURA – Dua rumah di kawasan Kamkey, kelurahan Awio, Distrik Abepura, hangus terbakar, Jumat (7/11) siang sekira pukul 11.45 WIT. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kebakaran ini menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
John Raharusun, pemilik rumah yang terbakar, mengaku saat kobaran api mulai terlihat, ia sedang berada di dalam rumah bersama keluarganya. Menurutnya, api berasal dari salah satu rumah panggung milik Yosua Onim. Sebelum kejadian ia sempat melihat sekelompok anak muda bermain api dalam rumah milik Yosua Onim, yang menjadi sumber api.
Namun ia tidak mengetahui pasti, tujuan dari sekelompok pemuda tersebut main api. Tetapi yang pasti mereka main api di teras pangung rumah semi permanen. “Api dari rumah panggung sebelah kita ini (sambil menunjuk).
Sebelumnya kita sempat menegur mereka (anak-anak) tetapi tidak dihiraukan. Tidak lama setelah itu terjadilah kebakaran,” kata John Raharusun kepada Cenderawasih Pos, Jumat (7/11).
“Anak-anak ini terlalu keras kepala. Dari mereka ada juga pelajar SMA, ada juga yang tidak sekolah,” tambahnya.
Di satu sisi John mengaku kecewa dengan kehadiran Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jayapura yang dianggap terlambat mendatangi tempat kejadian kebakaran. “Percuma damkar datang, rumah sudah rata dengan tanah mereka baru muncul, selalu saja begitu. Ini yang membuat masyarakat kecewa, seharusnya mereka selalu standby,” ungkapnya dengan nada kecewa.