Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

“Jalan Gajah” di Perbatasan Diminta Ditutup

Kepala Kantor Imgrasi Kelas I TPI Jayapura, Gatut Setiawan SH (tengah) didampingi beberapa pejabat imigrasi Jayapura ketika memberikan keterangan pers di kantornya, di Jayapura, Kamis (7/11) ( FOTO: Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kepala Kantor Imgrasi Kelas I TPI Jayapura, Gatut Setiawan SH mengungkapkan bahwa saat ini di daerah perbatasan RI-PNG   khususnya di daerah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skow Distrik Muara Tami banyak ditemukan jalan gajah. Jika selama ini publik hanya memahami adanya jalan tikus, namun seiring waktu ternyata jalan ini berubah menjadi sebuah akses yang cukup besar dan bisa dilalui dengan kendaraan roda empat.

 Mirisnya jumlah ini tak hanya satu tapi banyak. Pihak imigrasi menyebut dengan jalan gajah lantaran bukan lagi jalan setapak atau jalan tikus seperti yang selama ini diketahui orang. “Kalau dulu hanya bisa dilewati orang tapi sekarang truk sudah bisa lewat dan rawan sekali. Makanya kami menyebutnya bukan lagi jalan tikus tetapi jalan gajah. Kami juga  meyakini bahwa transaksi komoditi juga banyak dilakukan disana,” kata Gatut didampingi sejumlah pejabat Imigrasi saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura, Kamis (7/11).

Baca Juga :  Prokes Ketat Untuk Setiap Tahanan di Polresta

 Gatut menjelaskan bahwa soal jalan gajah ini ia sudah pernah menyampaikan kepada berbagai stakeholder bahwa ada ancaman dan kerawanan sehingga pelru segera disikapi. Disatu sisi ada pos resmi yang sudah ketat namun disektor lain ada banyak jalur yang bisa diakses. “Sudah kami sampaikan kondisinya dan memang harus ditangani. Kalau mau dipagar ya silahkan tapi tidak bisa hanya 20-30 meter sebab ini  berbicara kedaulatan negara,” katanya. 

 Gatut tak mau karena persoalan ini justru dianggap menjadi sebuah kelemahan negara sementara petugas selalu ada. “Yang jelas transaksi di lokasi-lokasi jalan gajah ini selalu ada dan kami juga memiliki kewenangan jika memang ada yang melintas tidak dilengkapi dengan surat keimigrasian, itu kewenangan kami dan ini akan terus jalan,” pungkasnya. (ade/wen) 

Baca Juga :  Langkah Tegas Harus Diambil untuk Selamatkan Warga
Kepala Kantor Imgrasi Kelas I TPI Jayapura, Gatut Setiawan SH (tengah) didampingi beberapa pejabat imigrasi Jayapura ketika memberikan keterangan pers di kantornya, di Jayapura, Kamis (7/11) ( FOTO: Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kepala Kantor Imgrasi Kelas I TPI Jayapura, Gatut Setiawan SH mengungkapkan bahwa saat ini di daerah perbatasan RI-PNG   khususnya di daerah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skow Distrik Muara Tami banyak ditemukan jalan gajah. Jika selama ini publik hanya memahami adanya jalan tikus, namun seiring waktu ternyata jalan ini berubah menjadi sebuah akses yang cukup besar dan bisa dilalui dengan kendaraan roda empat.

 Mirisnya jumlah ini tak hanya satu tapi banyak. Pihak imigrasi menyebut dengan jalan gajah lantaran bukan lagi jalan setapak atau jalan tikus seperti yang selama ini diketahui orang. “Kalau dulu hanya bisa dilewati orang tapi sekarang truk sudah bisa lewat dan rawan sekali. Makanya kami menyebutnya bukan lagi jalan tikus tetapi jalan gajah. Kami juga  meyakini bahwa transaksi komoditi juga banyak dilakukan disana,” kata Gatut didampingi sejumlah pejabat Imigrasi saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura, Kamis (7/11).

Baca Juga :  Hakim Diminta  Profesional Menangani Perkara

 Gatut menjelaskan bahwa soal jalan gajah ini ia sudah pernah menyampaikan kepada berbagai stakeholder bahwa ada ancaman dan kerawanan sehingga pelru segera disikapi. Disatu sisi ada pos resmi yang sudah ketat namun disektor lain ada banyak jalur yang bisa diakses. “Sudah kami sampaikan kondisinya dan memang harus ditangani. Kalau mau dipagar ya silahkan tapi tidak bisa hanya 20-30 meter sebab ini  berbicara kedaulatan negara,” katanya. 

 Gatut tak mau karena persoalan ini justru dianggap menjadi sebuah kelemahan negara sementara petugas selalu ada. “Yang jelas transaksi di lokasi-lokasi jalan gajah ini selalu ada dan kami juga memiliki kewenangan jika memang ada yang melintas tidak dilengkapi dengan surat keimigrasian, itu kewenangan kami dan ini akan terus jalan,” pungkasnya. (ade/wen) 

Baca Juga :  Kemensos RI Berikan Bantuan dan Turunkan Tim Trauma Healing

Berita Terbaru

Artikel Lainnya