Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Dokter Muda Uncen Dinilai Lebih Adaptif  Tugas di Papua

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Papua, Robby Kayame menyebut, jumlah lulusan dokter di Universitas Cenderawasih belum terdaftar di Kementerian Kesehatan maupun di Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Hal ini yang menjadi kendala untuk penyerapan tenaga dokter dan penempatan dokter ke puskesmas yang masih banyak belum terisi tenaga dokter.

  “Kami hanya menyampaikan yang bersangkutan untuk datang ke kabupaten/kota untuk mendaftar dan bekerja sebagai dokter di kabupaten/kota tersebut,” kata Robby Kayame kepada Cenderawasih Pos, Kamis (7/7).

  Terkait dengan peluang penyerapan tenaga dokter ke daerah-daerah, Robby menerangkan, jika yang bersangkutan sudah menyelesaikan Pendidikan kedokterannya di Uncen, mengikuti tahapan koas hingga uji kompetensi dan harus masuk lewat program interensif.

Baca Juga :  Potensi Gizi Buruk Diperparah Jika Stunting Tidak Ditangani Baik

  “Jika program interensif 1 tahun setelah itu mereka mau melamar di kabupaten, Provinsi atau pun swasta kembali kepada yang bersangkutan,” ucapnya.

  Sementara itu, terkait untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter di daerah. Pihaknya  menyampaikan informasi ke kabupaten/kota tentang tersedianya tenaga dokter, sehingga kabupaten/kota menerima dokter tersebut untuk bekerja di daerah sesuai dengan kebutuhan.

  “Untuk pembayaran mereka punya intensif tergantung MoU dengan Kabupaten seperti apa,” terangnya.

Robby Kayame, kualitas dokter lulusan Uncen baik, dalam artian mereka anak daerah yang tahu budaya, bahasa dan medan di Papua. Karena itu,  tingkat adaptasi mereka lebih cepat.

  “Lulusan Uncen kami lihat tingkat beradaptasi lebih cepat, soal kemampuan relatif kembali ke yang bersangkutan dan fasilitas yang tersedia. Apakah mereka bisa bekerja di daerah yang jauh, tergantung MoU dan biaya honor insentif yang mereka terima,” jelasnya.

Baca Juga :  RT/RW Perlu Galakkan Kegiatan Kebersihan

  Terkait dengan 60 persen tenaga puskesmas tidak ada tenaga dokter, Robby Kayame menyampaikan pada prinsipnya Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyampaikan kebutuhan tenaga dokter per kabupaten/kota.

  “Soal MoU kembali ke bupati/walikota, tergantung permintaan Pemda setempat dan kesediaan bekerja dari dokter yang bersangkutan. Sebab, dokter juga melihat kabupaten mana yang insentifnya tinggi maka mereka mau bekerja di situ,” pungkasnya. (fia/tri)

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Papua, Robby Kayame menyebut, jumlah lulusan dokter di Universitas Cenderawasih belum terdaftar di Kementerian Kesehatan maupun di Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Hal ini yang menjadi kendala untuk penyerapan tenaga dokter dan penempatan dokter ke puskesmas yang masih banyak belum terisi tenaga dokter.

  “Kami hanya menyampaikan yang bersangkutan untuk datang ke kabupaten/kota untuk mendaftar dan bekerja sebagai dokter di kabupaten/kota tersebut,” kata Robby Kayame kepada Cenderawasih Pos, Kamis (7/7).

  Terkait dengan peluang penyerapan tenaga dokter ke daerah-daerah, Robby menerangkan, jika yang bersangkutan sudah menyelesaikan Pendidikan kedokterannya di Uncen, mengikuti tahapan koas hingga uji kompetensi dan harus masuk lewat program interensif.

Baca Juga :  El Nino Banyak Berdampak Pada Penyakit Kulit

  “Jika program interensif 1 tahun setelah itu mereka mau melamar di kabupaten, Provinsi atau pun swasta kembali kepada yang bersangkutan,” ucapnya.

  Sementara itu, terkait untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter di daerah. Pihaknya  menyampaikan informasi ke kabupaten/kota tentang tersedianya tenaga dokter, sehingga kabupaten/kota menerima dokter tersebut untuk bekerja di daerah sesuai dengan kebutuhan.

  “Untuk pembayaran mereka punya intensif tergantung MoU dengan Kabupaten seperti apa,” terangnya.

Robby Kayame, kualitas dokter lulusan Uncen baik, dalam artian mereka anak daerah yang tahu budaya, bahasa dan medan di Papua. Karena itu,  tingkat adaptasi mereka lebih cepat.

  “Lulusan Uncen kami lihat tingkat beradaptasi lebih cepat, soal kemampuan relatif kembali ke yang bersangkutan dan fasilitas yang tersedia. Apakah mereka bisa bekerja di daerah yang jauh, tergantung MoU dan biaya honor insentif yang mereka terima,” jelasnya.

Baca Juga :  Minimnya Pengawasan, Penataan Pasar Jadi Amburadul

  Terkait dengan 60 persen tenaga puskesmas tidak ada tenaga dokter, Robby Kayame menyampaikan pada prinsipnya Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyampaikan kebutuhan tenaga dokter per kabupaten/kota.

  “Soal MoU kembali ke bupati/walikota, tergantung permintaan Pemda setempat dan kesediaan bekerja dari dokter yang bersangkutan. Sebab, dokter juga melihat kabupaten mana yang insentifnya tinggi maka mereka mau bekerja di situ,” pungkasnya. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya