Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Dampak Gempa Juga Ganggu Jaringan Pipa Air

JAYAPURA-Kejadian gempa bumi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kota Jayapura, berdampak terjadinya pergeseran jaringan pipa transmisi utama diamrter 400 mm dari Jalur Kojabu. Jaringan pipa Kojabu sendiri membentang dari Perumnas 3  Waena hingga ke Pasir Dua.

  Untungnya sejak hari Rabu (4/1) seluruh staf teknis di PDAM langsung diturunkan untuk melakukan monitoring dan perbaikan. Diperkirakan untuk perbaikan ini akan memakan waktu selama 3 hari, sehingga masyarakat atau pelanggan diminta bisa memaklumi situasi tersebut.

   Direktur PDAM Jayapura, H Entis Sutisna menyampaikan bahwa ia telah meminta staf teknis di masing-masing wilayah   pelayanan untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikelola oleh PDAM Jayapura.

  Hasilnya pada Jumat (6/1) kemarin dari hasil tracking jalur pipa diketemukan ada  3 titik kebocoran pada pipa transmisi Kojabu di Entrop, Jayapura Selatan. Titik tersebut  berada di Pos Retribusi PTC Entrop, lokasi kedua di pagar PTC dan ketiga di depan Polsek Japsel Entrop.    

Baca Juga :  Dua Motor Tak Bertuan Ditemukan di Dalam Hutan

   “Kami membutuhkan waktu 3 hari untuk perbaikan, namun pelayanan tetap berjalan normal hanya saja debit air dan tekanan air ke reservoir berkurang untuk titik terjauh yakni di Pasir Dua,” ujar Entis Sutisna, SE, MM pasca meninjau kebocoran pipa transmisi di Entrop, Jumat (6/1).

   Disampaikan juga bahwa untungnya selama terjadinya gempa bumi beberapa hari lalu, wilayah Waena menuju Skyline tidak mengalami gangguan pelayanan. “Pipa utama memang terjadi pergeseran akibat guncangan gempa. Teman – teman di lapangan sudah melakukan survei lokasi bersama manajer perencanaan untuk segera menentukan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya,” beber Entis.

  Berdasarkan hasil pemantauan tim teknik di lapangan, menunjukkan bahwa pelayanan tetap berjalan normal, di mana jalur Kojabu yang mensuplai untuk wilayah Abepura, Jayapura Utara, dan Jayapura Selatan masih bisa dimanfaatkan. Akan tetapi, tekanan air dari wilayah Perumahan Pemda I Entrop sampai ke wilayah Pasir II Tanjung Ria berkurang.

Baca Juga :  Pendidikan dan Kesehatan Usulan Prioritas

“Yang cukup terdampak adalah wilayah di Pasir II dengan kondisi tekanan air yang kurang tapi sedang kami upayakan, sebab ada kerusakan yang cukup berat dan  di Japsel ada  pipa transmisi letaknya tertanam di bawah jalan drainase,” tutup Entis. (ade/rel/tri)

JAYAPURA-Kejadian gempa bumi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kota Jayapura, berdampak terjadinya pergeseran jaringan pipa transmisi utama diamrter 400 mm dari Jalur Kojabu. Jaringan pipa Kojabu sendiri membentang dari Perumnas 3  Waena hingga ke Pasir Dua.

  Untungnya sejak hari Rabu (4/1) seluruh staf teknis di PDAM langsung diturunkan untuk melakukan monitoring dan perbaikan. Diperkirakan untuk perbaikan ini akan memakan waktu selama 3 hari, sehingga masyarakat atau pelanggan diminta bisa memaklumi situasi tersebut.

   Direktur PDAM Jayapura, H Entis Sutisna menyampaikan bahwa ia telah meminta staf teknis di masing-masing wilayah   pelayanan untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikelola oleh PDAM Jayapura.

  Hasilnya pada Jumat (6/1) kemarin dari hasil tracking jalur pipa diketemukan ada  3 titik kebocoran pada pipa transmisi Kojabu di Entrop, Jayapura Selatan. Titik tersebut  berada di Pos Retribusi PTC Entrop, lokasi kedua di pagar PTC dan ketiga di depan Polsek Japsel Entrop.    

Baca Juga :  Penjual Miras Ilegal Pintu Masuk Ruko Dok II Ditangkap

   “Kami membutuhkan waktu 3 hari untuk perbaikan, namun pelayanan tetap berjalan normal hanya saja debit air dan tekanan air ke reservoir berkurang untuk titik terjauh yakni di Pasir Dua,” ujar Entis Sutisna, SE, MM pasca meninjau kebocoran pipa transmisi di Entrop, Jumat (6/1).

   Disampaikan juga bahwa untungnya selama terjadinya gempa bumi beberapa hari lalu, wilayah Waena menuju Skyline tidak mengalami gangguan pelayanan. “Pipa utama memang terjadi pergeseran akibat guncangan gempa. Teman – teman di lapangan sudah melakukan survei lokasi bersama manajer perencanaan untuk segera menentukan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya,” beber Entis.

  Berdasarkan hasil pemantauan tim teknik di lapangan, menunjukkan bahwa pelayanan tetap berjalan normal, di mana jalur Kojabu yang mensuplai untuk wilayah Abepura, Jayapura Utara, dan Jayapura Selatan masih bisa dimanfaatkan. Akan tetapi, tekanan air dari wilayah Perumahan Pemda I Entrop sampai ke wilayah Pasir II Tanjung Ria berkurang.

Baca Juga :  Dijebak di Facebook,  JP Kena Ciduk

“Yang cukup terdampak adalah wilayah di Pasir II dengan kondisi tekanan air yang kurang tapi sedang kami upayakan, sebab ada kerusakan yang cukup berat dan  di Japsel ada  pipa transmisi letaknya tertanam di bawah jalan drainase,” tutup Entis. (ade/rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya