Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

70 Persen Masyarakat Menyadari Dirinya Diabetes dan Hipertensi

JAYAPURA- Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap manusia harus tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.

Namun demikian, banyak warga masyarakat masih menganggap sepele mengenai kesehatan dirinya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari belum adanya kesadaran masyarakat mengenai kesehatannya, terutama penyakit diabetes dan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

Wakil Ketua PP Keluarga Alumni Uncen (KAMI), sekaligus Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum mengungkapkan, hampir sekitar 70 persen warga masyarakat tidak menyadari dirinya memiliki penyakit diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hanya 30 persen warga masyarakat yang mengetahuinya.

Baca Juga :  Hari Pekabaran Injil, Pemprov Ajak Masyarakat Memuliakan Tuhan

“Kebutuhan 70 persen orang tidak tahu kalau dia darah tinggi. Dari 100 persen yang benar-benar diabetes dan hipertensi atau darah tinggi hanya 30 persen yang tahu, sedangkan 70 persen yang tahu,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh KAMI Uncen di halaman Auditorium Uncen, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Jumat (6/11).

Menurut Rumainum, nanti pada saat meninggal baru diketahui bahwa yang bersangkutan terkena penyakit diabetes atau hipertensi. Apalagi diabetes sendiri merupakan penyakit yang berproses dan berjalan selama 8 tahun.

“Kami tahu misalnya yang ada gangguan, maka mereka yang memiliki BPJS bisa datang ke tempat-tempat, seperti Puskesmas dan dokter praktek yang sudah bekerja sama dengan peserta BPJS tersebut. Kalau tidak ditangani dengan baik, kita bisa arahkan ke dokter BPJS yang konsen terhadap program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,” ujarnya.

Baca Juga :  HHUE Ajak 50 Santri Pondok Bukber di Santan Restourant

Rumainum menyampaikan, kalau bicara mengenai penyakit yang terkenal di Papua ini adalah AIDS, TBC, dan malaria. Kalau bicara diabetes dan hipertensi orang tidak tahu.  Hal ini sebenarnya kewajiban kabupaten/kota untuk melakukan pemeriksaan mulai dari usia 15 tahun sampai dengan lanjut usia (lansia).  “Pemeriksaan gula darah, kolesterol darah dan tekanan darah perlu dilakukan pemeriksaan rutin,” ucapnya. (bet/wen)

JAYAPURA- Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap manusia harus tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.

Namun demikian, banyak warga masyarakat masih menganggap sepele mengenai kesehatan dirinya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari belum adanya kesadaran masyarakat mengenai kesehatannya, terutama penyakit diabetes dan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

Wakil Ketua PP Keluarga Alumni Uncen (KAMI), sekaligus Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum mengungkapkan, hampir sekitar 70 persen warga masyarakat tidak menyadari dirinya memiliki penyakit diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hanya 30 persen warga masyarakat yang mengetahuinya.

Baca Juga :  Bunda PAUD Kota Jayapura Raih Penghargaan  Tingkat Nasional

“Kebutuhan 70 persen orang tidak tahu kalau dia darah tinggi. Dari 100 persen yang benar-benar diabetes dan hipertensi atau darah tinggi hanya 30 persen yang tahu, sedangkan 70 persen yang tahu,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh KAMI Uncen di halaman Auditorium Uncen, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Jumat (6/11).

Menurut Rumainum, nanti pada saat meninggal baru diketahui bahwa yang bersangkutan terkena penyakit diabetes atau hipertensi. Apalagi diabetes sendiri merupakan penyakit yang berproses dan berjalan selama 8 tahun.

“Kami tahu misalnya yang ada gangguan, maka mereka yang memiliki BPJS bisa datang ke tempat-tempat, seperti Puskesmas dan dokter praktek yang sudah bekerja sama dengan peserta BPJS tersebut. Kalau tidak ditangani dengan baik, kita bisa arahkan ke dokter BPJS yang konsen terhadap program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Pelajar Ikuti Pawai Budaya Nusantara

Rumainum menyampaikan, kalau bicara mengenai penyakit yang terkenal di Papua ini adalah AIDS, TBC, dan malaria. Kalau bicara diabetes dan hipertensi orang tidak tahu.  Hal ini sebenarnya kewajiban kabupaten/kota untuk melakukan pemeriksaan mulai dari usia 15 tahun sampai dengan lanjut usia (lansia).  “Pemeriksaan gula darah, kolesterol darah dan tekanan darah perlu dilakukan pemeriksaan rutin,” ucapnya. (bet/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya