Tuesday, April 23, 2024
33.7 C
Jayapura

Warga Masih Kepala Batu, Perketat Lagi hingga Pukul 7 Malam

JAYAPURA- Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., benar-benar tegas dalam penanganan Covid 19 di Kota Jayapura. Berbagai upaya dilakukan agar masyarakat terhindar dari ancaman penularan Covid 19 yang kini penyebarannya mulai meningkat lagi akibat varian baru Delta dari India.

Oleh karenanya, langkah yang diambil untuk satu bulan ke depan ialah pembatasan aktivitas masyarakat dan ekonomi dari pukul 6.00 pagi hingga pukul 20.00 malam. Bahkan, Kasatgas Mano yang juga adalah Wali Kota Jayapura menegaskan bahwa ia akan lebih memperketat lagi waktu aktivitas masyarakat dan ekonomi hingga pukul 19.00 atau jam 7 malam jikalau angka penularan masih terus meningkat.

Baca Juga :  Pelaku Delivery Sabu Terancam 12 Tahun

“Kita tekan di bulan Juli ini. Kalau (kasus) masih tinggi, masih melonjak terus, saya turunkan lagi ke jam 7.00 (19.00) malam kalau rakyat masih kepala batu. Makanya saya minta rakyat jangan kepala batu,” tegas Dr. Benhur Tomi Mano, MM., Senin (5/7) kemarin.

Wali Kota Mano meminta, toko-toko maupun supermarket, termasuk mall, harus dapat membatasi jumlah pengunjungnya, yakni 50 persen dari kapasitas gedung.

“Kalau toko-toko tidak jalani prokes, disegel. Saya minta tegas. Harus batasi 50 persen di dalam, terus nanti yang lain keluar, baru bisa pengunjung masuk lagi. Jangan cari makan, tapi rakyat saya menderita,” tekan orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut.

Baca Juga :  Dewi Fadliah Wakil SWB Papua Raih MPA Teladan

Dengan kebijakan yang telah diambil sepanjang Juli ini, maka Wali Kota Mano beserta jajaran Satgas Covid 19 dan Forkopimda akan melihat perkembangan ke depannya.

“Kita lihat nanti apakah ada tren penurunan di akhir Juli nanti. Pasalnya, sekarang kasus naik terus. Makanya kita harus tekan angka penularan karena sekarang dalam satu hari itu satu orang bisa tularkan ke 4 – 5 orang,” jelasnya.

“Tenaga medis jadi kewalahan dalam penanganan yang diberikan, dengan APD yang terbatas. Kasihan mereka sebagai garga terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena Covid 19,” pungkasnya. (gr/wen)

JAYAPURA- Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., benar-benar tegas dalam penanganan Covid 19 di Kota Jayapura. Berbagai upaya dilakukan agar masyarakat terhindar dari ancaman penularan Covid 19 yang kini penyebarannya mulai meningkat lagi akibat varian baru Delta dari India.

Oleh karenanya, langkah yang diambil untuk satu bulan ke depan ialah pembatasan aktivitas masyarakat dan ekonomi dari pukul 6.00 pagi hingga pukul 20.00 malam. Bahkan, Kasatgas Mano yang juga adalah Wali Kota Jayapura menegaskan bahwa ia akan lebih memperketat lagi waktu aktivitas masyarakat dan ekonomi hingga pukul 19.00 atau jam 7 malam jikalau angka penularan masih terus meningkat.

Baca Juga :  Pelaku Delivery Sabu Terancam 12 Tahun

“Kita tekan di bulan Juli ini. Kalau (kasus) masih tinggi, masih melonjak terus, saya turunkan lagi ke jam 7.00 (19.00) malam kalau rakyat masih kepala batu. Makanya saya minta rakyat jangan kepala batu,” tegas Dr. Benhur Tomi Mano, MM., Senin (5/7) kemarin.

Wali Kota Mano meminta, toko-toko maupun supermarket, termasuk mall, harus dapat membatasi jumlah pengunjungnya, yakni 50 persen dari kapasitas gedung.

“Kalau toko-toko tidak jalani prokes, disegel. Saya minta tegas. Harus batasi 50 persen di dalam, terus nanti yang lain keluar, baru bisa pengunjung masuk lagi. Jangan cari makan, tapi rakyat saya menderita,” tekan orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut.

Baca Juga :  Penyerapan Fisik Mencapai 94, 54 % Persen Penyerapan Keuangan 60, 12 %

Dengan kebijakan yang telah diambil sepanjang Juli ini, maka Wali Kota Mano beserta jajaran Satgas Covid 19 dan Forkopimda akan melihat perkembangan ke depannya.

“Kita lihat nanti apakah ada tren penurunan di akhir Juli nanti. Pasalnya, sekarang kasus naik terus. Makanya kita harus tekan angka penularan karena sekarang dalam satu hari itu satu orang bisa tularkan ke 4 – 5 orang,” jelasnya.

“Tenaga medis jadi kewalahan dalam penanganan yang diberikan, dengan APD yang terbatas. Kasihan mereka sebagai garga terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena Covid 19,” pungkasnya. (gr/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya