JAYAPURA- Sungai Anafri merupakan salah satu aliran sungai yang berdekatan langsung dengan Pelabuhan Jayapura. Oleh karena itu, perlu perhatian serius setiap tahunnya, sehingga tidak mengganggu pelabuhan yang selama ini digunakan oleh masyarakat sebagai transportasi laut.
Ketua Pusat Studi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Uncen, Dr. Petrus Bactiar, S.T, M.T mengatakan, aliran sedimentasi kali Anafri perlu mendapatkan perhatian serius, apalagi Sungai Anafri dekat dengan Pelabuhan Jayapura.
“Saya lihat Sungai Anafri yang berada di samping Gedung DPRP Papua itu cepat atau lambat berpotensi menganggu Pelabuhan Jayapura,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Kamis (3/6) kemarin.
Menurut Bactiar, jika dilihat aliran kali Anafri yang berhadapan dengan laut terlihat sudah dangkal, sehingga terlihat masyarakat atau para nelayan biasanya mancing sampai di tengah laut. Hal ini lantaran sungainya sudah dangkal.
“Perlu dikeruk. Karena saya lihat dari Gedung DPRP ke bawah itu sudah dangkal, sehingga warga mancing sampai ke laut. Padahal daerah ini seharusnya dikeruk, sehingga tetap dalam dan tidak berpengaruh terhadap Pelabuhan Jayapura,” tutur Staf Ahli Komisi IV DPRP Papua ini. (bet/wen)
JAYAPURA- Sungai Anafri merupakan salah satu aliran sungai yang berdekatan langsung dengan Pelabuhan Jayapura. Oleh karena itu, perlu perhatian serius setiap tahunnya, sehingga tidak mengganggu pelabuhan yang selama ini digunakan oleh masyarakat sebagai transportasi laut.
Ketua Pusat Studi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Uncen, Dr. Petrus Bactiar, S.T, M.T mengatakan, aliran sedimentasi kali Anafri perlu mendapatkan perhatian serius, apalagi Sungai Anafri dekat dengan Pelabuhan Jayapura.
“Saya lihat Sungai Anafri yang berada di samping Gedung DPRP Papua itu cepat atau lambat berpotensi menganggu Pelabuhan Jayapura,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Kamis (3/6) kemarin.
Menurut Bactiar, jika dilihat aliran kali Anafri yang berhadapan dengan laut terlihat sudah dangkal, sehingga terlihat masyarakat atau para nelayan biasanya mancing sampai di tengah laut. Hal ini lantaran sungainya sudah dangkal.
“Perlu dikeruk. Karena saya lihat dari Gedung DPRP ke bawah itu sudah dangkal, sehingga warga mancing sampai ke laut. Padahal daerah ini seharusnya dikeruk, sehingga tetap dalam dan tidak berpengaruh terhadap Pelabuhan Jayapura,” tutur Staf Ahli Komisi IV DPRP Papua ini. (bet/wen)