JAYAPURA -Jalur pipa utama Kojabu yang mengalirkan air dari instalasi intake ke wilayah Pasir Dua, kembali mengalami kebocoran untuk ketiga kalinya dalam satu minggu terakhir. Pipa berdiameter 500 milimeter atau sekitar 20 inci tersebut merupakan salah satu jalur vital yang dikelola oleh PT Air Minum Jayapura (AMJ) sebagai sumber air terbesar bagi masyarakat di Kota Jayapura.
Direktur PT AMJ, Entis Sutisna, menjelaskan bahwa tiga titik kerusakan tersebut seluruhnya disebabkan oleh pergeseran tanah akibat curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.
“Kerusakan pertama terjadi pada 25 Oktober di sekitar bak reservoir air baku Danau Sentani, tepatnya di Jalan Alternatif dekat Kampus Uncen. Pipa patah karena adanya pergeseran tanah,” jelas Entis Sutisna kepada Cenderawasih Pos, Minggu (2/11).
Kerusakan kedua terjadi pada 29 Oktober di sekitar pos tentara di Jalan Alternatif, yang mengalami retakan akibat longsor kecil di lokasi tersebut. “Perbaikan sudah kami lakukan dan telah tuntas,” tambahnya.
Namun, belum genap seminggu setelah perbaikan, kerusakan ketiga kembali terjadi di titik yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya, pada Minggu, 2 November 2025. “Pipa kembali patah dan mengalami kebocoran. Semua kejadian ini disebabkan oleh pergeseran tanah yang terus terjadi,” ungkapnya.
Atas gangguan tersebut, PT AMJ menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pelanggan di jalur Kojabu.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Dalam minggu ini akan terjadi gangguan pelayanan air di sejumlah wilayah karena proses perbaikan sedang dilakukan,” ujar Entis.
JAYAPURA -Jalur pipa utama Kojabu yang mengalirkan air dari instalasi intake ke wilayah Pasir Dua, kembali mengalami kebocoran untuk ketiga kalinya dalam satu minggu terakhir. Pipa berdiameter 500 milimeter atau sekitar 20 inci tersebut merupakan salah satu jalur vital yang dikelola oleh PT Air Minum Jayapura (AMJ) sebagai sumber air terbesar bagi masyarakat di Kota Jayapura.
Direktur PT AMJ, Entis Sutisna, menjelaskan bahwa tiga titik kerusakan tersebut seluruhnya disebabkan oleh pergeseran tanah akibat curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.
“Kerusakan pertama terjadi pada 25 Oktober di sekitar bak reservoir air baku Danau Sentani, tepatnya di Jalan Alternatif dekat Kampus Uncen. Pipa patah karena adanya pergeseran tanah,” jelas Entis Sutisna kepada Cenderawasih Pos, Minggu (2/11).
Kerusakan kedua terjadi pada 29 Oktober di sekitar pos tentara di Jalan Alternatif, yang mengalami retakan akibat longsor kecil di lokasi tersebut. “Perbaikan sudah kami lakukan dan telah tuntas,” tambahnya.
Namun, belum genap seminggu setelah perbaikan, kerusakan ketiga kembali terjadi di titik yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya, pada Minggu, 2 November 2025. “Pipa kembali patah dan mengalami kebocoran. Semua kejadian ini disebabkan oleh pergeseran tanah yang terus terjadi,” ungkapnya.
Atas gangguan tersebut, PT AMJ menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pelanggan di jalur Kojabu.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Dalam minggu ini akan terjadi gangguan pelayanan air di sejumlah wilayah karena proses perbaikan sedang dilakukan,” ujar Entis.