Site icon Cenderawasih Pos

Gandeng ISBI di Tanah Papua Percantik Kampung Nelayan

Seorang anak tengah berjalan di Jembatan Kampung Nelayan Hamadi Distrik Jayapura Selatan, Selasa (2/7) kemarin. (foto:Jimi/cepos)

JAYAPURA – Demi penyelenggaraan festival kampung Nelayan berjalan lancar. Dinas pariwisata (Dispar) kota Jayapura mengandeng beberapa OPD terkait, komunitas, hingga perguruan tinggi di kota Jayapura.

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua merupakan salah satu dari sekian banyaknya perguruan tinggi dan universitas di Papua yang di percaya untuk memberikan kesan yang berbeda dan warna baru terhadap pelaksanaan festival kampung nelayan di tahun 2024.

Dosen ISBI, Akas, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa panitia dalam hal ini dinas pariwisata meminta ISBI Tanah Papua membantu untuk memberikan polesan sedikit terhadap tempat festival tersebut.

Akas mengatakan pihaknya dalam festival tersebut berstatus peserta. Tetapi kami Prodi dari seni rupa murni diminta terlebih dulu untuk mempoles tempat festival tersebut.

Jadi kata dia, yang berkerja saat ini lebih banyak mahasiswa, ini juga menjadi tempat praktek bagi mahasiswanya. Disampaikannya bahwa mahasiswa yang mengikuti dalam kegiatan tersebut sekitar 20 orang. Jumlah Itu gabungan dari jurusan Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa Murni, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Kriya Seni, dan dibantu oleh empat dosen seni rupa.

Diketahui ISBI melaksanakan kegiatannya di tempat itu mulai dari, Selasa (24/6) kemarin hingga terakhir hari ini, Selasa (2/7).

“Disini sudah mencapai satu Minggu, kami disini mulai hari Selasa, rencana hari ini kami finishing, dan mulai hari ini rencananya panitia akan memasang tenda,” lanjutnya.

Dia berharap, pelaksanaan festival ini tidak hanya tahun ini saja atau dilaksanakan tiap tahun. Tetapi juga harus dilaksanakan dalam tiap hari ataupun bulan tidak harus acaranya sebesar festival, acara kecil saja yang terpenting tempat ini selalu di kunjungi masyarakat setempat.

“Bila perlu, mungkin dari dinas terkait, bisa melobi ke pusat untuk bisa festival kampung nelayan ini menjadi agenda nasional. Karena ini tempatnya bagus sekali,” harapnya.

Untuk mendongkrak perekonomian masyarakat kalau boleh lanjut dia, tempat tersebut dibuka tiap hari jangan tunggu pas festival nya saja.

“Maunya itu disini ada kegiatan, mungkin masyarakat jual dia punya hasil kuliner, kerajinan, jadi kedepannya tidak hanya setiap tahun. setelah festival ini saya juga berharap tempat ini tetap terawat, ada aktivitas terutama aktivitas ekonomi,” lanjut dia.

Akas kemudian menjelaskan alasan pihaknya memberikan beragam warna pada tulisan ‘Kampung Nelayan’ supaya terkesan sebua taman dan bisa digunakan menjadi spot foto bagi para pengunjung. Dengan Ini juga membawa warna baru bagi kampung Nelayan dan sekitarnya.

Tidak sampai disitu, Ia juga menyinggung terkait dengan kondisi sampah di tempat tersebut. “Itu juga menjadi persoalan disini seharusnya di tempat ini harus menyediakan Bank sampah, untuk membantu masyarakat dalam membuang sampah,” pungkasnya. (kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version