JAYAPURA – Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberikan bantuan bahan makanan kepada 40 bayi dan balita untuk mencegah stunting di Jayapura.
Koordinator kegiatan dr Helena Maria Maniboey mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair. “Kami gabungkan antara Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair dan peringatan pendidikan 110 tahun pendidikan dokter di Surabaya,” katanya.
Menurut dr Helena, kegiatan ini digelar serentak pada 28 Oktober 2023 di 23 provinsi di Indonesia dengan 41 titik sasaran. Dia menjelaskan kegiatan itu mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan tema “Pengabdian masyarakat mencerdaskan anak bangsa”.
“Kegiatan kami gelar di Puskesmas Jayapura Utara yang dihadiri langsung Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Antari,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan lain yang dilakukan adalah penyuluhan, edukasi, pemeriksaan kesehatan antropometri, dan demo masak berbahan lokal.
“Ini kami lakukan semata-mata memberikan kekuatan dan pencegahan kesehatan kepada ibu dan anak sehingga mereka bisa sehat dan balita terhindar dari gizi buruk atau stunting,” ujarnya. (antara)
JAYAPURA – Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberikan bantuan bahan makanan kepada 40 bayi dan balita untuk mencegah stunting di Jayapura.
Koordinator kegiatan dr Helena Maria Maniboey mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair. “Kami gabungkan antara Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair dan peringatan pendidikan 110 tahun pendidikan dokter di Surabaya,” katanya.
Menurut dr Helena, kegiatan ini digelar serentak pada 28 Oktober 2023 di 23 provinsi di Indonesia dengan 41 titik sasaran. Dia menjelaskan kegiatan itu mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan tema “Pengabdian masyarakat mencerdaskan anak bangsa”.
“Kegiatan kami gelar di Puskesmas Jayapura Utara yang dihadiri langsung Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Antari,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan lain yang dilakukan adalah penyuluhan, edukasi, pemeriksaan kesehatan antropometri, dan demo masak berbahan lokal.
“Ini kami lakukan semata-mata memberikan kekuatan dan pencegahan kesehatan kepada ibu dan anak sehingga mereka bisa sehat dan balita terhindar dari gizi buruk atau stunting,” ujarnya. (antara)
