Saturday, July 6, 2024
22.7 C
Jayapura

Kurang Diminati, SMKN 6 Jayapura Bersyukur Dapatkan 60 Siswa

   Sementara itu, jurusan yang paling diminat siswa di sekolah itu adalah teknik komputer dan jaringan (TKJ), kemudian Teknik kendaraan ringan dan otomotif dan juga teknik audio video.

  Dijelaskan Jonet, bahwa penerimaan siswa baru disekolah itu awalnya dilakukan secara online, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa masalah yang dihadapi siswa dan pihak sekolah terkait dengan cara pengunaan aplikasi pendaftaran itu.

    “Awalnya kami memang dianjurkan online, tetapi ada kendala-kendala pada saat online siswanya kurang memahami pengunaan aplikasi itu, mereka datang langsung kesini,” jelasnya.

   Menurutnya hal itu disebabkan kemungkinan kurangnya sosialisasi sehingga masi ada siswa yang belum tau cara pengunaan dari aplikasi tersebut. Adapun jurusan andalan dari SMA itu yakni Teknik Instalasi Tenaga Listrik. “Sebenarnya sistem online itu bagus, cuman mungkin di persiapkan lebih matang supaya tidak ada kendala-kendala,”ujar Jonet.

  “Dia menyebut jurusan tersebut telah 13 kali berturut-turut mewakili Provinsi Papua untuk mengikuti kejuaraan di tingkat Nasional.

Baca Juga :  Cegah Kelangkaan Pangan, Galakkan Gerakan  Menanam

   “Selama 13 tahun kalau tidak salah, setiap tahun jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini dia mewakili provinsi Papua dalam lomba kompetensi siswa tingkat nasional tiap tahun terkecuali di tahun 2020 dikarenakan Covid-19 waktu itu,” kata Jonet.

  Lanjut Jonet, ada beberapa kendala yang dihadapi pihaknya maupun siswa disekolah itu diantaranya faktor keamanan, walaupun beberapa tahun terakhir ini gangguan keamanan di sekolah tersebut sedikit berkurang, kemudian akses masuk sekolah juga kurang bagus tanpak seperti tidak di aspal, terus transportasi seperti bus sekolah dan beberapa fasilitas lainnya masih kurang yang menjadi kendala di sekolah itu.

“Dua tahun belakangan ini sudah kondusif, karena mungkin pemahaman masyarakat saya menganggap sekolah ini tidak aman, padahal kan selama kita ada disini aman-aman saja tidak ada gangguan dari pihak manapun,” ungkapnya.

   Ada juga kendala lain kata Jonet, membuat sekolah itu kurang di minati orang tua maupun siswa yakni lokasi dari sekolah jauh dari tempat keramaian dan permukiman warga, barang kali berbeda ceritanya jika sekolah itu berada di tengah-tengah kota.

Baca Juga :  Lampu Jalan Holtekamp Diminta Segera Dinyalakan

   “Sekolah ini kan saya bole katakan dipinggir kota kalau dilihat dari aksesnya, itu yang membuat kita kurang dikenal, kurang di minat, barang kali berbeda kalau kita di tengah-tengah kota,” ujarnya.

   Sementara itu fasilitas penunjang pembelajaran disekolah itu bisa dibilang belum cukup lengkap. Karena untuk jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik saja masih ada kekurangan karena harus update terus sesuai dengan perkembangan teknologi, untuk jurusan lainnya hanya itu-itu saja tidak ada perubahan.

  “Sangat disesali bantuan didapat hanya untuk  gedung, padahal kan yang dibutuhkan sekolah itu alat perakteknya, saya berharap bantuan dari pemerintah itu harus tepat sasaran,”pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Sementara itu, jurusan yang paling diminat siswa di sekolah itu adalah teknik komputer dan jaringan (TKJ), kemudian Teknik kendaraan ringan dan otomotif dan juga teknik audio video.

  Dijelaskan Jonet, bahwa penerimaan siswa baru disekolah itu awalnya dilakukan secara online, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa masalah yang dihadapi siswa dan pihak sekolah terkait dengan cara pengunaan aplikasi pendaftaran itu.

    “Awalnya kami memang dianjurkan online, tetapi ada kendala-kendala pada saat online siswanya kurang memahami pengunaan aplikasi itu, mereka datang langsung kesini,” jelasnya.

   Menurutnya hal itu disebabkan kemungkinan kurangnya sosialisasi sehingga masi ada siswa yang belum tau cara pengunaan dari aplikasi tersebut. Adapun jurusan andalan dari SMA itu yakni Teknik Instalasi Tenaga Listrik. “Sebenarnya sistem online itu bagus, cuman mungkin di persiapkan lebih matang supaya tidak ada kendala-kendala,”ujar Jonet.

  “Dia menyebut jurusan tersebut telah 13 kali berturut-turut mewakili Provinsi Papua untuk mengikuti kejuaraan di tingkat Nasional.

Baca Juga :  Ortu Diminta Awasi Anak Bermain Petasan

   “Selama 13 tahun kalau tidak salah, setiap tahun jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini dia mewakili provinsi Papua dalam lomba kompetensi siswa tingkat nasional tiap tahun terkecuali di tahun 2020 dikarenakan Covid-19 waktu itu,” kata Jonet.

  Lanjut Jonet, ada beberapa kendala yang dihadapi pihaknya maupun siswa disekolah itu diantaranya faktor keamanan, walaupun beberapa tahun terakhir ini gangguan keamanan di sekolah tersebut sedikit berkurang, kemudian akses masuk sekolah juga kurang bagus tanpak seperti tidak di aspal, terus transportasi seperti bus sekolah dan beberapa fasilitas lainnya masih kurang yang menjadi kendala di sekolah itu.

“Dua tahun belakangan ini sudah kondusif, karena mungkin pemahaman masyarakat saya menganggap sekolah ini tidak aman, padahal kan selama kita ada disini aman-aman saja tidak ada gangguan dari pihak manapun,” ungkapnya.

   Ada juga kendala lain kata Jonet, membuat sekolah itu kurang di minati orang tua maupun siswa yakni lokasi dari sekolah jauh dari tempat keramaian dan permukiman warga, barang kali berbeda ceritanya jika sekolah itu berada di tengah-tengah kota.

Baca Juga :  Warga Diimbau Bijak Dalam Berbelanja

   “Sekolah ini kan saya bole katakan dipinggir kota kalau dilihat dari aksesnya, itu yang membuat kita kurang dikenal, kurang di minat, barang kali berbeda kalau kita di tengah-tengah kota,” ujarnya.

   Sementara itu fasilitas penunjang pembelajaran disekolah itu bisa dibilang belum cukup lengkap. Karena untuk jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik saja masih ada kekurangan karena harus update terus sesuai dengan perkembangan teknologi, untuk jurusan lainnya hanya itu-itu saja tidak ada perubahan.

  “Sangat disesali bantuan didapat hanya untuk  gedung, padahal kan yang dibutuhkan sekolah itu alat perakteknya, saya berharap bantuan dari pemerintah itu harus tepat sasaran,”pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya