Wednesday, November 19, 2025
31.4 C
Jayapura

Museum Noken Waena Sepi Pengunjung

JAYAPURA – Museum Noken yang terletak di Expo Waena Kota Jayapura menyimpan sedikitnya 3600 koleksi dari 10 jenis benda budaya mulai dari koleksi sejarah hingga koleksi etnografi Papua. Namun, museum ini sepi dari pengunjung.

  Abner selaku Pengurus Edukasi Museum Noken mengatakan, beberapa tahun yang lalu museum Noken ramai didatangi pengunjung, mulai dari anak SD, SMP, SMA/SMK. Namun saat ini museum yang berdiri sejak tahun 1981 itu hanya dikunjungi mahasiswa yang mencari data untuk tugas kampus.

  Abner mengatakan Museum Noken sejak 15 tahun yang lalu tidak mengalami pengadaan koleksi baru. Padahal museum ini memiliki beragam koleksi meliputi, benda geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numinastika, filologika atau naskah, keramologika, seni rupa dan teknologi tradisional. Museum ini hanya mengganti barang museumnya per 3 bulan, seperti koleksi arkeologi di ganti dengan koleksi alat musik.

Baca Juga :  Papua akan Ekspor Kayu Olahan ke Tiongkok

  Setiap tahunnya museum ini menjalankan perawatan koleksi seperti konservasi,  pameran keliling, pameran khusus dan pameran nasional antar provinsi.  “Tahun lalu kami ada ke Keerom dan ke Sarmi. Koleksi kami ini sudah berputar diluar provinsi itu sudah ada 20 tahun seperti alat musik dan kain tenun. Tahun lalu juga teman-teman baru pulang dari Aceh mengikuti pameran nasional, jelasnya, Kamis (30/6).

  Lanjutnya, ia mengatakan pengunjung dapat mendatangi Museum Noken di hari Senin sampai Jumat jam 8 – 4 sore.

  Sementara itu, pihak Museum Noken berharap pemerintah provinsi Papua bisa datang secara langsung untuk melihat kompleks luar dan dalam museum Noken agar segera diperhatikan. “Dinas kebudayaan atau pemerintah yang datang supaya itu jadi catatan dan jadi program kerja mereka,” pungkasnya. (CR-268)

Baca Juga :  Wakil Wali Kota Rustan Saru Diminta Rutin Tinjau Pasar

JAYAPURA – Museum Noken yang terletak di Expo Waena Kota Jayapura menyimpan sedikitnya 3600 koleksi dari 10 jenis benda budaya mulai dari koleksi sejarah hingga koleksi etnografi Papua. Namun, museum ini sepi dari pengunjung.

  Abner selaku Pengurus Edukasi Museum Noken mengatakan, beberapa tahun yang lalu museum Noken ramai didatangi pengunjung, mulai dari anak SD, SMP, SMA/SMK. Namun saat ini museum yang berdiri sejak tahun 1981 itu hanya dikunjungi mahasiswa yang mencari data untuk tugas kampus.

  Abner mengatakan Museum Noken sejak 15 tahun yang lalu tidak mengalami pengadaan koleksi baru. Padahal museum ini memiliki beragam koleksi meliputi, benda geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numinastika, filologika atau naskah, keramologika, seni rupa dan teknologi tradisional. Museum ini hanya mengganti barang museumnya per 3 bulan, seperti koleksi arkeologi di ganti dengan koleksi alat musik.

Baca Juga :  Titue Pekei Kecewa, Museum Noken Masih Tak Terawat

  Setiap tahunnya museum ini menjalankan perawatan koleksi seperti konservasi,  pameran keliling, pameran khusus dan pameran nasional antar provinsi.  “Tahun lalu kami ada ke Keerom dan ke Sarmi. Koleksi kami ini sudah berputar diluar provinsi itu sudah ada 20 tahun seperti alat musik dan kain tenun. Tahun lalu juga teman-teman baru pulang dari Aceh mengikuti pameran nasional, jelasnya, Kamis (30/6).

  Lanjutnya, ia mengatakan pengunjung dapat mendatangi Museum Noken di hari Senin sampai Jumat jam 8 – 4 sore.

  Sementara itu, pihak Museum Noken berharap pemerintah provinsi Papua bisa datang secara langsung untuk melihat kompleks luar dan dalam museum Noken agar segera diperhatikan. “Dinas kebudayaan atau pemerintah yang datang supaya itu jadi catatan dan jadi program kerja mereka,” pungkasnya. (CR-268)

Baca Juga :  Covid-19 Berpotensi Datangkan “Penyakit” Baru

Berita Terbaru

Artikel Lainnya