JAYAPURA – Tim Manaki New Zealand Scholarships (MNZS) mengadakan sesi informasi beasiswa yang diselenggarakan di salah satu hotel di Jayapura, Selasa (31/1) kemarin.
Adapun MNZS adalah bagian dari dukungan Pemerintah Selandia Baru untuk negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Program beasiswa MNZS ini didanai oleh pemerintah Selandia Baru, melalui program bantuan negara Selandia Baru atau dikenal dengan sebutan New Zealand Aid program.
Diketahui, beasiswa ini pertama kali ditawarkan pada tahun 1950-an dan sudah banyak alumni yang saat ini telah menjadi pemimpin di masyarakat, pemerintahan dan industri. Para alumni tersebut akan memiliki koneksi seumur hidup dengan Selandia Baru.
New Zealand Aid program memberikan beasiswa sebagai bagian dari misi negara Selandia Baru dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan untuk mengurangi tingkat kemiskinan, dan berkontribusi terhadap dunia yang lebih aman, adil, dan makmur. Beasiswa ini ditawarkan di bidang studi tertentu yang sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan di Indonesia.
Hal tersebut bertujuan agar para individu terpilih dapat berkontribusi untuk membuat suatu perubahan nyata dan positif bagi Indonesia. Bidang studi yang ditawarkan dalam program MNZS adalah yang terkait dengan perubahan iklim dan lingkungan, manajemen bencana, ketahanan pangan dan pertanian energi terbaharukan, serta pemerintahan.
Selain itu, terdapat Manaakitanga adalah sebuah konsep dari bangsa Maori, suku asli di Selandia Baru, yang berarti menjadi tuan rumah. Selayaknya sebagai tuan rumah, negara Selandia Baru akan menghormati dan menjaga para tamu yang datang dan hadir di Selandia Baru.
Konsep Manaakitanga menjadi nilai kunci dari program MNZS. Melalui Manaakitanga, negara Selandia Baru akan menghormati setiap siswa internasional yang datang untuk belajar, serta menghormati kemitraan yang dibina dengan setiap negara dari para siswa yang datang. Selandia Baru bangga dengan konsep Manaakitanga ini, dan menjamin bahwa setiap siswa internasional yang datang untuk belajar akan mendapatkan sebuah pengalaman positif yang dapat mengubah hidup.
Selain itu, melalui konsep ini, ketika para siswa internasional kembali ke negara asal setelah menyelesaikan studi-nya, para siswa tersebut akan bergabung dalam suatu ikatan alumni Selandia Baru, dimana hubungan dan kemitraan akan terus berlanjut di masa depan.
Negara Selandia Baru yakin bahwa mendapatkan beasiswa MNZS dan belajar di negara Selandia Baru akan menjadi salah satu hal terbaik yang pernah para individu terpilih lakukan.
Menurut Cornelia Desiana Matani, salah satu penerima beasiswa NZS tahun seleksi 2012/2013, selaku seorang siswa internasional ada beberapa tantangan dalam melaksanakan studi di Selandia Baru, diantaranya kewajiban menulis karya akademik dalam Bahasa Inggris.
Namun hal tersebut tidak terlalu membebani Cornelia karena menurutnya ada banyak sekali seminar-seminar terkait dengan menulis karya ilmiah, berpikir kritis, analisa kritis, dan sebagainya yang dapat dihadirinya dalam rangka menjawab tantangan yang ia hadapi.
“Saya sangat senang bahwa Universitas menyediakan begitu banyak sumber daya dan fasilitas agar saya dapat menyelesaikan tugas-tugas serta memiliki lebih banyak wawasan terkait bidang studi yang saya tekuni,” ucapnya.
Lanjutnya, terkait dengan hubungan belajar mengajar antara dosen dan siswa, Cornelia mengatakan cara dari para professor membimbing para mahasiswa sangat luar biasa, dimana mereka begitu mendengarkan, teliti, bersemangat, dan yang terpenting adalah semangat kesetaraan yang dipraktekan terhadap semua siswanya.
“Di sana kami betul betul diperlakukan secara setara dan tidak dibeda-bedakan,” ungkapnya.
Cornelia Desiana Matani mengambil studi di program Magister Akuntansi di Massey University, dan saat ini Cornelia menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Cendrawasih.
Cerita pengalaman belajar di Selandia Baru juga datang dari salah seorang penerima beasiswa NZS yang saat ini masih berada di Selandia baru untuk program studi PhD di University of Canterbury tahun seleksi 2015/2016. Dia adalah John Urasti Blessia, seorang Dosen dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Cendrawasih.
Menurut John, Selandia Baru adalah negara dengan sistem Pendidikan kelas dunia, bereputasi tinggi, dan memiliki layanan terbaik untuk para siswa. Para dosen, peneliti, dan staf di masing-masing universitas di Selandia Baru, sangatlah professional dan berkomitmen tinggi.
“Masing-masing Universitas memiliki banyak hal yang ditawarkan kepada para siswa, seperti artikel online, buku, dan berbagai jenis literatur tersedia. Layanan 24 jam untuk mengakses laboratorium serta pusat kesehatan dan keamanan, turut mempermudah aktifitas para siswa,” terangnya.
Dalam hal ini universitas tidak hanya menyediakan layanan yang baik untuk proses belajar mengajar, tetapi juga kesejahteraan siswa selama studi mereka. John mengakhiri dengan menyatakan bahwa mendapatkan beasiswa NZS untuk program Magister ataupun PhD adalah seperti pintu terbuka untuk mengalami semua pengalaman baik tersebut.
Sementara itu, dalam rangka menyebarkan informasi terkait pembukaan pendaftaran beasiswa yang akan berlangsung pada 1 – 28 Februari 2023, pihak pengelola beasiswa melakukan sosialisasi di hotel Aston, Selasa (31/1) kemarin.. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 orang, serta para alumni MNZS yang berdomisili di kota Jayapura.
Annisa Pambayun, selaku tim Pengelola Beasiswa MNZS, kegiatan ini secara rutin dilakukan agar lebih banyak masyarakat Provinsi Papua yang mendapatkan informasi baik tentang kesempatan beasiswa untuk sekolah ke luar negeri, khususnya negara Selandia Baru.
“Para individu yang berminat untuk mendaftar beasiswa wajib mencari informasi secara mandiri melalui website NZSCHOLARSHIPS.GOVT.NZ. Sebab, website tersebut menjelaskan secara detail tentang persyaratan dan cara mendaftar beasiswa MNZS,” terangnya.
Sementara itu, Alumni Victoria University of Wellington, program Master of Public Policy Rina Wirodihardjo menyampaikan, kegiatan seperti bagus. Dengan sosialisasi orang menjadi paham proses beasiswa seperti apa. Adapun yang ditawarkan kata Rina yakni program S2 dan S3 dengan berbagai kesempatan yang ada. “Peluang ini sangat baik dengan jurusan jurusan yang diberikan, ini kesempatan untuk kita di Indonesia khususnya di Papua dengan kondisi terkait perubahan iklim, kebutuhan energi yang terbarukan,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Alumni Victoria University of Wellington, program Master of Public Policy Priyo Yudyatmoko, menurutnya Papua merupakan salah satu fokus geografis area bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Melalui program ini, dengan harapan teman teman yang belajar di New Zealand bisa mengambil manfaat dari ilmu yang didapatkan dan bisa diaplikasikan di Papua untuk kemajuan bumi cenderawasih,” ungkap PNS BPS Provinsi Papua ini.
Adapun cara mendaftar program tersebut yakni setiap individu yang memenuhi syarat yang ditetapkan, dapat melakukan pendaftaran secara online melalui NZSCHOLARSHIPS.GOVT.NZ. (fia/tri)