Wednesday, September 18, 2024
27.7 C
Jayapura

Pelayanan Kesehatan di Distrik Alama Belum Maksimal

MIMIKA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan, rencananya di tanggal 2 dan 3 September 2024 akan digelar rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di wilayah Alama, Jila, Jita, Tsinga, dan Arwanop untuk mendapatkan masukan strategi pelayanan kesehatan.

Reynold menyebut, ini dilakukan buntut pembunuhan pilot asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Distrik Alama yang mengakibatkan pelayanan kesehatan di Distrik Alama belum maksimal.

Selain Alama, pelayanan di beberapa distrik lainnya yang disebutkan di atas turut terdampak peristiwa tragis itu. “Tentu saja hari ini pelayanan di sana belum berjalan maksimal,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/8/2024).

Kata Reynold, pihaknya telah meminta petugas kesehatan Puskesmas Alama, Jila, Jita, Tsinga, dan juga Arwanop untuk memperkuat pelayanan di wilayah kota.  Hal itu karena masyarakat di lima puskesmas wilayah gunung tersebut banyak yang kini tinggal di daerah kota.

Baca Juga :  Sat Lantas Polres Mimika Bakal Gelar Operasi Patuh Cartenz 2024 

Beberapa diantaranya tinggal di Jalan Pisang, beberapa di Kampung Mandiri Jaya. Banyak juga yang tinggal di Jalan WR Soepratman (Jalan Petrosea).  “Itu sebenarnya pendekatan-pendekatan yang kami lakukan,” katanya.

Sebelumnya, terkait pelayanan kesehatan di Alama, Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Puskesmas di Alama rata-rata per hari melayani sekitar 50 warga.  Menanggapi hal itu, Reynol Ubra menjelaskan bahwa data dari tahun 2022 hingga 2023 jumlah rata-rata orang yang dilayani itu ada 700 orang.

Sehingga kalau dilihat rata-rata orang bekunjung satu hari itu 3 sampai 5 orang. Kunjungan ini merupakan kunjungan Puskesmas ketika mereka sakit.

Reynold bilang, ini harus mejadi bahan pemikiran bersama. Ia menyebut, selain kesehatan, ada masalah ekonomi, pendidikan serta perlindungan perempuan dan anak yang menjadi hak masyarakat setempat yang harus dilayani.

Baca Juga :  Pj Bupati Mimika Tegaskan Tidak Dukung Salah Satu Paslon

Apapun kondisi saat ini, menurut Reynold harus menunggu situasi kembali kondusif serta harus mendapat persetujuan dari kepala daerah.  Menurut Reynold, strategi pelayanan sangat diperlukan karena Mimika ini terdiri dari tiga topografi; pegunungan, dataran rendah, pesisir.  Oleh karena itu, strategi pelayanan menjadi berbeda dengan wilayah yang terdiri dari dataran rendah saja.  “Tentu masih akan ada pelayanan tapi strateginya itu kami akan mengambil dan menerima saran dari berbagai pihak,” pungkasnya. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan, rencananya di tanggal 2 dan 3 September 2024 akan digelar rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di wilayah Alama, Jila, Jita, Tsinga, dan Arwanop untuk mendapatkan masukan strategi pelayanan kesehatan.

Reynold menyebut, ini dilakukan buntut pembunuhan pilot asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Distrik Alama yang mengakibatkan pelayanan kesehatan di Distrik Alama belum maksimal.

Selain Alama, pelayanan di beberapa distrik lainnya yang disebutkan di atas turut terdampak peristiwa tragis itu. “Tentu saja hari ini pelayanan di sana belum berjalan maksimal,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/8/2024).

Kata Reynold, pihaknya telah meminta petugas kesehatan Puskesmas Alama, Jila, Jita, Tsinga, dan juga Arwanop untuk memperkuat pelayanan di wilayah kota.  Hal itu karena masyarakat di lima puskesmas wilayah gunung tersebut banyak yang kini tinggal di daerah kota.

Baca Juga :  Program Padat Karya di Distrik Miktim Ditopang Anggaran Rp3 M

Beberapa diantaranya tinggal di Jalan Pisang, beberapa di Kampung Mandiri Jaya. Banyak juga yang tinggal di Jalan WR Soepratman (Jalan Petrosea).  “Itu sebenarnya pendekatan-pendekatan yang kami lakukan,” katanya.

Sebelumnya, terkait pelayanan kesehatan di Alama, Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Puskesmas di Alama rata-rata per hari melayani sekitar 50 warga.  Menanggapi hal itu, Reynol Ubra menjelaskan bahwa data dari tahun 2022 hingga 2023 jumlah rata-rata orang yang dilayani itu ada 700 orang.

Sehingga kalau dilihat rata-rata orang bekunjung satu hari itu 3 sampai 5 orang. Kunjungan ini merupakan kunjungan Puskesmas ketika mereka sakit.

Reynold bilang, ini harus mejadi bahan pemikiran bersama. Ia menyebut, selain kesehatan, ada masalah ekonomi, pendidikan serta perlindungan perempuan dan anak yang menjadi hak masyarakat setempat yang harus dilayani.

Baca Juga :  Kampung Wakia Kondusif, Masyarakat Sudah Bisa Kembali

Apapun kondisi saat ini, menurut Reynold harus menunggu situasi kembali kondusif serta harus mendapat persetujuan dari kepala daerah.  Menurut Reynold, strategi pelayanan sangat diperlukan karena Mimika ini terdiri dari tiga topografi; pegunungan, dataran rendah, pesisir.  Oleh karena itu, strategi pelayanan menjadi berbeda dengan wilayah yang terdiri dari dataran rendah saja.  “Tentu masih akan ada pelayanan tapi strateginya itu kami akan mengambil dan menerima saran dari berbagai pihak,” pungkasnya. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya