Wednesday, April 2, 2025
29.7 C
Jayapura

Buka Festival Budaya Lokal, Ini Harapan Bupati Mimika 

MIMIKA – Bupati Mimika, Johannes Rettob ingin agar budaya lokal dua suku besar di Mimika yakni Amungme dan Kamoro lebih dicintai dan dilestarikan oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Festival Budaya Lokal Amungme Kamoro di Lapangan Eks Pasar Swadaya (Pasar Lama), Mimika, Papua Tengah, Rabu (26/6/2024).

Bupati menyebut, dilaksanakannya festival ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai kekayaan budaya lokal daerah, sebagai upaya kemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dalam melestarikan budaya lokal daerah dan meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal daerah.

Kata Johannes, kekayaan dan keberagaman budaya suatu daerah merupakan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memakukan kebudayaan nasional Indonesia. Namun, diperlukan langkah-langkah strategis.

“Bagaimana upaya kita memberikan kemajuan di dalam pengembangan serta pemanfaatan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Johannes.

Baca Juga :  Ekstrak Tailing PTFI Ternyata Bermanfaat Tingkatkan Produksi Pangan Lokal

“Kami terus berusaha dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan secara khusus budaya Kamoro dan budaya Amungme dalam bentuk tari dan bentuk baju. Dan sampai saat ini kami terus mempertahankan dan kami terus berusaha untuk mendaftarkan budaya-budaya kita ini ke dalam hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya menambahkan.

Kata Johannes, meski diupayakan untuk didaftarkan namun masih ada banyak hal yang perlu digali untuk menetapkan hak kekayaan intelektual tersebut baik secara komunal maupun secara pribadi-pribadi.

Johannes bilang, untuk hak kekayaan intelektual dalam bentuk pribadi sendiri saat ini yang sudah tercatat baik dalam bentuk festival maupun hak cipta dagang di Kabupaten Mimika lebih dari 10. Sedangkan, untuk hak kekayaan komunal yang sudah tercatat baru 2.

Baca Juga :  Warga Mimika Timur Beri 4 Catatan untuk PT Freeport

Bupati menegaskan, tanpa bantuan masyarakat pemerintah tak akan dapat berjalan sendiri membangun Mimika.  Untuk itu, peran serta masyarakat di dalam pembangunan bersama dengan pemerintah ini sangat diperlukan.

“Hari ini secara khusus dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan budaya Kamoro dan Amungme,” ungkap Johannes.

Johannes mengajak seluruh masyarakat agar dapat melestarikan dan mempertahankan serta menghargai budaya lokal dua suku besar di Mimika ini.

Adapun pada pembukaan festival budaya lokal ini menampilkan ragam budaya dari Amungme dan Kamoro, mulai dari tari-tarian, perang adat hingga pakaian adat. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Bupati Mimika, Johannes Rettob ingin agar budaya lokal dua suku besar di Mimika yakni Amungme dan Kamoro lebih dicintai dan dilestarikan oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Festival Budaya Lokal Amungme Kamoro di Lapangan Eks Pasar Swadaya (Pasar Lama), Mimika, Papua Tengah, Rabu (26/6/2024).

Bupati menyebut, dilaksanakannya festival ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai kekayaan budaya lokal daerah, sebagai upaya kemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dalam melestarikan budaya lokal daerah dan meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal daerah.

Kata Johannes, kekayaan dan keberagaman budaya suatu daerah merupakan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memakukan kebudayaan nasional Indonesia. Namun, diperlukan langkah-langkah strategis.

“Bagaimana upaya kita memberikan kemajuan di dalam pengembangan serta pemanfaatan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Johannes.

Baca Juga :  SK Panitia Pelantikan dan Sertijab Bupati Mimika Dibentuk

“Kami terus berusaha dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan secara khusus budaya Kamoro dan budaya Amungme dalam bentuk tari dan bentuk baju. Dan sampai saat ini kami terus mempertahankan dan kami terus berusaha untuk mendaftarkan budaya-budaya kita ini ke dalam hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya menambahkan.

Kata Johannes, meski diupayakan untuk didaftarkan namun masih ada banyak hal yang perlu digali untuk menetapkan hak kekayaan intelektual tersebut baik secara komunal maupun secara pribadi-pribadi.

Johannes bilang, untuk hak kekayaan intelektual dalam bentuk pribadi sendiri saat ini yang sudah tercatat baik dalam bentuk festival maupun hak cipta dagang di Kabupaten Mimika lebih dari 10. Sedangkan, untuk hak kekayaan komunal yang sudah tercatat baru 2.

Baca Juga :  Warga Mimika Timur Beri 4 Catatan untuk PT Freeport

Bupati menegaskan, tanpa bantuan masyarakat pemerintah tak akan dapat berjalan sendiri membangun Mimika.  Untuk itu, peran serta masyarakat di dalam pembangunan bersama dengan pemerintah ini sangat diperlukan.

“Hari ini secara khusus dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan budaya Kamoro dan Amungme,” ungkap Johannes.

Johannes mengajak seluruh masyarakat agar dapat melestarikan dan mempertahankan serta menghargai budaya lokal dua suku besar di Mimika ini.

Adapun pada pembukaan festival budaya lokal ini menampilkan ragam budaya dari Amungme dan Kamoro, mulai dari tari-tarian, perang adat hingga pakaian adat. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya