Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Sudah 4 Tahun Lebih, Tidak Ada Aktivitas Tambang di Pronggo 

Timotius For Cepos

Timotius Atapea

///MIMIKA///

Timotius Atapea (FOTO: Timotius For Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kampung Pronggo,   Timotius Atapea, mengatakan, bahwa sudah  tidak ada lagi aktivitas tambang di Kampung Pronggo, Distrik Mimika Barat Tengah selama empat tahun terakhir. Aktifitas tambang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2016. 

  Karena itu, apa yang disampaikan  Sekretaris II Dewan Adat Papua, Jhon NR. Gobai di media massa, yang menyebutkan masih ada aktivitas tambang yang melibatkan perusahaan China, PT Megantara Universal dan PT Megantara Papua Jaya tersebut tidak benar.

  Timotius, yang juga Ketua Koperasi Wawiya di Pronggo, mengaku hingga kini sejumlah aset PT Megantara memang masih mangkrak di Pronggo, berupa kapal 9 unit, dan beberapa alat berat tetap  ditinggalkan, karena pihak perusahaan tersebut belum menyelesaikan urusan dengan masyarakat setempat. 

Baca Juga :  Deadline, Proyek Dinas PUPR Belum Tuntas

  “Saat ini alat yang digunakan untuk bekerja sudah dalam kondisi rusak dan tidak bisa difungsikan,”katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis(23/7) kemarin.

   Dijelaskan, pihak perusahaan PT Megantara menyalahi kesepakatan awal dengan masyarakat, bahkan perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban pajak atas nama Koperasi Wawiya selaku pemegang izin tambang.

   Oleh karena itu, pada tahun 2016, masyarakat berdemo hingga pihak PT Megantara hengkang dari wilayah pertambangan dan meninggalkan beberapa alat berat dan kapal.

Lanjut dia, sejak 2016 tidak ada lagi aktivitas tambang.  “Jadi kalau pak Jhon Gobai bilang ada tambang itu tidak benar. Silahkan cek langsung di Pronggo, kami siap fasilitasi,” tegasnya. (dil/tri)

Baca Juga :  Valentinus Sudarjanto Resmi Jabat Pj Bupati Mimika

Timotius For Cepos

Timotius Atapea

///MIMIKA///

Timotius Atapea (FOTO: Timotius For Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kampung Pronggo,   Timotius Atapea, mengatakan, bahwa sudah  tidak ada lagi aktivitas tambang di Kampung Pronggo, Distrik Mimika Barat Tengah selama empat tahun terakhir. Aktifitas tambang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2016. 

  Karena itu, apa yang disampaikan  Sekretaris II Dewan Adat Papua, Jhon NR. Gobai di media massa, yang menyebutkan masih ada aktivitas tambang yang melibatkan perusahaan China, PT Megantara Universal dan PT Megantara Papua Jaya tersebut tidak benar.

  Timotius, yang juga Ketua Koperasi Wawiya di Pronggo, mengaku hingga kini sejumlah aset PT Megantara memang masih mangkrak di Pronggo, berupa kapal 9 unit, dan beberapa alat berat tetap  ditinggalkan, karena pihak perusahaan tersebut belum menyelesaikan urusan dengan masyarakat setempat. 

Baca Juga :  UMK Mimika Tahun 2024 Ditetapkan Rp 4,6 Juta

  “Saat ini alat yang digunakan untuk bekerja sudah dalam kondisi rusak dan tidak bisa difungsikan,”katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis(23/7) kemarin.

   Dijelaskan, pihak perusahaan PT Megantara menyalahi kesepakatan awal dengan masyarakat, bahkan perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban pajak atas nama Koperasi Wawiya selaku pemegang izin tambang.

   Oleh karena itu, pada tahun 2016, masyarakat berdemo hingga pihak PT Megantara hengkang dari wilayah pertambangan dan meninggalkan beberapa alat berat dan kapal.

Lanjut dia, sejak 2016 tidak ada lagi aktivitas tambang.  “Jadi kalau pak Jhon Gobai bilang ada tambang itu tidak benar. Silahkan cek langsung di Pronggo, kami siap fasilitasi,” tegasnya. (dil/tri)

Baca Juga :  Tim Gabungan Temukan Sejumlah Barang Tidak Layak Edar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya