Saturday, July 12, 2025
22.6 C
Jayapura

Sejak Mei, 1600 Orang Sudah Vaksin DBD

MIMIKA – Sejak bulan Mei 2025, sebanyak 1600 orang di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah telah menjalani vaksin Demam Berdarah (DBD). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (10/7/2025) membenarkan hal tersebut.

“Sebanyak 1600 orang secara sukarela divaksin. Kami mulai dari bulan Mei. Itu hasil yang bagus terutama di wilayah Pasar Sentral Timika, kemudian ada di wilayah Mayon di wilayah perintis,” kata Reynold.

Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Qdenga. Vaksin ini merupakan hasil dari kerja sama PT Freeport Indonesia bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Vaksin Qdenga sendiri dianggap efektif mencegah DBD dan telah disetujui pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Reynold menyebut, pemberian vaksin kepada masyarakat ini masih difokuskan di wilayah kota karena menjadi lokus kasus DBD yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Usai Divonis Bebas, John Rettob Kembali ke Timika

MIMIKA – Sejak bulan Mei 2025, sebanyak 1600 orang di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah telah menjalani vaksin Demam Berdarah (DBD). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (10/7/2025) membenarkan hal tersebut.

“Sebanyak 1600 orang secara sukarela divaksin. Kami mulai dari bulan Mei. Itu hasil yang bagus terutama di wilayah Pasar Sentral Timika, kemudian ada di wilayah Mayon di wilayah perintis,” kata Reynold.

Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Qdenga. Vaksin ini merupakan hasil dari kerja sama PT Freeport Indonesia bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Vaksin Qdenga sendiri dianggap efektif mencegah DBD dan telah disetujui pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Reynold menyebut, pemberian vaksin kepada masyarakat ini masih difokuskan di wilayah kota karena menjadi lokus kasus DBD yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Perhatikan Kebersihan Penyajian Hingga Distribusi PMB

Berita Terbaru

Artikel Lainnya