Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kondisi SMAN Demta Memprihatinkan

DPRD Kabupaten  Minta Pemprov Bertanggungjawab

SENTANI-Kondisi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Demta dikabarkan sangat memperihatinkan. Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Piet Haryanto Soyan, Rabu (28/9).

Menurutnya, lembaga pendidikan tersebut sangat memprihatinkan karena selain lokasi keberadaan sekolah itu yang berada di tengah hutan,  sejumlah fasilitas dasar yang dibutuhkan di sekolah itu juga rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Termasuk kendaraan yang berfungsi untuk mengantar pemput siswa-siswi dan guru dari Demta menuju sekolah tersebut.

Oleh karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah,  baik provinsi maupun kabupaten melalui Dinas Pendidikan supaya bertanggung jawab atas kondisi sekolah itu.

“Kami minta pemerintah Provinsi Papua harus bertanggungawab karena sampai hari ini kewenangan terkait SMA masih ada di provinsi, karena belum ada pelimpahan kewenangan secara resmi ke kabupaten, “kata Piet Soyan di Sentani, Rabu (28/9).

Baca Juga :  Tiga Tersangka Pengedar Sabu Diserahkan ke Kejari Jayapura

Pihaknya juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Pendidikan supaya berupaya menyediakan sarana atau fasilitas transportasi.  Karena itu menjadi salah satu hal yang menjadi kendala mengenai kelancaran akses siswa-siswi ke sekolah yang jaraknya sekitar kurang lebih 7 sampai 8 km berada di tengah hutan dan sangat jauh dari kawasan pemukiman penduduk.

“Dalam waktu dekat ini mereka akan mengadakan ujian tetapi karena sarana transportasinya rusak,  sehingga mereka terpaksa melaksanakan ujiannya di salah satu sekolah dasar di Demta,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting juga terkait dengan keberadaan atau kondisi fasilitas asrama yang sudah mengalami rusak berat.  Lagi-lagi dia meminta supaya dinas terkait atau pemerintah daerah  memperhatikan kebutuhan dasar dari lembaga pendidikan itu.  Sehingga ketika sekolah mengadakan kegiatan  ujian, fasilitas tersebut bisa digunakan.

Baca Juga :  Situasi Kamtibmas di Sentani Aman

“Kami juga selaku wakil rakyat sudah menyampaikan ke Dinas PU dan Dinas Perumahan Pertanahan dan Kawasan Pemukiman (DP2KP), supaya mengadakan fasilitas penerangan di sekitar kawasan sekolah,  supaya kawasan itu tidak terlihat gelap dan seperti hutan,” harapnya.

Apalagi saat ini ada beberapa guru yang memilih tinggal dan menetap di komplek sekolah itu.  Dia mengaku usulan mengenai permintaan lampu jalan dan penerangan untuk kawasan sekolah itu sudah dilakukan berulang kali, bahkan dari pemerintah distrik juga sudah mengajukan ke  DP2KP Kabupaten, kami minta supaya segera dijawab sebelum akhir tahun,” ujarnya. (roy/ary)

DPRD Kabupaten  Minta Pemprov Bertanggungjawab

SENTANI-Kondisi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Demta dikabarkan sangat memperihatinkan. Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Piet Haryanto Soyan, Rabu (28/9).

Menurutnya, lembaga pendidikan tersebut sangat memprihatinkan karena selain lokasi keberadaan sekolah itu yang berada di tengah hutan,  sejumlah fasilitas dasar yang dibutuhkan di sekolah itu juga rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Termasuk kendaraan yang berfungsi untuk mengantar pemput siswa-siswi dan guru dari Demta menuju sekolah tersebut.

Oleh karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah,  baik provinsi maupun kabupaten melalui Dinas Pendidikan supaya bertanggung jawab atas kondisi sekolah itu.

“Kami minta pemerintah Provinsi Papua harus bertanggungawab karena sampai hari ini kewenangan terkait SMA masih ada di provinsi, karena belum ada pelimpahan kewenangan secara resmi ke kabupaten, “kata Piet Soyan di Sentani, Rabu (28/9).

Baca Juga :  Pemkab Butuh 1000 Petugas Kebersihan Saat PON

Pihaknya juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Pendidikan supaya berupaya menyediakan sarana atau fasilitas transportasi.  Karena itu menjadi salah satu hal yang menjadi kendala mengenai kelancaran akses siswa-siswi ke sekolah yang jaraknya sekitar kurang lebih 7 sampai 8 km berada di tengah hutan dan sangat jauh dari kawasan pemukiman penduduk.

“Dalam waktu dekat ini mereka akan mengadakan ujian tetapi karena sarana transportasinya rusak,  sehingga mereka terpaksa melaksanakan ujiannya di salah satu sekolah dasar di Demta,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting juga terkait dengan keberadaan atau kondisi fasilitas asrama yang sudah mengalami rusak berat.  Lagi-lagi dia meminta supaya dinas terkait atau pemerintah daerah  memperhatikan kebutuhan dasar dari lembaga pendidikan itu.  Sehingga ketika sekolah mengadakan kegiatan  ujian, fasilitas tersebut bisa digunakan.

Baca Juga :  Sabron Sari Dicanangkan jadi Kampung Sadar Kerukunan Antar Umat Beragama

“Kami juga selaku wakil rakyat sudah menyampaikan ke Dinas PU dan Dinas Perumahan Pertanahan dan Kawasan Pemukiman (DP2KP), supaya mengadakan fasilitas penerangan di sekitar kawasan sekolah,  supaya kawasan itu tidak terlihat gelap dan seperti hutan,” harapnya.

Apalagi saat ini ada beberapa guru yang memilih tinggal dan menetap di komplek sekolah itu.  Dia mengaku usulan mengenai permintaan lampu jalan dan penerangan untuk kawasan sekolah itu sudah dilakukan berulang kali, bahkan dari pemerintah distrik juga sudah mengajukan ke  DP2KP Kabupaten, kami minta supaya segera dijawab sebelum akhir tahun,” ujarnya. (roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya