Monday, May 20, 2024
31.7 C
Jayapura

HUT KMA Berlangsung Istimewa

SENTANI-Pelaksanaan kegiatan hari ulang tahun Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) IX di Kabupaten Jayapura tahun ini sangat berbeda dengan perayaan ulang tahun di tahun sebelumnya.

Tahun ini sedikit lebih istimewa karena kegiatan kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 di Kabupaten Jayapura ini persamaan dengan pelaksanaan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang ke-6 yang merupakan kegiatan nasional.

“Kegiatan HUT KMA yang ke-9 kali ini sangat istimewa dan ini berbeda dari peringatan-peringatan sebelumnya,” kata Elisa Yarusabra, Jumat (28/10).

Di samping itu,  kegiatan KMAN di Kabupaten Jayapura itu juga dilaksanakan bersamaan  dengan kegiatan Festival Danau Sentani (FDS), sehingga tiga kegiatan besar ini dilaksanakan dalam satu agenda besar KMAN .  Sampai dengan saat ini keterlibatan masyarakat adat yang melaksanakan atau mengikuti kegiatan hari kebangkitan masyarakat adat ke-9 di Kabupaten Jayapura itu masih berlangsung.

Baca Juga :  Warga Harus Jaga Kambtibmas!

“Kita belum bisa mengevaluasi bagaimana hasil akhir dari kegiatan HUT KMA ke-9 karena sampai saat ini juga masyarakat adat masih mengikuti kegiatan KMAN,”ujarnya.

Sementara itu dalam kegiatan HUT KMA kali ini menjadi keistimewaan karena keterlibatan tarian-tarian lokal yang dipadukan dengan parade budaya dari para tamu KMAN mulai dari depan jalan masuk bandara menuju Stadion Barnabas Youwe.

“Ada sekitar 30 penari lokal dari sejumlah dewan adat suku di Kabupaten Jayapura terlibat langsung dalam kegiatan KMAN .  Sehingga sekali lagi tahun ini boleh dikatakan sangat berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.  Bahkan masyarakat dari beberapa Kampung juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini,”pungkasnya.(roy/ary)

Baca Juga :  Plh.Sekda Sarmi Belum Ditemukan

SENTANI-Pelaksanaan kegiatan hari ulang tahun Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) IX di Kabupaten Jayapura tahun ini sangat berbeda dengan perayaan ulang tahun di tahun sebelumnya.

Tahun ini sedikit lebih istimewa karena kegiatan kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 di Kabupaten Jayapura ini persamaan dengan pelaksanaan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang ke-6 yang merupakan kegiatan nasional.

“Kegiatan HUT KMA yang ke-9 kali ini sangat istimewa dan ini berbeda dari peringatan-peringatan sebelumnya,” kata Elisa Yarusabra, Jumat (28/10).

Di samping itu,  kegiatan KMAN di Kabupaten Jayapura itu juga dilaksanakan bersamaan  dengan kegiatan Festival Danau Sentani (FDS), sehingga tiga kegiatan besar ini dilaksanakan dalam satu agenda besar KMAN .  Sampai dengan saat ini keterlibatan masyarakat adat yang melaksanakan atau mengikuti kegiatan hari kebangkitan masyarakat adat ke-9 di Kabupaten Jayapura itu masih berlangsung.

Baca Juga :  Distrik Sentani Barat dan Timur Dominasi Temuan Kasus Malaria

“Kita belum bisa mengevaluasi bagaimana hasil akhir dari kegiatan HUT KMA ke-9 karena sampai saat ini juga masyarakat adat masih mengikuti kegiatan KMAN,”ujarnya.

Sementara itu dalam kegiatan HUT KMA kali ini menjadi keistimewaan karena keterlibatan tarian-tarian lokal yang dipadukan dengan parade budaya dari para tamu KMAN mulai dari depan jalan masuk bandara menuju Stadion Barnabas Youwe.

“Ada sekitar 30 penari lokal dari sejumlah dewan adat suku di Kabupaten Jayapura terlibat langsung dalam kegiatan KMAN .  Sehingga sekali lagi tahun ini boleh dikatakan sangat berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.  Bahkan masyarakat dari beberapa Kampung juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini,”pungkasnya.(roy/ary)

Baca Juga :  Penyakit ISPA dan Malaria Masih Mendominasi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya