SENTANI – Peringatan Satu Abad Peradaban Papua menjadi momentum penting bagi masyarakat Papua untuk merefleksikan perjalanan panjang 100 tahun kebangkitan dan pembangunan di Tanah Papua.
Peringatan ini merujuk pada penempatan “Batu Peradaban” oleh misionaris Isak Samuel Kijne di Bukit Aitumeri, Teluk Wondama, pada 25 Desember 1925, yang menjadi tonggak lahirnya pendidikan modern dan awal peradaban baru bagi masyarakat Papua.
Perayaan satu abad tersebut akan diperingati serentak pada 25 Oktober 2025, dan menjadi momen bersejarah bagi seluruh rakyat Papua dalam memperkuat pembangunan di berbagai bidang, seperti sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Untuk wilayah Tabi, Provinsi Papua, perayaan HUT Satu Abad Peradaban Papua akan dipusatkan di Lapangan Mandala Genyem Kota, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura.
Ketua Panitia Pelaksana HUT Satu Abad Peradaban Bangsa Papua Wilayah Tabi, Pdt.
Julianus Kwano, menjelaskan bahwa pelaksanaan perayaan di wilayah Grime merupakan inspirasi dari masyarakat adat setempat.
Tokoh-tokoh adat di wilayah Tabi adalah pihak yang pertama kali menerima injil, yang kemudian menjadi pintu masuknya peradaban di kawasan tersebut. “Untuk menghormati sejarah itu, kami akan menggelar ibadah bersama sebagai ungkapan syukur Satu Abad Peradaban Papua,” ujar nya, Jumat (23/10)