
SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si mengungkapkan, pemerintah akan menyiapkan lima hektar lahan untuk kawasan pemukiman baru bagi seluruh masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura.
“Lokasi dan desainnya sudah disiapkan. Ini yang sedang dipikirkan oleh pemerintah. Apakah bersifat sementara atau permanen,”kata bupati kepada wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Kamis (25/4).
Dikatakan, relokasi ini didesain bukan hanya untuk masyarakat yang berasal dari perumahan KPR, tapi juga masyarakat yang tidak menghuni perumahan KPR, termasuk masyarakat orang asli Papua yang kehilangan rumah pasca bencana itu.
Lahan seluas 5 hektar itu dalam proses pembahasan dan pemerintah secepatnya berusaha menyelesaikan semua yang berkaitan dengan pelepasan lahan tersebut sehingga tidak menimbulkan konflik di kemudian hari. “Kalau ada sertifikat dan bukti pelepasan bagus, biar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya sudah meminta kepada seluruh kepala OPD di Kabupaten Jayapura untuk melakukan perhitungan yang akan dibutuhkan dalam merealisasikan seluruh tahapan dan proses itu.
“Supaya kita tahu butuh berapa biaya sehingga nanti kita bisa komunikasikan itu dengan BNPB pusat agar kita bisa mendapat dukungan bantuan stimulan pembangunan rumah tersebut,” paparnya.
Dia menegaskan, mengenai pembangunan perumahan bagi seluruh korban banjir ini pemerintah tidak akan membiayai seluruhnya, namun pemerintah hanya memberikan dana stimulan pembangunan perumahan tersebut.
“Yang lain itu usaha masyarakat masing-masing. Jadi bukan berarti pemerintah membangun seluruhnya lengkap. Tidak seperti itu, ini sama juga dengan daerah lain yang pernah mengalami bencana,”ungkapnya.(roy/tho)