Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Komitmen Bersama, 10 Pasangan Nikah Dinas Tanam Pohon Sagu

SENTANI – Dalam rangka memperingati hari sagu, BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian dan Rujuk) melaksanakan penanaman pohon sagu bagi 10 pasangan nikah di Hutan Sagu Kampung Sabron Sari,  Sentani Barat,  Kabupaten Jayapura,  Jumat (21/6).

Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen mengatakan, sebelum sepuluh pasangan melakukan Sidang BP4R,  peserta sidang diwajibkan menanam pohon sagu, sebagai bentuk komitmen bersama melestarikan alam dan budaya lokal Papua.

Lanjutnya, tanam sagu kali ini selain dalam rangka HUT Bhayangkara dan hari sagu tanggal 21,  juga sebagai komitmen bersama setiap anggota yang ingin menikah dinas tanam sagu.

“Sesuai filosofi, sagu ini tumbuhan yang tidak monopoli tapi  merangkul dalam satu rumpun. Sagu juga tumbuh lurus yang diharapkan dengan komitmen yang ada harus dijaga tegak lurus dalam membangun sebuah rumah tangga. Ketika sagu yang ditanam tidak dirawat dengan baik dia akan mati, begitupun juga dengan rumah tangga,”ungkap Kapolres dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (21/6) kemarin.

Baca Juga :  Masyarakat OAP di 6 Dapeng Antusias Ikuti Seleksi DPRK

Sementara pemilik hutan sagu, Philipus Ayakeding mengatakan,  sagu merupakan tanaman langka.  Sagu ada di Indonesia dan di Papua yang terbaik.”Citra sagu menurut sejarah kami di sini, ditanam oleh Tuhan. Pesan dari nenek moyang kami,  jaga, pelihara dan lindungi dia secara baik sampai anak cucu,”tandasnya.(ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI – Dalam rangka memperingati hari sagu, BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian dan Rujuk) melaksanakan penanaman pohon sagu bagi 10 pasangan nikah di Hutan Sagu Kampung Sabron Sari,  Sentani Barat,  Kabupaten Jayapura,  Jumat (21/6).

Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen mengatakan, sebelum sepuluh pasangan melakukan Sidang BP4R,  peserta sidang diwajibkan menanam pohon sagu, sebagai bentuk komitmen bersama melestarikan alam dan budaya lokal Papua.

Lanjutnya, tanam sagu kali ini selain dalam rangka HUT Bhayangkara dan hari sagu tanggal 21,  juga sebagai komitmen bersama setiap anggota yang ingin menikah dinas tanam sagu.

“Sesuai filosofi, sagu ini tumbuhan yang tidak monopoli tapi  merangkul dalam satu rumpun. Sagu juga tumbuh lurus yang diharapkan dengan komitmen yang ada harus dijaga tegak lurus dalam membangun sebuah rumah tangga. Ketika sagu yang ditanam tidak dirawat dengan baik dia akan mati, begitupun juga dengan rumah tangga,”ungkap Kapolres dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (21/6) kemarin.

Baca Juga :  Warga Jangan Malas Tahu Soal Kebersihan di Danau Sentani 

Sementara pemilik hutan sagu, Philipus Ayakeding mengatakan,  sagu merupakan tanaman langka.  Sagu ada di Indonesia dan di Papua yang terbaik.”Citra sagu menurut sejarah kami di sini, ditanam oleh Tuhan. Pesan dari nenek moyang kami,  jaga, pelihara dan lindungi dia secara baik sampai anak cucu,”tandasnya.(ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya