Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Gabus, Program Polisi Entaskan Buta Aksara di Kalangan OAP

SENTANI-Polisi di Polda Papua secara khusus di Kabupaten Jayapura terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jika sebelumnya, pada periode kepemimpinan Kapolres Kompol Viktor Mackbon,  Polres Jayapura berinovasi melalui Rumah Masyarakat Penuh Damai (RM Papeda), kini di era kepemimpinan Kapolres AKBP Fredrickus Maclarimboen, inovasi polisi di Polres Jayapura juga tidak pernah terhenti.

  Inovasi terbaru yang digagas oleh Polres Jayapura bagaimana polisi-polisi di wilayah hukum Polres Jayapura itu didorong menjalankan tugas tambahan. Yaitu mengentaskan buta aksara  melalui program Gerakan Baca Tulis (Gabus) kepada mereka yang putus sekolah, bahkan yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali. Sasaran akhirnya adalah masyarakat yang masuk dalam kategori buta aksara ini bisa mengenal angka dan huruf dan pada akhirnya mereka bisa membaca dan menulis.

Dalam sebuah kesempatan saat diwawancarai media ini. Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen, menjelaskan, program Gabus ini muncul karena pihaknya melihat ada persoalan besar yang terjadi di tengah masyarakat secara khusus orang asli Papua  saat ini. Masih cukup banyak masyarakat yang masuk dalam kategori buta aksara dan ini justru bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya masalah sosial di tengah masyarakat.

Lebih mirisnya lagi, hal lain yang menjadi dampak dari buta  aksara ini adalah ketika masyarakat diperhadapkan dengan persoalan hukum. Salah satunya ketika terjadinya masalah sosial di tengah masyarakat yang kemudian diselesaikan melalui jalur hukum. Ini sangat memprihatinkan. Bahkan jika persoalan ini harus menempuh jalur hukum di kepolisian, tidak sedikit mereka yang menjadi korban bahkan pelaku tidak bisa membaca atau menulis. Ini tentunya sangat memperihatinkan.

Baca Juga :  Sangat Disayangkan, FDS Tidak Masuk Agenda KEN 2024

“Awalnya saya berkunjung ke Polsek-polsek dan mendapat masukan di daerah tentang masalah-masalah di masyarakat dan dari banyak masalah itu Polres Jayapura menganalisa banyak di latar belakangi oleh masyarakat yang kurang atau bahkan tidak sempat mengenyam pendidikan, sehingga kami mencoba menggagas gerakan ini”ujar AKBP Fredrickus Maclarimboen.

Untuk menjalankan program ini, pihaknya telah memberdayakan para polisi Babinkambtibmas yang ada di Polsek polsek di wilayah hukum Polres Jayapura. Bahkan khusus di wilayah Kota Sentani, pihaknya telah memberikan kewenangan kepada sejumlah Polwan,  Mereka tidak saja menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi wanita. Tapi lebih dari itu, mereka juga mencari, membangun komunikasi dengan masyarakat yang membutuhkan pendidikan.

Tidak sedikit mama Papua yang berprofesi sebagai penjual sayur, pinang, buah dan lain sebagainya yang dilayani melalui program itu. Uniknya pelayanan ini tidak dilakukan didalam gedung sebagaimana layaknya sekolah, namun mereka tak jarang melayani langsung mama mama Papua itu ditempat mereka berjualan. Kadang-kadang memanfaatkan tempat teduh di bawah pohon. Ini tentunya disesuaikan dengan waktu mereka, artinya mereka tetap menjalankan profesinya tapi di sisi lain mereka juga mendapat ilmu. Terkadang, apa yang dilakukan oleh para polisi itu selalu dipandang negatif. Namun para polisi ini tetap berjuang keras, bagaimana tujuan dari program ini bisa berhasil. Sejak program ini diluncurkan, sudah ada belasan mama Papua yang mendapatkan sertifikat melek huruf dan angka dari pemerintah. Ini merupakan sebuah pencapaian yang harus diacungi jempol.

Baca Juga :  Kios Belum Dibagi, Pedagang Berjualan di Luar Gedung

Data yang pernah dirilis oleh pemkab Jayapura, di tahun 2021, lebih dari 4.000  masyarakat di Kabupaten Jayapura masih mengalami  buta aksara.

Karena itu, untuk bisa melaksanakan program itu pihaknya melakukan kerjasama dengan  BP-PAUD. Di mana peran dari  BP-PAUD ini memberikan pemahaman kemampuan kepada anggota Polres Jayapura untuk bisa menjadi fasilitator buta aksara.

“Program Gabus ini dilakukan secara masif di  12 Polsek di Polres Jayapura. Jadi sekarang di semua  Polsek sudah ada fasilitator yaitu  Bhabinkamtibmas,” pungkasnya. (roy/ary)

SENTANI-Polisi di Polda Papua secara khusus di Kabupaten Jayapura terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jika sebelumnya, pada periode kepemimpinan Kapolres Kompol Viktor Mackbon,  Polres Jayapura berinovasi melalui Rumah Masyarakat Penuh Damai (RM Papeda), kini di era kepemimpinan Kapolres AKBP Fredrickus Maclarimboen, inovasi polisi di Polres Jayapura juga tidak pernah terhenti.

  Inovasi terbaru yang digagas oleh Polres Jayapura bagaimana polisi-polisi di wilayah hukum Polres Jayapura itu didorong menjalankan tugas tambahan. Yaitu mengentaskan buta aksara  melalui program Gerakan Baca Tulis (Gabus) kepada mereka yang putus sekolah, bahkan yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali. Sasaran akhirnya adalah masyarakat yang masuk dalam kategori buta aksara ini bisa mengenal angka dan huruf dan pada akhirnya mereka bisa membaca dan menulis.

Dalam sebuah kesempatan saat diwawancarai media ini. Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen, menjelaskan, program Gabus ini muncul karena pihaknya melihat ada persoalan besar yang terjadi di tengah masyarakat secara khusus orang asli Papua  saat ini. Masih cukup banyak masyarakat yang masuk dalam kategori buta aksara dan ini justru bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya masalah sosial di tengah masyarakat.

Lebih mirisnya lagi, hal lain yang menjadi dampak dari buta  aksara ini adalah ketika masyarakat diperhadapkan dengan persoalan hukum. Salah satunya ketika terjadinya masalah sosial di tengah masyarakat yang kemudian diselesaikan melalui jalur hukum. Ini sangat memprihatinkan. Bahkan jika persoalan ini harus menempuh jalur hukum di kepolisian, tidak sedikit mereka yang menjadi korban bahkan pelaku tidak bisa membaca atau menulis. Ini tentunya sangat memperihatinkan.

Baca Juga :  Kios Belum Dibagi, Pedagang Berjualan di Luar Gedung

“Awalnya saya berkunjung ke Polsek-polsek dan mendapat masukan di daerah tentang masalah-masalah di masyarakat dan dari banyak masalah itu Polres Jayapura menganalisa banyak di latar belakangi oleh masyarakat yang kurang atau bahkan tidak sempat mengenyam pendidikan, sehingga kami mencoba menggagas gerakan ini”ujar AKBP Fredrickus Maclarimboen.

Untuk menjalankan program ini, pihaknya telah memberdayakan para polisi Babinkambtibmas yang ada di Polsek polsek di wilayah hukum Polres Jayapura. Bahkan khusus di wilayah Kota Sentani, pihaknya telah memberikan kewenangan kepada sejumlah Polwan,  Mereka tidak saja menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi wanita. Tapi lebih dari itu, mereka juga mencari, membangun komunikasi dengan masyarakat yang membutuhkan pendidikan.

Tidak sedikit mama Papua yang berprofesi sebagai penjual sayur, pinang, buah dan lain sebagainya yang dilayani melalui program itu. Uniknya pelayanan ini tidak dilakukan didalam gedung sebagaimana layaknya sekolah, namun mereka tak jarang melayani langsung mama mama Papua itu ditempat mereka berjualan. Kadang-kadang memanfaatkan tempat teduh di bawah pohon. Ini tentunya disesuaikan dengan waktu mereka, artinya mereka tetap menjalankan profesinya tapi di sisi lain mereka juga mendapat ilmu. Terkadang, apa yang dilakukan oleh para polisi itu selalu dipandang negatif. Namun para polisi ini tetap berjuang keras, bagaimana tujuan dari program ini bisa berhasil. Sejak program ini diluncurkan, sudah ada belasan mama Papua yang mendapatkan sertifikat melek huruf dan angka dari pemerintah. Ini merupakan sebuah pencapaian yang harus diacungi jempol.

Baca Juga :  Kepala Kampung Yoboi Polisikan Kontraktor Nakal

Data yang pernah dirilis oleh pemkab Jayapura, di tahun 2021, lebih dari 4.000  masyarakat di Kabupaten Jayapura masih mengalami  buta aksara.

Karena itu, untuk bisa melaksanakan program itu pihaknya melakukan kerjasama dengan  BP-PAUD. Di mana peran dari  BP-PAUD ini memberikan pemahaman kemampuan kepada anggota Polres Jayapura untuk bisa menjadi fasilitator buta aksara.

“Program Gabus ini dilakukan secara masif di  12 Polsek di Polres Jayapura. Jadi sekarang di semua  Polsek sudah ada fasilitator yaitu  Bhabinkamtibmas,” pungkasnya. (roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya