Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Tanggul Tiga Hektar di Cycloop Jadi Ancaman

Bupati Mathius Awoitauw ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si  mengatakan, di tengah merebaknya bencana non alam Covid-19, dia juga mengimbau agar seluruh masyarakat yang ada di sekitar Kota Sentani supaya tetap waspada akan adanya ancaman musibah bencana  alam seperti longsor dan banjir bandang. Peringatan yang disampaikan  orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu tentu bukan tanpa alasan, mengingat beberapa waktu lalu ,dia telah memerintahkan BPBD dan BKSDA untuk melakukan pemantauan di atas kawasan Cycloop tepatnya di ketinggian 500 mdpl . Dari hasil pemantauan tim di lapangan menemukan adanya tanggul besar seluas tiga hektar di kawasan pegunungan Cycloop  dan telah membentuk sebuah kawah yang menampung air dengan volume yang cukup banyak.

Baca Juga :  22 Rescuer  SAR Jayapura Digembleng  Latihan  di Ruang Terbatas

“Saya melihat ada beberapa fenomena alam, dan saya  panggil BPBD dan BKSDA, saya bilang, coba kamu cek di atas dulu,” kata Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Selasa (16/4).

Dia mengatakan, dari hasil pemantauan itu, tim tersebut menemukan adanya tanggul yang berbentuk kawah seluas 3 hektar dan membendung aliran air. Kemudian upaya yang dilakukan pihaknya saat itu menguras air dari dalam tanggul  menggunakan mesin  alkon.

“Mereka pikul alkon ke sana dan beberapa peralatan darurat untuk mengeluarkan air dari dalam tanggul alam itu, beruntung ada upaya cepat yang dilakukan,” paparnya.

Dia menyebutkan, jika dilihat dari posisinya, aliran air dari tanggul alam tersebut mengarah ke kampung Sereh dan sebagian besarnya Tauladan. Untuk diketahui, kawasan Tauladan ini merupakan daerah terdampak bencana terparah pada saat terjadinya banjir bandang Maret 2019  lalu.

Baca Juga :  Guru Honor Batal Dikontrak, Kepsek Marah

“Tim ini berada di sana selama 1 minggu lebih dan dan mereka hanya bekerja untuk menguras banjir  yang tertampung dalam tanggul itu,” ujarnya.

Jika hal ini tidak diatasi dengan benar bukan tidak mungkin kejadian bencana alam kembali terjadi. Untuk itu, Bupati Mathius mengimbau kepada warga Kota Sentani supaya tetap waspada di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Kita jangan hanya  fokus pada bencana non alam seperti wabah Covid-19 ini, tapi bencana alam juga masih menjadi ancaman bagi kita,”pungkasnya.(roy/tho)

Bupati Mathius Awoitauw ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si  mengatakan, di tengah merebaknya bencana non alam Covid-19, dia juga mengimbau agar seluruh masyarakat yang ada di sekitar Kota Sentani supaya tetap waspada akan adanya ancaman musibah bencana  alam seperti longsor dan banjir bandang. Peringatan yang disampaikan  orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu tentu bukan tanpa alasan, mengingat beberapa waktu lalu ,dia telah memerintahkan BPBD dan BKSDA untuk melakukan pemantauan di atas kawasan Cycloop tepatnya di ketinggian 500 mdpl . Dari hasil pemantauan tim di lapangan menemukan adanya tanggul besar seluas tiga hektar di kawasan pegunungan Cycloop  dan telah membentuk sebuah kawah yang menampung air dengan volume yang cukup banyak.

Baca Juga :  Komitmen Berantas Miras Jangan Hanya Retorika

“Saya melihat ada beberapa fenomena alam, dan saya  panggil BPBD dan BKSDA, saya bilang, coba kamu cek di atas dulu,” kata Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Selasa (16/4).

Dia mengatakan, dari hasil pemantauan itu, tim tersebut menemukan adanya tanggul yang berbentuk kawah seluas 3 hektar dan membendung aliran air. Kemudian upaya yang dilakukan pihaknya saat itu menguras air dari dalam tanggul  menggunakan mesin  alkon.

“Mereka pikul alkon ke sana dan beberapa peralatan darurat untuk mengeluarkan air dari dalam tanggul alam itu, beruntung ada upaya cepat yang dilakukan,” paparnya.

Dia menyebutkan, jika dilihat dari posisinya, aliran air dari tanggul alam tersebut mengarah ke kampung Sereh dan sebagian besarnya Tauladan. Untuk diketahui, kawasan Tauladan ini merupakan daerah terdampak bencana terparah pada saat terjadinya banjir bandang Maret 2019  lalu.

Baca Juga :  Polantas Jaring 20 Pengendara Tidak Pakai Helm

“Tim ini berada di sana selama 1 minggu lebih dan dan mereka hanya bekerja untuk menguras banjir  yang tertampung dalam tanggul itu,” ujarnya.

Jika hal ini tidak diatasi dengan benar bukan tidak mungkin kejadian bencana alam kembali terjadi. Untuk itu, Bupati Mathius mengimbau kepada warga Kota Sentani supaya tetap waspada di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Kita jangan hanya  fokus pada bencana non alam seperti wabah Covid-19 ini, tapi bencana alam juga masih menjadi ancaman bagi kita,”pungkasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya