Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Banyak Serpihan Gerabah di Situs Khulutiyauw

JAYAPURA- Balai Arkeologi Papua melakukan ekskavasi atau penggalian terhadap Situs Khulutiyauw yang berlangsung di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Senin (12/7).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, panggalian terhadap Situs Khulutiyauw ini dilakukan di lokasi yang telah dilakukan survei terbih dahulu. Di mana di sekitar lokasi ini telah ditemukan banyak sekali serpihan gerabah yang merupakan peninggalan masyarakat pada masa lampau. 

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengungkapkan, dalam pengalian yang dilakukan hari ini (kemarin-red) sekitar 20 Cm. Dalam penggalian itu ditemukan serpihan gerabah yang berada di dalam tanah. Tak hanya itu, ditemukan dua batu berbentuk bundar yang biasa digunakan untuk digunakan dalam proses pembuatan gerabah. 

Baca Juga :  Pemkab Harus Teliti Keluarkan IMB

“Kemungkinan mereka membuat gerabah juga di situ sebelum di Kampung Abar yang sekarang. Karena di situ potensi tanah liatnya banyak,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos.

Menurut Suroto, penggalian akan dilakukan setiap hari. Hal ini bertujuan agar dapat melihat dengan jelih setiap peninggalan yang ditinggalkan, seperti serpihan gerabah, gigi manusia, kerang laut, tulang manusia dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. 

“Jika nanti kita temukan arang atau tulang atau gigi manusia, malah lebih bagus lagi. Kita bisa hitung tentang kehidupan manusia yang ada di Kampung Abar pada masa lampau,” tuturnya. 

Dalam proses penggalian ini tentu menggunakan metode yang sesuai dengan proses Arkeologi, misalnya mengukur lokasi berapa meter, mengali sesuai dengan kondisi, melihat lapisan tanah, melakukan dokumentasi, memasang tanah dan menggali menggunakan trowel khusus yang biasa digunakan untuk menggali tanah.

Baca Juga :  Warga Diimbau Tidak Beli Masker Berlebihan

“Pengalaman di Danau Sentani dalam penelitian, kalau tanahnya hitam itu bagus, untuk melihat lapisan tanah, karena secara teori, semakin di dalam itu lapisan tanahnya. Kalau kita lihat tadi (kemarin-red) dalam penggaliannya lapisan tanahnya sangat bagus,”jelasnya. (bet/tho)

JAYAPURA- Balai Arkeologi Papua melakukan ekskavasi atau penggalian terhadap Situs Khulutiyauw yang berlangsung di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Senin (12/7).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, panggalian terhadap Situs Khulutiyauw ini dilakukan di lokasi yang telah dilakukan survei terbih dahulu. Di mana di sekitar lokasi ini telah ditemukan banyak sekali serpihan gerabah yang merupakan peninggalan masyarakat pada masa lampau. 

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengungkapkan, dalam pengalian yang dilakukan hari ini (kemarin-red) sekitar 20 Cm. Dalam penggalian itu ditemukan serpihan gerabah yang berada di dalam tanah. Tak hanya itu, ditemukan dua batu berbentuk bundar yang biasa digunakan untuk digunakan dalam proses pembuatan gerabah. 

Baca Juga :  AK dan Keluarga Diusir dari Kampung Ifar Besar

“Kemungkinan mereka membuat gerabah juga di situ sebelum di Kampung Abar yang sekarang. Karena di situ potensi tanah liatnya banyak,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos.

Menurut Suroto, penggalian akan dilakukan setiap hari. Hal ini bertujuan agar dapat melihat dengan jelih setiap peninggalan yang ditinggalkan, seperti serpihan gerabah, gigi manusia, kerang laut, tulang manusia dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. 

“Jika nanti kita temukan arang atau tulang atau gigi manusia, malah lebih bagus lagi. Kita bisa hitung tentang kehidupan manusia yang ada di Kampung Abar pada masa lampau,” tuturnya. 

Dalam proses penggalian ini tentu menggunakan metode yang sesuai dengan proses Arkeologi, misalnya mengukur lokasi berapa meter, mengali sesuai dengan kondisi, melihat lapisan tanah, melakukan dokumentasi, memasang tanah dan menggali menggunakan trowel khusus yang biasa digunakan untuk menggali tanah.

Baca Juga :  Warga Diminta Tidak Beri Bantuan Makanan Jadi

“Pengalaman di Danau Sentani dalam penelitian, kalau tanahnya hitam itu bagus, untuk melihat lapisan tanah, karena secara teori, semakin di dalam itu lapisan tanahnya. Kalau kita lihat tadi (kemarin-red) dalam penggaliannya lapisan tanahnya sangat bagus,”jelasnya. (bet/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya