Dicontohkan, kenapa mereka harus tahu apa itu menokok sagu, karena sagu adalah salah satu makanan pokok di Papua dan banyak manfaatnya serta sudah menjadi kebudayaan, maka mereka harus mengetahui bagaimana proses pembuatan/pengolahan sagu supaya bisa diolah menjadi kuliner, dan bagaimana dilihatin dalam merajut noken untuk membuat tas dan lainnya, ternyata diliat tidak mudah karena harus butuh kesabaran, keahlian, oleh karena itu, mereka sekarang sudah tahu kalau harga noken mahal, karena dalam membuatnya juga butuh kerja keras dan kesabaran.
“Kami tidak mau anak SIT lemah dari segi mental karena tujuan kita jangan sampai meninggalkan generasi kita lemah dan ini juga pesan dari Al Qur’an, sehingga mereka bisa harus jadi teladan, contoh kebaikan di sekitar kita,”jelasnya.
Sekedar diketahui, dalam upacara pembukaan dihadiri perwakilan dari Kwarda Papua Idris Khan sebagai pembina upacara, untuk tamu undangan dihadiri Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, Danyon 751/VJS Mayor Inf Irwan Harliantoro, Danlanud Silas Papare, dan Kepala DLH Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri.(dil).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos