JAYAPURA – Tempat wisata alam mulai menjamur di Jayapura, khususnya di sekitar Danau Sentani. Menawarkan suguhan pemandangan Gunung Cycloop hingga gugusan bukit bukit di danau.
Di Ifar Besar misalnya, tidak hanya terkenal dengan Bukit Banjibey. Namun kini hadir tempat wisata baru bernama Bukit Bhulem Mokho yang berlokasi tak jauh dari Jembatan Kuning atau dikenal dengan Jeku. Tempat ini bisa ditemui sebelum Banjibey.
Di Bukit Bhulem Mokho, pengunjung bisa menikmati hamparan bukit yang mengitari Danau Sentani. Bisa menikmati sunset, juga hamparan bunga warna warni dengan angin sepoi-sepoi. Untuk berada di atas bukit, harus menapaki beberapa anak tangga.
Koni, salah satu pengunjung yang datang di lokasi tersebut mengaku senang dan takjud dengan pemandangan yang disuguhkan di Bukit Bhulem Mokho.
“Saya senang dengan masyarakat Papua yang mulai sadar membangun daerah mereka dengan potensi wisata. Juga, menghasilkan pemasukan bagi masyarakat itu sendiri ketimbang harus menjual tanah mereka ke orang lain,” terang Koni yang juga seorang dosen ini.
Menurut Koni, tempat wisata yang dikelola masyarakat sendiri sudah bekembang. Bukit yang dulunya tidak dimanfaatkan kini mulai dimanfaatkan dan menambah pemasukan bagi masyarakat.
“Ke depan, tempat tempat wisata perlu ditingkatkan. Misalnya bisa menjual souvenir, makanan, minuman yang dibuat masyarakat setempat. Sehingga, ketika wisatawan berkunjung ke lokasi tersebut ada oleh oleh yang bisa ia beli sebagai cindera mata,” ucapnya.
Koni juga melihat di Bukit Bhulem Mokho, pemilik lokasi wisata cukup kreatif dengan menanam bunga yang bisa dijadikan sebagai spot foto bagi para pengunjung. Ia berharap, ada juga bunga lainnya yang ditanam kedepannya.
“Semoga pengunjung di lokasi wisata Bukit Bhulem Mokho bisa turut menjaga kebersihan di lokasi tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Pemilik Wisata Bukit Bhulem Mokho Tina Sembra Yoku mengatakan, ia mulai membuka lokasi wisata tersebut sejak 18 Juli 2022. Sejak itu mulai terkenal dengan kehadiran mahasiswa asal Jawa Barat.
“Ini adalah tempat saya sendiri, dan sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah melalui dana kampung,” ucap Tina.
Tina mengaku lokasi wisata miliknya itu masih sederhana, bahkan jalan menuju ke bukit saja dengan tangga yang disemen seadanya. Beberapa para-para tempat duduk pun sudah tersedia, hanya saja belum terlalu banyak.
“Ke depan saya rencana memperbaikinya, misalnya tangga menuju bukit. Memperbanyak pondok tempat bersantai, membuat WC, dan menatanya lebih bagus lagi, supaya bisa menarik pengunjung,” kata Tina.
Tina pun mengatakan pihaknya menyediakan tempat sampah di atas bukit, sehingga para pengunjung yang datang bisa membuang sampah ke tempat sampah yang telah disediakan.
Kata Tina, setiap hari Bukit Bhulem Mokho ramai akan pengunjung. Namun, Sabtu dan Minggu adalah hari yang paling ramai dibanding hari hari biasanya.
“Jika ramai, pemasukan saya bisa Rp 500 ribu per hari. Saya harap pemerintah bisa melihat tempat wisata saya dan bisa membantu pembangunannya,” ucapnya
Ada pun biaya yang harus dikeluarkan pengunjung untuk ke Bukit Bhulem Mokho adalah Rp 10 ribu per orang. (fia/ary)