Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

TNI Harus Miliki Kemampuan Taktis dan Intelejen

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman didampingi Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat menyalami anggota TNI BKO  di sejumlah koramil persiapan  di Rindam XVII Cenderawasih, Rabu (12/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Sebanyak 800 personel TNI Angkatan Darat yang berasal dari beberapa satuan di seluruh Indonesia siap melaksanakan tugas BKO di sejumlah koramil persiapan  di Papua selama satu tahun ke depan.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman mengatakan, tugas operasi bagi prajurit adalah kepercayaan dan kehormatan.

“Tentara itu punya kebanggaan, hormatan kalau kita tugas operasi,” kata Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman  saat memberikan pembekalan kepada ratusan personel TNI di Rindam XVII Cenderawasih, Rabu (12/2), kemarin.

Kendati demikian, ia meminta prajurit satuan BKO Koramil persiapan di Papua selalu waspada dan berhati-hati selama melaksanakan tugasnya di lapangan. Kata dia,  Di samping itu, prajurit harus peka terhadap perkembangan situasi dimana ia berada.

Baca Juga :  Kepala Kampung dan Bamuskam Harus Jaga Netralitas dan Independen

“Pelihara kepekaan itu dan harus selalu melekat serta cepat menyesuaikan diri dengan situasi. Ini faktor utama penunjang keberhasilan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan, tugas utama ratusan personel TNI itu yakni sebagai aparat teritorial yang berkewajiban melakukan pembinaan wilayah, masyarakat dan situasi agar tetap kondusif, aman dan tertib. Untuk itu,  dia meminta supaya setiap anggotanya perlu melakukan  pembinaan kepada masyarakat, membaur dengan masyarakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar sadar hukum, sadar bela negara, dan sadar sebagai warga negara Indonesia.  

Menurutnya, tugas operasi yang akan dilaksanakan pesonel TNI itu merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan. Sehingga  akan sangat rugi jika prajurit TNI tak pernah bertugas di Papua.

Baca Juga :  Kondisi Terminal Pasar Pharaa Memprihatinkan

“Siklus pembinaan ada tiga, yakni didik, latih dan tugas operasi. Kalau tidak pernah melakukan tugas operasi berarti bukan prajurit TNI. Jalani dengan ikhlas selama menjalankan tugas di Papua,” tambahnya. (roy/tho)

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman didampingi Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab saat menyalami anggota TNI BKO  di sejumlah koramil persiapan  di Rindam XVII Cenderawasih, Rabu (12/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Sebanyak 800 personel TNI Angkatan Darat yang berasal dari beberapa satuan di seluruh Indonesia siap melaksanakan tugas BKO di sejumlah koramil persiapan  di Papua selama satu tahun ke depan.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman mengatakan, tugas operasi bagi prajurit adalah kepercayaan dan kehormatan.

“Tentara itu punya kebanggaan, hormatan kalau kita tugas operasi,” kata Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman  saat memberikan pembekalan kepada ratusan personel TNI di Rindam XVII Cenderawasih, Rabu (12/2), kemarin.

Kendati demikian, ia meminta prajurit satuan BKO Koramil persiapan di Papua selalu waspada dan berhati-hati selama melaksanakan tugasnya di lapangan. Kata dia,  Di samping itu, prajurit harus peka terhadap perkembangan situasi dimana ia berada.

Baca Juga :  Kepala Kampung dan Bamuskam Harus Jaga Netralitas dan Independen

“Pelihara kepekaan itu dan harus selalu melekat serta cepat menyesuaikan diri dengan situasi. Ini faktor utama penunjang keberhasilan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan, tugas utama ratusan personel TNI itu yakni sebagai aparat teritorial yang berkewajiban melakukan pembinaan wilayah, masyarakat dan situasi agar tetap kondusif, aman dan tertib. Untuk itu,  dia meminta supaya setiap anggotanya perlu melakukan  pembinaan kepada masyarakat, membaur dengan masyarakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar sadar hukum, sadar bela negara, dan sadar sebagai warga negara Indonesia.  

Menurutnya, tugas operasi yang akan dilaksanakan pesonel TNI itu merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan. Sehingga  akan sangat rugi jika prajurit TNI tak pernah bertugas di Papua.

Baca Juga :  Soal Ijazah Palsu, Polisi Periksa Tiga Saksi

“Siklus pembinaan ada tiga, yakni didik, latih dan tugas operasi. Kalau tidak pernah melakukan tugas operasi berarti bukan prajurit TNI. Jalani dengan ikhlas selama menjalankan tugas di Papua,” tambahnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya