Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Pernikahan Dini Masih Ditemukan di Kota Sentani dan Distrik Airu

Selain di Distrik Airu,  ada juga di Kota Sentani,  anak yang menikah di bawah umur bukan OAP   tapi non OAP di tahun lalu ada 3 anak dan tahun ini 2 orang anak.  Permasalah anak menikah di bawah umur di Kota Sentani sudah diselesaikan, ini disebabkan akibatkan faktor ekonomi.  Menikahkan anak di bawah umur ada yang untuk menutup kebutuhan ekonomi dan ada juga faktor kebiasaan yang ada di kampung halaman orang tua tersebut di daerah luar Papua.

Memitigasi  adanya pernikahan anak di bawah umur,  hal yang dilakukan DPPPA Kabupaten Jayapura adalah melakukan MoU dengan Pengadilan Agama jika ada pengajuan anak menikah di bawah umur, maka Pengadilan Agama tidak bisa mengeluarkan rekomendasi,  karena nanti akan disampaikan ke DPPPA Kabupaten Jayapura dan dilakukan mediasi.

Baca Juga :  Pemkab Gelar Pasar Murah di 3 Distrik

Mediasi ini akan melibatkan banyak instansi termasuk pemuka agama, orang tua kedua belah pihak mempelai dan keluarganya dengan dipertemukan bersama untuk diberikan pemahaman terkait dampak dari pernikahan anak di bawah umur  tidak diperbolehkan   karena ini menyangkut masa depan anak khususnya bagi anak perempuan.

“Anak-anak mempunyai masa depan yang harus dikejar dan diraih dan harus ditopang oleh orang tua, jika orang tua mengawinkan anak di usia dini maka anak bisa bermasalah dikemudian,”bebernya.

Lanjutnya, dampak anak menikah di bawah umur, nanti reproduksi anak perempuan bisa terganggu dan menyebabkan penyakit yang bisa berakibat kematian, melahirkan bayi prematur atau stunting, tidak bisa mengurus anak dengan baik karena usia masih labil, bisa mengalami gangguan psikologis yang bisa membahayakan anak dan ibunya, bisa terjadi KDRT dan lainnya.(dil/ary)

Baca Juga :  Tetap Bekerja, ASN Pemkab Pulang Lebih Cepat

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Selain di Distrik Airu,  ada juga di Kota Sentani,  anak yang menikah di bawah umur bukan OAP   tapi non OAP di tahun lalu ada 3 anak dan tahun ini 2 orang anak.  Permasalah anak menikah di bawah umur di Kota Sentani sudah diselesaikan, ini disebabkan akibatkan faktor ekonomi.  Menikahkan anak di bawah umur ada yang untuk menutup kebutuhan ekonomi dan ada juga faktor kebiasaan yang ada di kampung halaman orang tua tersebut di daerah luar Papua.

Memitigasi  adanya pernikahan anak di bawah umur,  hal yang dilakukan DPPPA Kabupaten Jayapura adalah melakukan MoU dengan Pengadilan Agama jika ada pengajuan anak menikah di bawah umur, maka Pengadilan Agama tidak bisa mengeluarkan rekomendasi,  karena nanti akan disampaikan ke DPPPA Kabupaten Jayapura dan dilakukan mediasi.

Baca Juga :  Tetap Bekerja, ASN Pemkab Pulang Lebih Cepat

Mediasi ini akan melibatkan banyak instansi termasuk pemuka agama, orang tua kedua belah pihak mempelai dan keluarganya dengan dipertemukan bersama untuk diberikan pemahaman terkait dampak dari pernikahan anak di bawah umur  tidak diperbolehkan   karena ini menyangkut masa depan anak khususnya bagi anak perempuan.

“Anak-anak mempunyai masa depan yang harus dikejar dan diraih dan harus ditopang oleh orang tua, jika orang tua mengawinkan anak di usia dini maka anak bisa bermasalah dikemudian,”bebernya.

Lanjutnya, dampak anak menikah di bawah umur, nanti reproduksi anak perempuan bisa terganggu dan menyebabkan penyakit yang bisa berakibat kematian, melahirkan bayi prematur atau stunting, tidak bisa mengurus anak dengan baik karena usia masih labil, bisa mengalami gangguan psikologis yang bisa membahayakan anak dan ibunya, bisa terjadi KDRT dan lainnya.(dil/ary)

Baca Juga :  Tim Gabungan Polres Jayapura Laksanakan Razia Malam 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya