Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Jayapura, Fredrik Modouw, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Teknologi boleh berkembang, tapi budaya tidak boleh hilang. Melalui pentas ini, kami ingin menanamkan kembali kebanggaan masyarakat terhadap identitas budaya mereka,” ujarnya.
Selain menampilkan seni tari, musik, dan kerajinan tradisional dari delapan sanggar lokal, acara ini juga menghadirkan pameran produk UMKM dari Kampung Amay dan sekitarnya.
Tak hanya itu, pelaku UMKM mendapat pembekalan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang difasilitasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, agar karya mereka terlindungi secara hukum dan dapat bersaing secara profesional.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang edukasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat pesisir, sekaligus memperkuat citra Kabupaten Jayapura sebagai “Gerbang Wisata Bahari dan Budaya Papua.”(dil/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos