Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pemkab Diminta Segera Perbaiki Jembatan Kertosari

Kondisi jembatan Kertosari yang terletak di Sentani Barat yang kini terancam putus setelah diterjang banjir bandang pada Maret 2019 lalu. Foto , Sabtu (5/6). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Jembatan Kertosari yang terletak di Kampung Kertosari, Distrik Sentani Barat diminta supaya segera diperbaiki. Kondisi jembatan itu hampir putus  setelah dihantam banjir bandang pada Maret 2019 lalu. 

“Jembatan ini hampir putus, kami minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura segera memperbaiki jembatan ini, jangan tunggu ada korban dulu baru diperbaiki,” kata Agus Sokoi, salah satu warga di Kampung Kertgosari ketika ditemui media ini di sekitar ruas jalan itu, Sabtu (5/6).

Diketahui, jembatan itu mulai rusak parah pada 2019 lalu setelah diterjang banjir bandang. Pasca peristiwa itu, belum ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan itu. Padahal, jembatan itu menjadi satu-satunya penghubung antara Sentani dan Depapre. Sebelum banjir, jembatan itu dalam kondisi baik dan layak digunakan. Akibat aliran air yang besar dan dasyat saat banjir pada Maret 2019 lalu itu, tanah landasan tembok penopang  jembatan bagian sisi Timur mengalami  pengikisan hingga jembatan tersebut mengalami kemiringan dan terancam patah. 

Baca Juga :  Penyelesaian Papua Harus Menggunakan Hati

“Kondisi seperti ini tidak mungkin berlangsung lama, sekarang saja sudah semakin miring dan terancam patah. Kita berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah,”tandasnya.   

Meski dalam kondisi yang tidak layak digunakan, jembatan itu tetap saja digunakan oleh masyarakat, termasuk pejabat.  Tingginya lalu lintas kendaraan mulai dari kendaraan tonase berat hingga sedang membuat jembatan itu semakin mengancam keselamatan para penggunanya. Seperti yang disaksikan media ini, pada bagian sisi kiri dan kanan dari fondasi jembatan di bagian Timur sudah tergerus. Hal ini juga menyebabkan, badan jembatan itu semakin sempit dan miring.

“Ini karena dasarnya sudah hancur karena banjir, ini masih bertahan karena kekuatan beton saja dan baja. Kalau ini masih belum ditangani segera, bukan tidak mungkin masalah besar terjadi. Kita tidak tahu kapan jembatan ini akan diperbaiki, semoga cepat dikerjakan,” tambahya. (roy/tho).

Baca Juga :  Bupati Mathius: Birokrasi Era Otsus di Papua Harus Diubah
Kondisi jembatan Kertosari yang terletak di Sentani Barat yang kini terancam putus setelah diterjang banjir bandang pada Maret 2019 lalu. Foto , Sabtu (5/6). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Jembatan Kertosari yang terletak di Kampung Kertosari, Distrik Sentani Barat diminta supaya segera diperbaiki. Kondisi jembatan itu hampir putus  setelah dihantam banjir bandang pada Maret 2019 lalu. 

“Jembatan ini hampir putus, kami minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura segera memperbaiki jembatan ini, jangan tunggu ada korban dulu baru diperbaiki,” kata Agus Sokoi, salah satu warga di Kampung Kertgosari ketika ditemui media ini di sekitar ruas jalan itu, Sabtu (5/6).

Diketahui, jembatan itu mulai rusak parah pada 2019 lalu setelah diterjang banjir bandang. Pasca peristiwa itu, belum ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan itu. Padahal, jembatan itu menjadi satu-satunya penghubung antara Sentani dan Depapre. Sebelum banjir, jembatan itu dalam kondisi baik dan layak digunakan. Akibat aliran air yang besar dan dasyat saat banjir pada Maret 2019 lalu itu, tanah landasan tembok penopang  jembatan bagian sisi Timur mengalami  pengikisan hingga jembatan tersebut mengalami kemiringan dan terancam patah. 

Baca Juga :  Penyelesaian Papua Harus Menggunakan Hati

“Kondisi seperti ini tidak mungkin berlangsung lama, sekarang saja sudah semakin miring dan terancam patah. Kita berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah,”tandasnya.   

Meski dalam kondisi yang tidak layak digunakan, jembatan itu tetap saja digunakan oleh masyarakat, termasuk pejabat.  Tingginya lalu lintas kendaraan mulai dari kendaraan tonase berat hingga sedang membuat jembatan itu semakin mengancam keselamatan para penggunanya. Seperti yang disaksikan media ini, pada bagian sisi kiri dan kanan dari fondasi jembatan di bagian Timur sudah tergerus. Hal ini juga menyebabkan, badan jembatan itu semakin sempit dan miring.

“Ini karena dasarnya sudah hancur karena banjir, ini masih bertahan karena kekuatan beton saja dan baja. Kalau ini masih belum ditangani segera, bukan tidak mungkin masalah besar terjadi. Kita tidak tahu kapan jembatan ini akan diperbaiki, semoga cepat dikerjakan,” tambahya. (roy/tho).

Baca Juga :  Pasien Covid-19 Capai 2.800 Orang

Berita Terbaru

Artikel Lainnya