Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Aksi Protes Warnai Penertiban PKL

Para pemilik lapak jualan saat melakukan aksi protes terkait pembongkaran lapak mereka di sepanjang jalan Kota Sentani, Selasa (5/3).( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir Jalan Kota Sentani, akhirnya ditertibkan oleh pihak Distrik Sentani dengan membongkar paksa sejumlah lapak jualan  mereka yang masih berada di pinggir jalan. Kebijakan  pemerintah distrik itu ditentang beberapa pedagang PKL. Mereka melayangkan aksi protes keras kepada pihak distrik karena tidak terima lapak jualannya dibongkar paksa.

“Kami tidak terima  dengan cara seperti ini. Siapa yang mau tanggung jawab kehidupan  keluarga saya kalau ini dibongkar,”ungkap Ahmad, salah satu PKL yang tidak terima lapaknya dibongkar paksa, Selasa (5/3).

Tidak hanya itu, beberapa mama Papua yang sehari-harinya berjualan pinang dan makanan di pinggir jalan dekat Hawai juga melakukan aksi protes. Mereka menuntut pihak pemerintah harus adil melaksanakan penertiban lapak yang ada di sepanjang jalan utama Kota Sentani itu.  Mereka juga meminta agar pemerintah menyediakan  tempat yang layak untuk berjualan setelah lapak mereka dibongkar.

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Wisma Atlet untuk Tamu KMAN

“Kita minta, kalau ada penertiban seperti ini maka harus ada tempat yang disediakan untuk kita,”ungkap salah satu warga yang enggan dikorankan namanya.

Sementara itu, Kepala Distrik Sentani Budi Yoku menyatakan, tetap konsisten dengan keputusan yang sudah diambilnya.

Menurutnya, penertiban yang dilakukan pihaknya itu merupakan bagian dari tahapan sosialisasi dan upaya persuasif yang sudah dilakukan pihak pemerintah distrik selama ini. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi PKL untuk tidak mengikuti aturan diberikan oleh pemerintah.  Bahkan kata dia, sosialisasi  dan surat pemberitahuan secara resmi sudah dilakukan sejak Oktober 2018 lalu. Namun hingga saat ini, masih ada oknum PKL yang tidak mengindahkan   aturan yang dikeluarkan pihak distrik itu.”Tidak ada pilihan selain kita tertibkan, kota kita semakin tidak terurus jadi harus ditata,”tegas Budi Yoku.(roy/tho)

Baca Juga :  KPK Harus Waspadai Peredaran Narkoba di Kampung
Para pemilik lapak jualan saat melakukan aksi protes terkait pembongkaran lapak mereka di sepanjang jalan Kota Sentani, Selasa (5/3).( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir Jalan Kota Sentani, akhirnya ditertibkan oleh pihak Distrik Sentani dengan membongkar paksa sejumlah lapak jualan  mereka yang masih berada di pinggir jalan. Kebijakan  pemerintah distrik itu ditentang beberapa pedagang PKL. Mereka melayangkan aksi protes keras kepada pihak distrik karena tidak terima lapak jualannya dibongkar paksa.

“Kami tidak terima  dengan cara seperti ini. Siapa yang mau tanggung jawab kehidupan  keluarga saya kalau ini dibongkar,”ungkap Ahmad, salah satu PKL yang tidak terima lapaknya dibongkar paksa, Selasa (5/3).

Tidak hanya itu, beberapa mama Papua yang sehari-harinya berjualan pinang dan makanan di pinggir jalan dekat Hawai juga melakukan aksi protes. Mereka menuntut pihak pemerintah harus adil melaksanakan penertiban lapak yang ada di sepanjang jalan utama Kota Sentani itu.  Mereka juga meminta agar pemerintah menyediakan  tempat yang layak untuk berjualan setelah lapak mereka dibongkar.

Baca Juga :  Panitia KMAN Segera Pertanggungjawabkan Penggunaan Dana

“Kita minta, kalau ada penertiban seperti ini maka harus ada tempat yang disediakan untuk kita,”ungkap salah satu warga yang enggan dikorankan namanya.

Sementara itu, Kepala Distrik Sentani Budi Yoku menyatakan, tetap konsisten dengan keputusan yang sudah diambilnya.

Menurutnya, penertiban yang dilakukan pihaknya itu merupakan bagian dari tahapan sosialisasi dan upaya persuasif yang sudah dilakukan pihak pemerintah distrik selama ini. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi PKL untuk tidak mengikuti aturan diberikan oleh pemerintah.  Bahkan kata dia, sosialisasi  dan surat pemberitahuan secara resmi sudah dilakukan sejak Oktober 2018 lalu. Namun hingga saat ini, masih ada oknum PKL yang tidak mengindahkan   aturan yang dikeluarkan pihak distrik itu.”Tidak ada pilihan selain kita tertibkan, kota kita semakin tidak terurus jadi harus ditata,”tegas Budi Yoku.(roy/tho)

Baca Juga :  Pemkab Dorong  Bank Papua Terus Berinovasi 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya