JAYAPURA-Tak hanya mengawasi peredaran makanan/minuman dan obat-obatan, Balai Besar Penawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura juga punya andil untuk menjaga kelestarian alam. Hal ini ditunjukkan dengan menanam sebanyak 300 bibit pohon manggrove di Pantai Ciberi Jembatan Merah, Selasa (31/10) kemarin.
Kepala BBPOM Jayapura Hermanto, S. Si., Apt., MPPM mengatakan tujuan dari kegiatan kegiatan penanaman bibit pohon manggrove tersebut untuk meningkatkan kelestarian alam, khususnya ekosistem mangrove.
Selain itu pihaknya juga mendukung percepatan konservasi mangrove di garis pantai Indonesia, khususnya di Kota Jayapura. “Kami juga ingin mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat, terutama pelaku usaha dalam pelestarian alam untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Hermanto, usai menanam bibit pohon manggrove di Pantai Ciberi.
Lebih lanjut dia sampaikan manfaat dari penanaman bibit pohon mangrove tersebut memberikan perlindungan terhadap resiko abrasi dan resiko bencana alam. Selain itu juga bagian dari langkah pengendalian pencemaran air dan polusi udara, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Yang paling pentingnya BPOM berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan. Bahkan tahun 2024 ditargetkan kami akan menanaman 1000 bibit mangrove dan 1000 pohon lagi pada tahun 2025,” ujar Hermanto.
Hermanto juga menyampaikan menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya memberikan manfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Sebab, lingkungan yang sehat dan lestari akan menjadi warisan yang sangat berharga bagi anak cucu.
“Mangrove memiliki banyak manfaat, tidak hanya menyerap emisi karbon dan mencegah abrasi pantai saja. Mangrove juga menjadi tempat untuk budidaya berkembangnya biota laut, sehingga akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan tempat wisata,” ucap Hermanto
Ia berharap bibit pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga memberi banyak manfaat untuk kelestarian lingkungan hidup di Kota Jayapura. “Semoga dengan semakin banyak pohon manggrove yang kita tanam, maka resiko abrasi semakin berkurang,” pungkasnya. (rel/tri)