Tuesday, April 23, 2024
33.7 C
Jayapura

Terprovokasi Isu Virus Corona, Warga Nyaris Bakar Kios dan Warung

Aparat Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP saat mendatangi  Kios dan Warung yang ada di wilayah Honelama yang hampir dibakar warga, Minggu (29/3). ( FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kios dan warung   di seputaran Kampung Honelama Distrik Wamena kota hampir diserang oleh masa lantaran terprovokasi adanya isu orang baru yang membawa virus Corona. Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702/Jayawijaya langsung turun untuk menenangkan masa dan mendatangkan tenaga medis untuk membuktikan kecurigaan warga di sana.

  Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen  saat dikonfirmasi membenarkan adanya mobilisasi massa  yang dipicu isu virus corona, untuk melakukan tindakan kriminal di Wilayah Kampung Honelama kepada masyarakat non OAP yang membangun kios dan warung disana.

  “Memang benar kemarin Minggu sekitar pukul 17.00 WIT  ada laporan  dari masyarakat,  ada kelompok warga dari Honelama dengan jumlah yang banyak menuju ke kios dan warung  yang memang dihuni oleh rata -rata pedagang non OAP,”ungkapnya Senin (30/3) kemarin 

   Menurutnya, warga melakukan tindakan itu karena terprovokasi dengan omongan warga lainnya yang saat itu berbelanja di kios tersebut dan melihat bukan penjaga kios yang biasanya yang menjaga, sehingga mereka katakan ada orang baru di beberapa kios itu,  orang baru yang membawa virus Corona, sehingga mereka mencurigai yang di kios itu semuanya kena virus Corona.

Baca Juga :  Mayat Pria Tanpa Identitas Masih di RSUD Wamena

  “Mereka rencana melakukan pembakaran kios di seputar Honelama. Kebetulan saya bersama Dandim 1702 /Jayawijaya  saat itu melakukan patroli langsung menuju ke Honelama dan bisa meredam atau memberikan ketenangan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres. 

   Dari masalah ini, kata Rumaropen, ia meminta kepada masyarakat kalau ada informasi apapun laporakan ke polisi. Sebab, dalam situasi dan momen saat ini orang lain mencari kesempatan untuk membuat munculnya gangguan Kamtibmas berskala besar, seperti kerusuhan, penganiayaan dan pembakaran, ini yang harus dihindari.

   “Jadi dalam kesempatan itu saya langsung membagikan nomor hp saya kepada masyarakat sehingga ada masalah apa saja bisa telepon ke Kapolres, saya juga mengucapkan terimakasih kepada salah satu tokoh intelektual di Honelama Dr Lukas Kosay yang sudah memberikan penjelasan dengan bahasa daerah,”katanya 

  Untuk membuat masyarakat tak terprovokasi lanjut Rumaropen, ia juga mendatangkan tenaga medis yang mengirim salah satu dokter untuk melakukan thermo scan terhadap semua orang yang dicurigai membawa virus corona.   

Baca Juga :  Sibuk Urus Parpol, Bupati Yahukimo Disorot Dewan

   “Orang yang dicurigai ini sudah 1 tahun lebih tinggal di Wamena dan hanya berkunjung ke keluarganya  disana, namun karena warga disitu melihat orang ini muka baru atau orang baru sehingga muncul pemikiran -pemikiran yang tidak -tidak.”ujarnya.  

   Secara terpisah tim Covid -19 Pemda Jayawijaya dokter Wilhelmus Parura menilai jika untuk masalah di Honelama  hanya miss komunikasi. Kebetulan ia sendiri yang turun langsung ada informasi bahwa warga masyarakat yang resah karena ada warga yang diduga baru datang dari luar kota, namun  setelah dikonfirmasi bahwa memang ada salah satu warga dari luar kota, tetapi sudah 10 hari yang lalu.

   “Kami dari tim melakukan pemeriksaan langsung untuk suhu tubuh dan memeriksa gejala-gejala lainya, tetapi dari pemeriksaan hasilnya normal. Kita harapkan hasilnya ke depan paling kurang selama empat hari kedepan, orangnya sudah genap 14 hari tidak ada gejala. Jadi saya sudah sampaikan ke masyarakat untuk tidak resah, kita menunggu untuk 4 hari kedepan.”bebernya. (jo/tri)

Aparat Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP saat mendatangi  Kios dan Warung yang ada di wilayah Honelama yang hampir dibakar warga, Minggu (29/3). ( FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kios dan warung   di seputaran Kampung Honelama Distrik Wamena kota hampir diserang oleh masa lantaran terprovokasi adanya isu orang baru yang membawa virus Corona. Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702/Jayawijaya langsung turun untuk menenangkan masa dan mendatangkan tenaga medis untuk membuktikan kecurigaan warga di sana.

  Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen  saat dikonfirmasi membenarkan adanya mobilisasi massa  yang dipicu isu virus corona, untuk melakukan tindakan kriminal di Wilayah Kampung Honelama kepada masyarakat non OAP yang membangun kios dan warung disana.

  “Memang benar kemarin Minggu sekitar pukul 17.00 WIT  ada laporan  dari masyarakat,  ada kelompok warga dari Honelama dengan jumlah yang banyak menuju ke kios dan warung  yang memang dihuni oleh rata -rata pedagang non OAP,”ungkapnya Senin (30/3) kemarin 

   Menurutnya, warga melakukan tindakan itu karena terprovokasi dengan omongan warga lainnya yang saat itu berbelanja di kios tersebut dan melihat bukan penjaga kios yang biasanya yang menjaga, sehingga mereka katakan ada orang baru di beberapa kios itu,  orang baru yang membawa virus Corona, sehingga mereka mencurigai yang di kios itu semuanya kena virus Corona.

Baca Juga :  Penikaman Warga di Wouma Pelaku Tunggal

  “Mereka rencana melakukan pembakaran kios di seputar Honelama. Kebetulan saya bersama Dandim 1702 /Jayawijaya  saat itu melakukan patroli langsung menuju ke Honelama dan bisa meredam atau memberikan ketenangan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres. 

   Dari masalah ini, kata Rumaropen, ia meminta kepada masyarakat kalau ada informasi apapun laporakan ke polisi. Sebab, dalam situasi dan momen saat ini orang lain mencari kesempatan untuk membuat munculnya gangguan Kamtibmas berskala besar, seperti kerusuhan, penganiayaan dan pembakaran, ini yang harus dihindari.

   “Jadi dalam kesempatan itu saya langsung membagikan nomor hp saya kepada masyarakat sehingga ada masalah apa saja bisa telepon ke Kapolres, saya juga mengucapkan terimakasih kepada salah satu tokoh intelektual di Honelama Dr Lukas Kosay yang sudah memberikan penjelasan dengan bahasa daerah,”katanya 

  Untuk membuat masyarakat tak terprovokasi lanjut Rumaropen, ia juga mendatangkan tenaga medis yang mengirim salah satu dokter untuk melakukan thermo scan terhadap semua orang yang dicurigai membawa virus corona.   

Baca Juga :  Sibuk Urus Parpol, Bupati Yahukimo Disorot Dewan

   “Orang yang dicurigai ini sudah 1 tahun lebih tinggal di Wamena dan hanya berkunjung ke keluarganya  disana, namun karena warga disitu melihat orang ini muka baru atau orang baru sehingga muncul pemikiran -pemikiran yang tidak -tidak.”ujarnya.  

   Secara terpisah tim Covid -19 Pemda Jayawijaya dokter Wilhelmus Parura menilai jika untuk masalah di Honelama  hanya miss komunikasi. Kebetulan ia sendiri yang turun langsung ada informasi bahwa warga masyarakat yang resah karena ada warga yang diduga baru datang dari luar kota, namun  setelah dikonfirmasi bahwa memang ada salah satu warga dari luar kota, tetapi sudah 10 hari yang lalu.

   “Kami dari tim melakukan pemeriksaan langsung untuk suhu tubuh dan memeriksa gejala-gejala lainya, tetapi dari pemeriksaan hasilnya normal. Kita harapkan hasilnya ke depan paling kurang selama empat hari kedepan, orangnya sudah genap 14 hari tidak ada gejala. Jadi saya sudah sampaikan ke masyarakat untuk tidak resah, kita menunggu untuk 4 hari kedepan.”bebernya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya