WAMENA-Setelah direkrut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya beberapa waktu lalu, sebanyak 150 calon guru asli Papua dan 50 Guru Indonesia Cerdas yang akan menjadi guru kontrak, mengikuti pembekalan dari Bupati Jayawijaya, Dinas Pendidikan dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, di Gedung Ukumiarek Asso, Rabu, (27/4).
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, perekutan ini merupakan aspirasi dari masyarakat, di mana setiap kali kunjungan ke distrik dan kampung, masih ada sekolah yang ada di wilayah zona III dan IV kekurangan guru.
“Sekarang kita menambah guru dengan merekut 150 orang khususnya putra daerah asli Jayawijaya menjadi guru kontrak, mereka akan ditempatkan di sekolah yang ada di distrik yang kekurangan tenaga guru,”ungkapnya Rabu, (27/4) kemarin.
Jhaon Banua mengakui, kebijakan untuk merekut guru kontrak ini dengan pembiayaan APBD Tahun 2022.
“Dengan adanya guru kontrak yang akan membantu di sekolah -sekolah yang ada di distrik, anak -anak kita yang ada di distrik dan kampung bisa mendapatkan pendidikan yang baik,”bebernya.
Sementara 50 guru dari Indonesia Cerdas (Incar) berbeda, di mana tugas mereka adalah membantu sekolah -sekolah yang tak berjalan dengan baik, mereka akan diutus ke sekolah tersebut untuk membantu sekolah itu bisa kembali berjalan dengan baik.
“Guru Incar ini sudah berjalan beberapa tahun di Jayawijaya, sedangkan yang direkut sekarang itu adalah yang OAP sebanyak 150 orang, artinya ini terpisah, guru Incar lebih dulu sehingga total dari guru yang masuk dalam tenaga kontrak itu 200 orang,” jelas Bupati.
Ia menekankan kepada guru kontrak bahwa mereka direkut bukan hanya untuk membayar gaji saja, tapi tugas dan peran mereka adalah memberikan pelayanan pendidikan di sekolah -sekolah yang kekurangan guru atau kepada adik -adik mereka, atau anak -anak mereka di distrik dan kampung.
“Mereka akan ditempatkan sesuai dengan tempat tinggal mereka masing -masing agar bisa bertanggungjawab atas pendidikan di distrik dan kampung halamannya masing -masing,” kata bupati.
Secara terpisah, salah satu guru kontrak Tinus Wetipo, SPd menyatakan, setalah direkut menjadi guru kontrak, dirinya siap melaksanakan tugas mengajar di tempat yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan (SK).
“Memang SK penempatan mengajar belum diterima, tetapi kami siap melaksanakan tugas menjadi guru,” pungkasnya.(jo/tho)