Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Pedagang Diwarning Untuk Tak Naikkan Harga

Aktifitas pesawat cargo saat melakukan bongkar barang di Apron cargo bandara Wamena ( FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Lukas Kosay memperingatkan pedagang barang dan jasa yang ada di pasaran Wamena untuk tak menaikan harga barang secara sepihak dalam masa social distancing selama 14 hari, karena meskipun penerbangan penumpang tak jalan, namun cargo ke Jayawijaya masih lancar.

   Lukas Kosay mengaku   untuk sementara kebijakan pemerintah Provinsi Papua hanya membatasi pesawat penumpang, tapi untuk cargo yang mengangkut sembako tetap berjalan. Antisipasi lonjakan harga itu tergantung dari daerah asal barang seperti Jayapura dan akan berdampak ke Jayawijaya.

  “Kita di Wamena masih bertahan dengan harga yang ditetapkan pemerintah,”ungkapnya Kamis (26/3) kemarin.

   Namun dalam situasi seperti ini, kata Lukas, pastinya akan ada kenaikan harga barang namun itu berasal dari daerah asal barang yang diangkut ke Wamena. Sementara untuk pedagang yang sengaja menaikan harga barang sepihak ada surat keputusan bupati yang dikeluarkan agar perindag tetap berada pada aturan yang ditetapkan.

Baca Juga :  Lagi, 4 Motor Curian Dikembalikan ke Pemiliknya

  “Apabila kedapatan ada pedagang yang menaikan harga barang sepihak di Pasaran Wamena maka akan ditindak dengan cara izin usahanya dibekukan sementara waktu.”tegasnya 

  Ia menilai lonjakan harga itu dinamis dan tidak statis, sehingga kapan saja bisa muncul yang diakibatkan karena ada kenaikan di daerah asal barang, atau pesawat tak bisa terbang karena cuaca, sehingga banyak hal yang bisa mengakibatkan kenaikan harga, 

  “Dari pantauan Disnakerindag belum ada kenaikan harga barang di pasaran Wamena dan masih stabil semua. Staf kami telah turun di gudang , kios untuk memberikan imbauan dan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.” Bebernya.

  Sementara untuk distrik terpencil yang tak ada jalan darat, lanjut Lukas, mobilisasi barang sembako disana dilakukan dengan menggunakan pesawat perintis dan ini tak ada pelarangan, ia juga mengaku ada kerjasama yang dilakukan dengan bulog, melakukan operasi pasar untuk memudahkan masyarakat.

Baca Juga :  MK Tolak Gugatan Partai Demokrat

  Di tempat yang sama Kepala Bidang Perdagangan Disnakerindag Arisman Chaniago mengaku menyikapi  penyearan virus corona yang menyangkut ketahanan stok bapok bagi masyarakat ia minta kepada pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa untuk tidak menaikan harga barang jika tak ada komponen yang menyebabkan tingkat harga mengalami kenaikan, 

  “Jangan coba menaikan harga barang karena petugas pengawasan barang dan jasa Disnakerindag setap hari akan melakukan pengawasan dan penertiban.”tegasnya

   Secara terpisah Kepala Kantor Perwakilan Cabang Perum Bulog Wamena Sudarsono mengaku untuk mengantisipasi kenaikan harga barang, pihaknya akan menyalurkan beras melalui jaringannya atau pedagang yang ditunjuk dalam Rumah Pangan Kita (RPK) yang terdiri toko dan kios.(jo/tri)

Aktifitas pesawat cargo saat melakukan bongkar barang di Apron cargo bandara Wamena ( FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Lukas Kosay memperingatkan pedagang barang dan jasa yang ada di pasaran Wamena untuk tak menaikan harga barang secara sepihak dalam masa social distancing selama 14 hari, karena meskipun penerbangan penumpang tak jalan, namun cargo ke Jayawijaya masih lancar.

   Lukas Kosay mengaku   untuk sementara kebijakan pemerintah Provinsi Papua hanya membatasi pesawat penumpang, tapi untuk cargo yang mengangkut sembako tetap berjalan. Antisipasi lonjakan harga itu tergantung dari daerah asal barang seperti Jayapura dan akan berdampak ke Jayawijaya.

  “Kita di Wamena masih bertahan dengan harga yang ditetapkan pemerintah,”ungkapnya Kamis (26/3) kemarin.

   Namun dalam situasi seperti ini, kata Lukas, pastinya akan ada kenaikan harga barang namun itu berasal dari daerah asal barang yang diangkut ke Wamena. Sementara untuk pedagang yang sengaja menaikan harga barang sepihak ada surat keputusan bupati yang dikeluarkan agar perindag tetap berada pada aturan yang ditetapkan.

Baca Juga :  Kenaikan Harga Beras Bulog di Pasaran Mulai Dikeluhkan Warga

  “Apabila kedapatan ada pedagang yang menaikan harga barang sepihak di Pasaran Wamena maka akan ditindak dengan cara izin usahanya dibekukan sementara waktu.”tegasnya 

  Ia menilai lonjakan harga itu dinamis dan tidak statis, sehingga kapan saja bisa muncul yang diakibatkan karena ada kenaikan di daerah asal barang, atau pesawat tak bisa terbang karena cuaca, sehingga banyak hal yang bisa mengakibatkan kenaikan harga, 

  “Dari pantauan Disnakerindag belum ada kenaikan harga barang di pasaran Wamena dan masih stabil semua. Staf kami telah turun di gudang , kios untuk memberikan imbauan dan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.” Bebernya.

  Sementara untuk distrik terpencil yang tak ada jalan darat, lanjut Lukas, mobilisasi barang sembako disana dilakukan dengan menggunakan pesawat perintis dan ini tak ada pelarangan, ia juga mengaku ada kerjasama yang dilakukan dengan bulog, melakukan operasi pasar untuk memudahkan masyarakat.

Baca Juga :  Lagi, 4 Motor Curian Dikembalikan ke Pemiliknya

  Di tempat yang sama Kepala Bidang Perdagangan Disnakerindag Arisman Chaniago mengaku menyikapi  penyearan virus corona yang menyangkut ketahanan stok bapok bagi masyarakat ia minta kepada pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa untuk tidak menaikan harga barang jika tak ada komponen yang menyebabkan tingkat harga mengalami kenaikan, 

  “Jangan coba menaikan harga barang karena petugas pengawasan barang dan jasa Disnakerindag setap hari akan melakukan pengawasan dan penertiban.”tegasnya

   Secara terpisah Kepala Kantor Perwakilan Cabang Perum Bulog Wamena Sudarsono mengaku untuk mengantisipasi kenaikan harga barang, pihaknya akan menyalurkan beras melalui jaringannya atau pedagang yang ditunjuk dalam Rumah Pangan Kita (RPK) yang terdiri toko dan kios.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya