
WAMENA-Kasus penembakan terhadap seorang warga sipil di Jalan Batas Batu Kenyam, atas nama Hendrik Lokbere, sejak setahun lalu hingga saat ini, pihak keluarga korban belum mengetahui hasil investigasi yang dilakukan oleh beberapa pihak. Hal ini yang dipertanyakan oleh keluarga dalam aksi Bakar Lilin Sabtu 19 Desember 2020 untuk mengenang kembali peristiwa yang terjadi tahun 2019 lalu.
Dalam pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh keluarga korban atas nama Weko Kogoya dan Mike Tabuni menyatakan, kasus tembak mati soperi perintis Jalan Trans Nduga-Wamena atas onama alm. Hendrik Lokbere yang diduga dilakukan oleh aparat TNI/Polri ini belum di tuntaskan sampai detik ini,
“Semua kasus yang terjadi di kabupaten Nduga ini seakan nmegara Indonesia menyembunyikan kejahatan mereka terhadap masyakat sipil di Kabupaten Nduga dan OAP pada umumnya ini jelas dan fakta.” ungkapnya dalam pernyataan sikap yang dikirim kepada Cenderawasih Pos, usai melakukan pembakaran lilin di Jayapura, Sabtu (19/12).
Belum adanya hasil infestigasi yang dilakukan menunjukan tiadanya upaya negara mengungkap satu kasus itu sampai sekarang, dan belum pernah di selesaikan. Dari fakta dan bukti menunjukkan indikasi kuat bahwa dalam peristiwa-peristiwa telah terjadi pelanggaran berat yang dilakukan secara sistematik serta meluas operasi militer yang dialami masyarakat Kabupaten Nduga.
“Kami minta Negara harus tuntaskan semua korban rakyat Nduga dan dengan tegas meminta segera tarik militer non organic di Kabupaten Nduga ,karena adanya militer di tempat tinggal masyarakat Nduga, maka rakyat setempat tidak ada, dan juga tak ada kehidupan seperti dulu berkebun, berternak babi,”bebernya
Apalagi bulan Desember ini masyarakat mau rayakan natal sama seperti orang lain, namun ini agak susah dengan adanya kehadiran militer sedang beroperasi sampai saat ini. Ditambahkan bahwa pelanggaran HAM berat, berupa penembakan warga sipil Kabupaten Nduga, diantararanya dialami Elias Karunggu, Saru Karunggu dan Hendirik Lokbere yang belum diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.
“Kami keluarga korban mempertanyakan hasil investigasi yang telah dilakukan, kini sudah setahun kasus penembakan di jalan batas batu kenyam Kabupaten Nduga,”bebernya. (jo/tri)