Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Lahan Perkebunan Hipere Di Kampung Pikhe Ditetapkan Sebagai Kebun Percontohan

WAMENA – Pemda Kabupaten Jayawijaya menjadikan Perkebunan hipere di Kampung Pikhe distrik Pisugi  sebagai Perkebunan percontohan, hal ini dilakukan lantaran aksi masyarakat atau kelompok tani  untuk terus mengembangkan sektor pertanian yang tak terputus untuk menjadi sumber bahan pangan bersama dengan kepala Distrik setempat.

PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menilai jika dari program pemerintah yang mencanangkan 1 hektar untuk satu Distrik, namun di kampung pikhe ini memiliki lahan seluas 4 hektar, sehingga ini yang patut menjadi contoh bagi distrik yang lain di Kabupaten Jayawijaya,

“saya berharap semua kepala Distrik berlomba -lomba meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar warganya juga bisa meningkatkan kesejahtrahannya sebagaimana berbangsa dan bernegara untuk menuju pada kesejahtraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia,”ungkapnya Sabtu (18/5) kemarin.

Menurutnya, kerja keras dinas Pertanian dan OPD teknis lainnya yang luar biasa  hadir langsung bersama -sama, juga membangun Kerjasama yang baik, sehingga anggaran yang ada di Dinas Pertanian ini akan dipercepat untuk realisasi untuk untuk membantu kelompok tani yang ada di Distrik.

Baca Juga :  Pencapaian Kesetaraan dan Keadilan Gender di Tolikara Meningkat

“tadi mama -mama kita disini juga meminta untuk dilakukan pengadaan ternak Wam (Babi) untuk mereka, ini sudah kita siapakan sepasang dan akan di berikan per kepala Keluarga,”jelasnya.

Ia juga meminta kepada kepala distrik untuk mengakomodir  semua kelompok tani yang ada di Wilayahnya, karena Pemkab Jayawijaya akan memperjuangkan ke kementrian terkait  seperti kementrian pertanian, kemudaian Kementrian PUPR.

“saya sudah menendatangani 140 kelompok tani dan sekitar 67 kelompok telah terverifikasi dengan baik, kita harapkan semuanya lancar , khusus di kampung pikhe distrik Pisugi supaya juga bisa ditambahkan kelompok taninya bisa diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan yang sesuai kebutuhan,”kata Sumule Tumbo.

Ditempat yang sama Kepala Distrik Pisugi Agustinus Kosay menyatakan sebagai kepala pemerintahan di Distrik suah menjadi tugasnya melakukan koordinasi dengan masyarakat dan sudah menjadi panggilan hudupnya untuk membawa masyarakat mengelola tanahnya sendiri dengan membuka Perkebunan dan itu sudah melekat.

Baca Juga :  Warning 7 Kabupaten Batas Akhir Evaluasi APBD 20 Januari

“Kebutulan apa yang di programkan PJ Bupati sangat nyambung denga napa yang dilakukan, sebelum ada program ini pun kami sudah membuka lahan ini, ini juga salah satu Langkah agar kebun masyarakat tidak terendam banjir terus sehingga pembukaan lahan ini di dataran tinggi,”katanya.

Pembukaan lahan ini tidak tergantung kepada pemerintah ini merupakan Upaya dari masyarakat sendiri, pemerintah memberikan stimulant saja , sehingga Langkah ini juga dilakukan agar masyarakat bisa keluar dari kemiskinan ekstrim, sehingga masyarakat sendiri yang harus bergerak mengelola potensi yang ada.

“intelektual jangan hanya tinggal di kota tapi turun di kampung dan bekerja bersama -sama masyarakat, contoh kebun saya , dari ujung  ke ujung saya sendiri yang buat, kalau hanya di kota saja lalu suruh kerja tidak akan pernah terjadi, kampung membutuhkan intelektual yang bisa mengarahkan masyarakat untuk bekerja,” tutup Agustinus. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

WAMENA – Pemda Kabupaten Jayawijaya menjadikan Perkebunan hipere di Kampung Pikhe distrik Pisugi  sebagai Perkebunan percontohan, hal ini dilakukan lantaran aksi masyarakat atau kelompok tani  untuk terus mengembangkan sektor pertanian yang tak terputus untuk menjadi sumber bahan pangan bersama dengan kepala Distrik setempat.

PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menilai jika dari program pemerintah yang mencanangkan 1 hektar untuk satu Distrik, namun di kampung pikhe ini memiliki lahan seluas 4 hektar, sehingga ini yang patut menjadi contoh bagi distrik yang lain di Kabupaten Jayawijaya,

“saya berharap semua kepala Distrik berlomba -lomba meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar warganya juga bisa meningkatkan kesejahtrahannya sebagaimana berbangsa dan bernegara untuk menuju pada kesejahtraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia,”ungkapnya Sabtu (18/5) kemarin.

Menurutnya, kerja keras dinas Pertanian dan OPD teknis lainnya yang luar biasa  hadir langsung bersama -sama, juga membangun Kerjasama yang baik, sehingga anggaran yang ada di Dinas Pertanian ini akan dipercepat untuk realisasi untuk untuk membantu kelompok tani yang ada di Distrik.

Baca Juga :  Penilaian Pelayanan Publik, Pemkab Jayawijaya Tetap di Zona Hijau

“tadi mama -mama kita disini juga meminta untuk dilakukan pengadaan ternak Wam (Babi) untuk mereka, ini sudah kita siapakan sepasang dan akan di berikan per kepala Keluarga,”jelasnya.

Ia juga meminta kepada kepala distrik untuk mengakomodir  semua kelompok tani yang ada di Wilayahnya, karena Pemkab Jayawijaya akan memperjuangkan ke kementrian terkait  seperti kementrian pertanian, kemudaian Kementrian PUPR.

“saya sudah menendatangani 140 kelompok tani dan sekitar 67 kelompok telah terverifikasi dengan baik, kita harapkan semuanya lancar , khusus di kampung pikhe distrik Pisugi supaya juga bisa ditambahkan kelompok taninya bisa diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan yang sesuai kebutuhan,”kata Sumule Tumbo.

Ditempat yang sama Kepala Distrik Pisugi Agustinus Kosay menyatakan sebagai kepala pemerintahan di Distrik suah menjadi tugasnya melakukan koordinasi dengan masyarakat dan sudah menjadi panggilan hudupnya untuk membawa masyarakat mengelola tanahnya sendiri dengan membuka Perkebunan dan itu sudah melekat.

Baca Juga :  Seluruh ASN Harus Hadir di Yalimo

“Kebutulan apa yang di programkan PJ Bupati sangat nyambung denga napa yang dilakukan, sebelum ada program ini pun kami sudah membuka lahan ini, ini juga salah satu Langkah agar kebun masyarakat tidak terendam banjir terus sehingga pembukaan lahan ini di dataran tinggi,”katanya.

Pembukaan lahan ini tidak tergantung kepada pemerintah ini merupakan Upaya dari masyarakat sendiri, pemerintah memberikan stimulant saja , sehingga Langkah ini juga dilakukan agar masyarakat bisa keluar dari kemiskinan ekstrim, sehingga masyarakat sendiri yang harus bergerak mengelola potensi yang ada.

“intelektual jangan hanya tinggal di kota tapi turun di kampung dan bekerja bersama -sama masyarakat, contoh kebun saya , dari ujung  ke ujung saya sendiri yang buat, kalau hanya di kota saja lalu suruh kerja tidak akan pernah terjadi, kampung membutuhkan intelektual yang bisa mengarahkan masyarakat untuk bekerja,” tutup Agustinus. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya