Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Jatah Beras ASN dan TNI/Polri Banyak Dijual

Ketersediaan Beras Bulog di Pasaran Wamena yang mulai terisi di pasaran Wamena yang berasal dari Jatah ASN,dan TNI /Polri yang dijual penerimanya. (FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Meski alokasi stok beras Bulog untuk pasaran umum tidak ada, bukan berarti beras bulog tidak beredar di pasaran. Sebab, ternyata banyak jatah beras dari para ASN maupun anggota TNI/Polri yang tidak diambil untuk dikomsumsi sendiri, tapi dijual ke pedagang. Entah karena kualitas beras Bulog  atau karena tidak habis dikomsumsi sendiri. 

   Salah satu pedagang di Pasar Potikelek Wamena Antonio mengakui jika memang beberapa bulan terakhir ini khusus untuk beras bulog di Wamena sangat kurang peredarannya. Namun setelah jatah ASN, TNI/Polri disalurkan, pihaknya bisa dapatkan beras tersebut. Sebab,  ada beberapa oknum yang menjual jatahnya kepada pedagang sehingga ini bisa mengisi kekosongan di pasaran.

  “Beras bulog ini kita pedagang rata -rata dapatkan secara swast, artinya ada jatah dari ASN atau TNI/ Polri yang dijual kita beli untuk dijual kembali kepada masyarakat konsumen, beras kemasan bulog ini tidak diambil langsung dari Bulog Wamena,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/5) kemarin.

  Ia menyatakan  beras yang dibeli ini mungkin merupakan jatah yang berkebihan dari ASN, sehingga sebagian mereka jual ke pada pedagang, sehingga ini bisa memenuhi permintaan pasar yang kemarin -kemarin sempat sedikit kesulitan untuk mendapatkan beras tersebut.

Baca Juga :  Sekolah Disidak, Siswa Ngaku Kepsek Jarang di Tempat

  “Mereka jual kembali, karena mungkin jatahnya lebih sehingga sebagian mereka jual kepada kita, sehingga kami juga bisa menyediakan beras berkemasan Bulog ini kepada masyarakat konsumen,”tuturnya.

  Secara Terpisah Kabid Perdagangan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Arisman Chaniago mengaku jika peredaran beras Bulog di pasaran Wamena sejak tahun 1995 Bulog sebenarnya tidak lagi bertanggung jawab untuk pasaran Wamena. Beras Bulog yang beredar di pasaran Wamena itu berasal dari jatah -jatah ASN , TNI/Polri.

  “Untuk menekan harga beras Bulog pemerintah pusat menyediakan beras operasi pasar murni dengan harga Rp 12.000/kg, sementara untuk stok beras yang ada di pasaran itu bukan dari Bulog  kecuali beras Operasi Pasar Masyarakat  yang ada pada pedagang yang ditunjuk dari Bulog sendiri dengan tingkatan harga sesuai yang ditetapkan,”jelasnya.

  Ia menyatakan beras operasi pasar  dari Bulog juga saat ini terbatas, dan menjelang hari raya biasanya ada namun tahun ini tidak ada, karena memang stoknya kurang.  Ia menyatakan kemarin sudah meminta kepada kementerian perdagangan agar Jayawijaya mendapatkan beras operasi pasar melalui program pasar murah dan mendapat jawaban tahun ini memang Jayawijaya, namun ditangani oleh Provinsi Papua namun sampai saat ini belum ada realisasi.

Baca Juga :  Polisi Masih Awasi Penyaluran BBM Subsidi

  “Untuk tahun ini untuk pasar murah yang di kelola Kementerian Perdagangan itu ada dua di Lapago itu Jayawijaya dan Yahukimo, kami sudah telusuri hal ini namun ternyata butuh proses mungkin kita manfaatkan untuk menjelang natal sehingga kami akan usahakan menjelang natal pasar murah itu ada,”kata Arisman.

   Ia juga menyatakan, kekurangan stok beras bulog saat ini kemungkinan kurangnya armada pengangkut karena   Saat ini yang masih beroperasi hanya Trigana Air Service dengan Jayawijaya Dirgantara, sementara untuk My Indo sedang maintenance, ada satu kesepakatan semua armada yang beroperasi di Wamena wajib membawa beras bulog.

  “Karena armada terbatas, mungkin ini juga salah satu penyebabnya pasokan beras bulog dari Jayapura ke Wamena kurang, namun hal ini tentu Bulog Wamena yang lebih tahu,”tutupnya. (jo/tri)

Ketersediaan Beras Bulog di Pasaran Wamena yang mulai terisi di pasaran Wamena yang berasal dari Jatah ASN,dan TNI /Polri yang dijual penerimanya. (FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Meski alokasi stok beras Bulog untuk pasaran umum tidak ada, bukan berarti beras bulog tidak beredar di pasaran. Sebab, ternyata banyak jatah beras dari para ASN maupun anggota TNI/Polri yang tidak diambil untuk dikomsumsi sendiri, tapi dijual ke pedagang. Entah karena kualitas beras Bulog  atau karena tidak habis dikomsumsi sendiri. 

   Salah satu pedagang di Pasar Potikelek Wamena Antonio mengakui jika memang beberapa bulan terakhir ini khusus untuk beras bulog di Wamena sangat kurang peredarannya. Namun setelah jatah ASN, TNI/Polri disalurkan, pihaknya bisa dapatkan beras tersebut. Sebab,  ada beberapa oknum yang menjual jatahnya kepada pedagang sehingga ini bisa mengisi kekosongan di pasaran.

  “Beras bulog ini kita pedagang rata -rata dapatkan secara swast, artinya ada jatah dari ASN atau TNI/ Polri yang dijual kita beli untuk dijual kembali kepada masyarakat konsumen, beras kemasan bulog ini tidak diambil langsung dari Bulog Wamena,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/5) kemarin.

  Ia menyatakan  beras yang dibeli ini mungkin merupakan jatah yang berkebihan dari ASN, sehingga sebagian mereka jual ke pada pedagang, sehingga ini bisa memenuhi permintaan pasar yang kemarin -kemarin sempat sedikit kesulitan untuk mendapatkan beras tersebut.

Baca Juga :  Koramil Karubaga Berikan Wasbang Kepada Pelajar Karubaga

  “Mereka jual kembali, karena mungkin jatahnya lebih sehingga sebagian mereka jual kepada kita, sehingga kami juga bisa menyediakan beras berkemasan Bulog ini kepada masyarakat konsumen,”tuturnya.

  Secara Terpisah Kabid Perdagangan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Arisman Chaniago mengaku jika peredaran beras Bulog di pasaran Wamena sejak tahun 1995 Bulog sebenarnya tidak lagi bertanggung jawab untuk pasaran Wamena. Beras Bulog yang beredar di pasaran Wamena itu berasal dari jatah -jatah ASN , TNI/Polri.

  “Untuk menekan harga beras Bulog pemerintah pusat menyediakan beras operasi pasar murni dengan harga Rp 12.000/kg, sementara untuk stok beras yang ada di pasaran itu bukan dari Bulog  kecuali beras Operasi Pasar Masyarakat  yang ada pada pedagang yang ditunjuk dari Bulog sendiri dengan tingkatan harga sesuai yang ditetapkan,”jelasnya.

  Ia menyatakan beras operasi pasar  dari Bulog juga saat ini terbatas, dan menjelang hari raya biasanya ada namun tahun ini tidak ada, karena memang stoknya kurang.  Ia menyatakan kemarin sudah meminta kepada kementerian perdagangan agar Jayawijaya mendapatkan beras operasi pasar melalui program pasar murah dan mendapat jawaban tahun ini memang Jayawijaya, namun ditangani oleh Provinsi Papua namun sampai saat ini belum ada realisasi.

Baca Juga :  Menteri PPPA: Kabupaten Layak Anak Harus Diseriusi!

  “Untuk tahun ini untuk pasar murah yang di kelola Kementerian Perdagangan itu ada dua di Lapago itu Jayawijaya dan Yahukimo, kami sudah telusuri hal ini namun ternyata butuh proses mungkin kita manfaatkan untuk menjelang natal sehingga kami akan usahakan menjelang natal pasar murah itu ada,”kata Arisman.

   Ia juga menyatakan, kekurangan stok beras bulog saat ini kemungkinan kurangnya armada pengangkut karena   Saat ini yang masih beroperasi hanya Trigana Air Service dengan Jayawijaya Dirgantara, sementara untuk My Indo sedang maintenance, ada satu kesepakatan semua armada yang beroperasi di Wamena wajib membawa beras bulog.

  “Karena armada terbatas, mungkin ini juga salah satu penyebabnya pasokan beras bulog dari Jayapura ke Wamena kurang, namun hal ini tentu Bulog Wamena yang lebih tahu,”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya