Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Diterjang Arus, Jembatan Kuning Wamena Ambruk

Jembatan kuning yang menghubungkan Distrik Asolokobal dan Maima kabupaten Jayawijaya yang telah ambruk masuk ke Kali Baliem.( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Jembatan Kuning yang menghubungkan Distrik Asolokobal dan Distrik Maima dan sering digunakan masyarakat menyeberang kali dilaporkan telah Ambruk beberapa hari lalu. Jembatan ambruk lantaran abrasi akibat arus kali Baliem yang deras hingga mengikis talud pondasi jembatan tersebut hingga roboh.

  Parahnya lagi tiang gelagar besi dari jembatan gantung yang sering dilalui masyarakat dengan berjalan kaki, atau menggunakan sepeda motor itu menimpa salah satu tiang listrik yang menghubungkan arus listrik antara distrik.

   “Memang ini satu musibah yang kita alami, karena jembatan ini putus, namun yang kami takutkan jangan sampai tiang dari jembatan yang menimpa kabel listrik ini memutuskan aliran listrik untuk Distrik Maima,” ungkap mama Emilia Wetipo saat ditemui di lokasi tanah longsor Wamena.

  Emilia mengaku memang sudah ada jembatan beton yang dibangun pemerintah, namun jembatan kuning ini sudah lama dan menjadi salah satu objek wisata di Wamena. Jembatan ini juga sarana terdekat masyarakat untuk ke sekolah, gereja dan Kantor Distrik serta Puskesmas Maima, 

Baca Juga :  Hujan Tak Halangi Pesta Kembang Api

  “Banyak masyarakat dari luar sering kali berfoto di jembatan ini, dan jembatan ini juga merupakan transportasi terdekat masyarakat baik anak sekolah maupun jemaat gereja yang berdomisili di Distrik Asolokobal.”katanya.

  Sebelum jembatan ini ambruk pada 14 Juli kemarin, awalnya sempat retak terlebih dahulu, namun karena arus Kali Baliem yang besar terus mengikis pondasi jembatan, sehingga jembatan tersebut langsung roboh pada malam hari.

  “Beruntung pada saat jembatan roboh tak ada warga yang melewati jembatan itu, bahkan orang tua saya yang ada di honai adat di ujung jembatan kami harus evakuasi ke atas secepatnya,”ucap Emilia.

  Ia berharap, pemerintah segera menyikapi masalah ini karena bagian tengah jembatan masih ada di atas air kali Baliem yang bisa mengakibatkan tertumpuknya sampah di situ dan pastinya akan menimbulkan banjir apabila air kali tersebut meluap.

Baca Juga :  Pelaku Kabur, Motor Kawasaki KLX Diamankan

  “Jelas korban adalah masyarakat baik di Asolokobal maupun di Distrik Maima, dan juga bisa melihat potensi kerusakan pada aliran listrik jika kabel listrik tersebut terputus,” tutupnya.

   Sementara dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan tak ada lagi aktifitas masyarakat yang melewati jembatan itu, karena longsoran   dari sebelah kali sudah membawa sebagian besar jembatan itu masuk kedalam kali baliem yang arusnya cukup kuat, masyarakat disana juga harus menggunakan jembatan baru yang dibuat meskipun perjalanannya cukup jauh apabila berjalan kaki. (jo/tri)

Jembatan kuning yang menghubungkan Distrik Asolokobal dan Maima kabupaten Jayawijaya yang telah ambruk masuk ke Kali Baliem.( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Jembatan Kuning yang menghubungkan Distrik Asolokobal dan Distrik Maima dan sering digunakan masyarakat menyeberang kali dilaporkan telah Ambruk beberapa hari lalu. Jembatan ambruk lantaran abrasi akibat arus kali Baliem yang deras hingga mengikis talud pondasi jembatan tersebut hingga roboh.

  Parahnya lagi tiang gelagar besi dari jembatan gantung yang sering dilalui masyarakat dengan berjalan kaki, atau menggunakan sepeda motor itu menimpa salah satu tiang listrik yang menghubungkan arus listrik antara distrik.

   “Memang ini satu musibah yang kita alami, karena jembatan ini putus, namun yang kami takutkan jangan sampai tiang dari jembatan yang menimpa kabel listrik ini memutuskan aliran listrik untuk Distrik Maima,” ungkap mama Emilia Wetipo saat ditemui di lokasi tanah longsor Wamena.

  Emilia mengaku memang sudah ada jembatan beton yang dibangun pemerintah, namun jembatan kuning ini sudah lama dan menjadi salah satu objek wisata di Wamena. Jembatan ini juga sarana terdekat masyarakat untuk ke sekolah, gereja dan Kantor Distrik serta Puskesmas Maima, 

Baca Juga :  Hujan Tak Halangi Pesta Kembang Api

  “Banyak masyarakat dari luar sering kali berfoto di jembatan ini, dan jembatan ini juga merupakan transportasi terdekat masyarakat baik anak sekolah maupun jemaat gereja yang berdomisili di Distrik Asolokobal.”katanya.

  Sebelum jembatan ini ambruk pada 14 Juli kemarin, awalnya sempat retak terlebih dahulu, namun karena arus Kali Baliem yang besar terus mengikis pondasi jembatan, sehingga jembatan tersebut langsung roboh pada malam hari.

  “Beruntung pada saat jembatan roboh tak ada warga yang melewati jembatan itu, bahkan orang tua saya yang ada di honai adat di ujung jembatan kami harus evakuasi ke atas secepatnya,”ucap Emilia.

  Ia berharap, pemerintah segera menyikapi masalah ini karena bagian tengah jembatan masih ada di atas air kali Baliem yang bisa mengakibatkan tertumpuknya sampah di situ dan pastinya akan menimbulkan banjir apabila air kali tersebut meluap.

Baca Juga :  Sepakati 306 Sub Dalam Musrembang RKPD di Mimika 

  “Jelas korban adalah masyarakat baik di Asolokobal maupun di Distrik Maima, dan juga bisa melihat potensi kerusakan pada aliran listrik jika kabel listrik tersebut terputus,” tutupnya.

   Sementara dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan tak ada lagi aktifitas masyarakat yang melewati jembatan itu, karena longsoran   dari sebelah kali sudah membawa sebagian besar jembatan itu masuk kedalam kali baliem yang arusnya cukup kuat, masyarakat disana juga harus menggunakan jembatan baru yang dibuat meskipun perjalanannya cukup jauh apabila berjalan kaki. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya