Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Bubarkan Bentrok Massa, Polisi Malah Diserang

Satu Anggota Polisi Terkena Panah 

WAMENA-Satu anggota Kepolisian dari Polres Jayawijaya bernama Aipda Erwin Massa mengalami luka terkena panah saat membubarkan kedua kelompok masyarakat yang saling bentrok di Wilayah Kelurahan Sinakma, Distrik Wamena Kota. Bentrok dipicu masalah penemuan salah satu warga yang  pingsan dan meninggal dunia di pinggir kali atas nama Poas Tabuni (55).

  Bentrokan antara warga ini berawal pada Pukul 10.00 WIT, korban Poas Tabuni menuju ke Kali Sinakma untuk mandi, namun tiba- tiba korban  terjatuh dan pingsan di pinggir kali. Lalu keluarga korban melihat korban terbaring di pinggir kali. Setelah itu keluarga korban membawa korban ke rumah sakit dan setelah sampai di RSUD Wamena, korban Poas Tabuni sudah dinyatakan meninggal dunia, 

  Keluarga membawa mayat korban menuju ke rumah duka di kampung Gunambur Sinakma. Setelah itu pada pukul 17.15 WIT terjadi keributan antara kedua kelompok masyarakat. Dimana 1 kelompok tersebut adalah keluarga korban Poas Tabuni dan  kelompok lagi tidak diketahui dari kelompok mana, keduanya saling serang hingga anggota Polres Jayawijaya datang dan membubarkan massa, namun anggota malah diserang oleh salah satu kelompok.

Baca Juga :  Soal Anggaran Covid-19, Dewan Minta Harus Transparan

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penyerangan yang terjadi kepada anggota Polres Jayawijaya saat membubarkan dua kelompok masa yang saling serang. Namun kedua kelompok masa ini bisa dibubarkan oleh anggota, meski  ada satu anggota yang mengalami luka panah di bagian punggung yang kini sudah mendapat perawatan medis.

  “Pada pukul 17.30 wit anggota Polres Jayawijaya menuju ke Pasar Sinakma untuk mengamankan kedua kelompok yang saling bertikai, lalu saat anggota berusaha mengamankan, salah satu kelompok menyerang anggota Polres Jayawijaya dengan menggunakan panah,” ungkapnya Rabu (14/7) kemarin

   Menurutnya pada saat anggota mengamankan diri salah satu Polres Jayawijaya Aipda Erwin   dipanah oleh orang yang tidak dikenal pada bagian belakang. Setelah itu anggota dilarikan ke Klinik Polres jayawijaya untuk mendapatkan pertolongan dari pihak medis, lalu pada pukul 18.30 WIT  anggota berhasil amankan situasi di pasar sinakma, lalu anggota melakukan apel konsolidasi di polres jayawijaya.

Baca Juga :  500 Lebih Mahasiswa Papua Terdata Untuk Dipulangkan

   “Saat ini situasi di Sinakma sudah aman dan kondusif,  namun kami masih mengantisipasi adanya tindak lanjut dari aksi ini, sekaligus melakukan pencarian kepada pelaku yang menyerang anggota Polres Jayawijaya dengan panah,”jelasnya

  Sedangkan untuk kepastian meninggalnya korban Poas Tabuni  belum bisa dipastikan karena harus dilakukan otopsi RSUD di Jayapura, selain itu jenazah juga telah dibawa ke rumah duka oleh keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan. “Untuk korban Luka yang dialami oleh anggota Polres Jayawijaya sudah mendapatkan perawatan dari pihak medis barang bukti yang kita dapatkan yakni sebuah panah yang ditemukan di tubuh anggota kami,”tutupnya. (jo/tri)

Satu Anggota Polisi Terkena Panah 

WAMENA-Satu anggota Kepolisian dari Polres Jayawijaya bernama Aipda Erwin Massa mengalami luka terkena panah saat membubarkan kedua kelompok masyarakat yang saling bentrok di Wilayah Kelurahan Sinakma, Distrik Wamena Kota. Bentrok dipicu masalah penemuan salah satu warga yang  pingsan dan meninggal dunia di pinggir kali atas nama Poas Tabuni (55).

  Bentrokan antara warga ini berawal pada Pukul 10.00 WIT, korban Poas Tabuni menuju ke Kali Sinakma untuk mandi, namun tiba- tiba korban  terjatuh dan pingsan di pinggir kali. Lalu keluarga korban melihat korban terbaring di pinggir kali. Setelah itu keluarga korban membawa korban ke rumah sakit dan setelah sampai di RSUD Wamena, korban Poas Tabuni sudah dinyatakan meninggal dunia, 

  Keluarga membawa mayat korban menuju ke rumah duka di kampung Gunambur Sinakma. Setelah itu pada pukul 17.15 WIT terjadi keributan antara kedua kelompok masyarakat. Dimana 1 kelompok tersebut adalah keluarga korban Poas Tabuni dan  kelompok lagi tidak diketahui dari kelompok mana, keduanya saling serang hingga anggota Polres Jayawijaya datang dan membubarkan massa, namun anggota malah diserang oleh salah satu kelompok.

Baca Juga :  Parade Budaya Wujud Jayawijaya Miniatur Indonesia

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penyerangan yang terjadi kepada anggota Polres Jayawijaya saat membubarkan dua kelompok masa yang saling serang. Namun kedua kelompok masa ini bisa dibubarkan oleh anggota, meski  ada satu anggota yang mengalami luka panah di bagian punggung yang kini sudah mendapat perawatan medis.

  “Pada pukul 17.30 wit anggota Polres Jayawijaya menuju ke Pasar Sinakma untuk mengamankan kedua kelompok yang saling bertikai, lalu saat anggota berusaha mengamankan, salah satu kelompok menyerang anggota Polres Jayawijaya dengan menggunakan panah,” ungkapnya Rabu (14/7) kemarin

   Menurutnya pada saat anggota mengamankan diri salah satu Polres Jayawijaya Aipda Erwin   dipanah oleh orang yang tidak dikenal pada bagian belakang. Setelah itu anggota dilarikan ke Klinik Polres jayawijaya untuk mendapatkan pertolongan dari pihak medis, lalu pada pukul 18.30 WIT  anggota berhasil amankan situasi di pasar sinakma, lalu anggota melakukan apel konsolidasi di polres jayawijaya.

Baca Juga :  Minta TNI/Polri Ditarik, Tolak Bantuan Kemensos

   “Saat ini situasi di Sinakma sudah aman dan kondusif,  namun kami masih mengantisipasi adanya tindak lanjut dari aksi ini, sekaligus melakukan pencarian kepada pelaku yang menyerang anggota Polres Jayawijaya dengan panah,”jelasnya

  Sedangkan untuk kepastian meninggalnya korban Poas Tabuni  belum bisa dipastikan karena harus dilakukan otopsi RSUD di Jayapura, selain itu jenazah juga telah dibawa ke rumah duka oleh keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan. “Untuk korban Luka yang dialami oleh anggota Polres Jayawijaya sudah mendapatkan perawatan dari pihak medis barang bukti yang kita dapatkan yakni sebuah panah yang ditemukan di tubuh anggota kami,”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya