Friday, October 18, 2024
32.7 C
Jayapura

Rawat Toleransi, FKMPJ Halal Bihalal Dengan Dua Denominasi Gereja Di Kampung

WAMENA -Guna merawat toleransi antar umat beragama Forum Komunikasi Muslim Jayawijaya  (FKMJ) menggelar halal bihalal dengan melibatkan Dua dedominasi gereja yang ada di kampung air garam distrik Assotipo, Kabupaten Jayawijaya, provinsi Papua pegunungan, pada Sabtu (12/5) siang kemarin

Ketua FKMJ sekaligus ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Jayawijaya, H.Adnan Yelipele menjelaskan bahwa, Makna yang terkandung  di dalam kegiatan halal bihalal adalah untuk mempererat tali silaturahim antar internal umat muslim dan  juga antar muslim dengan saudara -sudara dari non-muslim yang ada di kampung air garam dan sekitarnya.

“Jadi allhamdulillah kegiatan halal bihalal hari ini kita dapat di dukung dan di suports  langsung dari dua kepala desa yakni desa Kuantapo dan desa  air garam  serta tiga dedominasi gereja yang ada di kampung air garam yakni dari gereja  Kingmi, dan GKI serta umat muslim yang ada di distrik Assotipo itu sendiri,” ungkapnya kemarin

Baca Juga :  Pangdam XVII/Cenderawasih: Lima Kabupaten Rawa Gangguan Keamanan

kata Yelipele, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses dengan melakukan acara bakar batu secara tradisional melalui budaya  bakar batu dengan masak sekitar 700 ekor ayam dengan jumlah 4 kolam. Dari 4 kolam itu 1 kolam sumbangan dari teman -teman pemuda dan tokoh gereja dari Kingmi dan GKI,

1 kolam  lagi sumbangan dari 2 kepala kampung yakni Kuantapo dan Air garam,  sementara 2 kolam lagi hasil usaha kerja keras dari ketua panitia Asgar  Watapo, pengurus masjid Al-Hidayah  air garam Pis Kuban, yang di dukung dan suports langsung dari FKMJ.

“ ini merupakan bentuk toleransi antara umat beragama yang ada di wilayah Distrik Asotipo, sehingga tidak ada perbendaan diantara masyarakat yang ada disini, tentunya kami sangat memberikan apresiasi atas kerukunan yang selama ini terjalin,”katanya

Sementara itu ketua panitia halal bihalal Asgar Watapo, merasa bersyukur atas terlaksananya kegiatan tersebut, yang mana telah berhasil mengumpulkan ratusan umat muslim dari kota Wamena dan sekitarnya.

Baca Juga :  Warga Kota Wamena Keluhkan Jaringan Internet

“Kegiatan kali ini merupakan salah satu sejarah pertama bagi kita umat muslim yang ada kampung air garam, karena telah berhasil mengumpulkan sekitar 700 ekor ayam sehingga semua masyarakat yang ada disini kita bisa merayakan dan sukseskan kegiatan ini secara bersama-sama,” katanya

Ia merasa terharu sebab atas kerja kerasnya bisa mengumpulkan ratusan umat  muslim yang ada di Wamena dan sekitarnya, sebab moment halal bihalal merupakan hanya  bisa di lakukan setiap setahun sekali.

“Maka di moment inilah kita bisa saling memaafkan dan memperkuat tali silaturahim serta memperat tali persaudaraan baik di internal muslim maupun dengan saudara -saudara non-muslim,” tutupnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA -Guna merawat toleransi antar umat beragama Forum Komunikasi Muslim Jayawijaya  (FKMJ) menggelar halal bihalal dengan melibatkan Dua dedominasi gereja yang ada di kampung air garam distrik Assotipo, Kabupaten Jayawijaya, provinsi Papua pegunungan, pada Sabtu (12/5) siang kemarin

Ketua FKMJ sekaligus ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Jayawijaya, H.Adnan Yelipele menjelaskan bahwa, Makna yang terkandung  di dalam kegiatan halal bihalal adalah untuk mempererat tali silaturahim antar internal umat muslim dan  juga antar muslim dengan saudara -sudara dari non-muslim yang ada di kampung air garam dan sekitarnya.

“Jadi allhamdulillah kegiatan halal bihalal hari ini kita dapat di dukung dan di suports  langsung dari dua kepala desa yakni desa Kuantapo dan desa  air garam  serta tiga dedominasi gereja yang ada di kampung air garam yakni dari gereja  Kingmi, dan GKI serta umat muslim yang ada di distrik Assotipo itu sendiri,” ungkapnya kemarin

Baca Juga :  Pangdam XVII/Cenderawasih: Lima Kabupaten Rawa Gangguan Keamanan

kata Yelipele, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses dengan melakukan acara bakar batu secara tradisional melalui budaya  bakar batu dengan masak sekitar 700 ekor ayam dengan jumlah 4 kolam. Dari 4 kolam itu 1 kolam sumbangan dari teman -teman pemuda dan tokoh gereja dari Kingmi dan GKI,

1 kolam  lagi sumbangan dari 2 kepala kampung yakni Kuantapo dan Air garam,  sementara 2 kolam lagi hasil usaha kerja keras dari ketua panitia Asgar  Watapo, pengurus masjid Al-Hidayah  air garam Pis Kuban, yang di dukung dan suports langsung dari FKMJ.

“ ini merupakan bentuk toleransi antara umat beragama yang ada di wilayah Distrik Asotipo, sehingga tidak ada perbendaan diantara masyarakat yang ada disini, tentunya kami sangat memberikan apresiasi atas kerukunan yang selama ini terjalin,”katanya

Sementara itu ketua panitia halal bihalal Asgar Watapo, merasa bersyukur atas terlaksananya kegiatan tersebut, yang mana telah berhasil mengumpulkan ratusan umat muslim dari kota Wamena dan sekitarnya.

Baca Juga :  Edukasi Sejak Dini, Ajak Murid TK Kenalkan Rambu Lalu Lintas

“Kegiatan kali ini merupakan salah satu sejarah pertama bagi kita umat muslim yang ada kampung air garam, karena telah berhasil mengumpulkan sekitar 700 ekor ayam sehingga semua masyarakat yang ada disini kita bisa merayakan dan sukseskan kegiatan ini secara bersama-sama,” katanya

Ia merasa terharu sebab atas kerja kerasnya bisa mengumpulkan ratusan umat  muslim yang ada di Wamena dan sekitarnya, sebab moment halal bihalal merupakan hanya  bisa di lakukan setiap setahun sekali.

“Maka di moment inilah kita bisa saling memaafkan dan memperkuat tali silaturahim serta memperat tali persaudaraan baik di internal muslim maupun dengan saudara -saudara non-muslim,” tutupnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya